3

0 0 0
                                    

Baru hari pertama di sekolah, tapi Aludra sudah mendapatkan banyak teman. Kebanyakan teman sekelas yang mengajaknya bicara, Aludra hanya menjawab seadanya.

Jika ada yang mengajaknya berkumpul bersama atau ke kantin, Aludra menurut saja.

Pendekatan dan memilah teman yang benar,

Batin Aludra.

Mudah baginya untuk menggaet teman baru, karena wajahnya cukup cantik, di atas rata-rata siswi di sekolah itu. Di sekolah lamanya, ia cukup dikenal dan hampir semua tahu Aludra. Walau tidak ada pencapaian membanggakan, asal punya wajah cantik, bakal dikenal semua orang.

Sekarang Aludra duduk di kursi kantin menunggu makanan yang dipesan, tentunya tidak sendiri.

Ia bersama Olivia dan Alice, salah satu dari teman barunya di kelas. Pertama kali melihat dan memerhatikan Olivia dan Alice, Aludra tahu kalau mereka satu frekuensi dengan dirinya.

"Aludra, lo tau Arion sama temennya yang ganteng itu gak?" tanya Olivia bersemangat. Ya, Olivia mengaggumi Arion, si cowok gazebo yang tadi pagi Aludra lihat.

Alice mengalihkan wajahnya dengan malas menghadap arah lain. Dimana saja, asal tidak melihat dan mendengar celoteh Olivia tentang cowok-cowok idamannya itu.

"Mulai..." ucapnya pelan.

"Siapa? Gak tau," jawab Aludra keheranan. Ya iyalah gak tau, kan ini hari pertama nya disini, jelas Aludra belum tau tentang sekolah dan isinya ini.

Olivia menepuk tangannya girang.

Ini saatnya Olivia menjelaskan segala tetek bengek tentang The Boys nya. Ia pastikan Aludra bakal sumringah dan mengikuti jejaknya.

"Jadi ya, Arion Arkatama, si most wanted sekolah! Cowok idaman semua cewek disini, semua orang tau dia!" seru Olivia heboh, Aludra lihat kalau Olivia excited sekali menceritakan tentang idolanya.

Alice dan Aludra bertatapan heran dan mungkin bicara melalui pikiran. Aludra menduga kalau Arion Arkatama adalah cowok yang tadi pagi mengatai si jamet dan mentertawakannya.

Kalau saja Olivia tau kalau Arion 'membelanya' tadi pagi dan tertawa, kemudian tatapan mereka berdua bertabrakan, apakah Olivia bakal cemburu?

"Dibilang populer dan most wanted sih enggak ya. Mungkin beberapa doang yang tau, kebanyakan cewek sih," ucap Alice jengah sembari tangannya bersandar di meja. Bosan sudah mendengar topik basi Olivia, tapi tidak bosan mengeluarkan perkataan sakti yang baru dilontarkannya.

Olivia memasang ekspresi bodo amat, "Haduh haters."

"Gue gak cerita sama lo ya!"

Alice pura-pura shock, ia mengedipkan matanya beberapa kali sembari mulutnya terbuka dramatis.

"What! Haters? Gue haters!"

Olivia tidak menanggapi ucapan Alice, orang waras harus ngalah.

Sedangkan Aludra hanya menonton kedua teman barunya ini. Kalau ikutan nimbrung, gak tau ngomong apa, jadi lebih baik diam.

"Halo, makanannya udah dateng," ucap Aludra sembari mengangkat mangkuk berisi kuah panas ke hadapan masing-masing.

Drama Olivia dan Alice berakhir ketika mencium wangi kuah, isi tenaga dulu, berantemnya belakangan. Keduanya jadi akur kembali, saling mengambilkan botol kecap atau kotak tisu dan bercanda kecil.

Sekarang Aludra yang bingung, kok bisa akur lagi? Atau pertemanan kedua cewek ini memang begitu?

~~~
Duduk di gazebo sekolah setiap pagi sudah menjadi rutinitas harian Arion dan temannya di sekolah. Ia suka melihat beberapa siswa siswi yang berkeliaran sambil mencari perhatian padanya, nasib kakel famous.

(Cuih)

Semua tingkah laku para siswa siswi sudah diperhatikan oleh Arion. Ada yang selalu ngaca kalau lagi jalan, yang bercanda sampai tertawa terbahak-bahak, ada yang caper, bahkan ada yang suka melakukan cat calling.

"Rela sih gue jadi ayah tiri Stormi," ucap Gerald sambil nge-scroll instagram Stormi, cowok yang satu ini memang ngaco. Ia juga penggemar Stormi, anaknya Travis Scott.

"Tampang kayak batu bara aja sok-sokan mau jadi bapak tiri," celoteh Adit.

"Batu bara berharga, jadi gue berharga dong," balas Gerald, menangkup wajahnya dengan imut. Terkutuk lah mata Adit pagi ini, padahal sudah membersihkan mata dengan menonton video penyadar diri, eh seenaknya dibuat kotor oleh Gerald.

Yang lain hanya tertawa mendengarnya, garing sih, tapi ya udahlah ketawa aja.

"Eh gue baru liat tuh cewek," kata Arion, karena ucapannya, pandangan teman-temannya jadi teralih melihat seorang siswi yang celingukan mencari kelasnya.

"Siswi baru kali!" seru Fedo.

"Lah emang!" balas Daffa.

Cewek itu sepertinya malu dan takut melewati mereka, padahal gak ada yang bakal nge-begal. Sedangkan Arion dan teman-temannya kembali sibuk bercanda, sesekali memandang Aludra yang dengan enggan melewati mereka.

"Kok cewek pada gitu ya kalau ada banyak cowok?" Gerald bertanya-tanya.

"Malu dan takut," jawab Arion terkekeh.

"Kenapa? Kan tadi kita gak ngapa-ngapain," ucap Fedo heran.

"Karena kamu Fedo pil!" seru Adit dan bergegas berdiri sebelum sepatu melayang ke badannya.

Hampir terjadi aksi kekerasan kecil sebelum sebuah suara mengalihkan atensi mereka semua. Arion, Adit, Daffa, Fedo dan Gerald memandang ke arah depan kelas yang dipenuhi cowok-cowok haus perhatian.

"Sombong banget! Sok cantik!"

Teriakan itu membuat emosi Arion dan temannya. Lucu, gak dikasih perhatian malah ngatain orang.

"Emang dia cantik, bego!" seru Daffa, diikuti Arion, "Lo sok asik. Freak!"

Si cowok jahil itu memandang Arion dan teman-temannya dengan wajah kesal. Bukannya takut, Arion dan Daffa malah tertawa kencang. Terlebih ketika ia masuk ke kelas dengan malu karena dilihat oleh banyak orang.

"Dikira keren kali ya ngatain cewek begitu," celetuk Daffa.

"Bang jago udah kalah," balas Arion.

Arion iseng menoleh ke belakang, Aludra masih berdiri disana, memandang ke arahnya. Keduanya saling menatap, tapi dengan cepat Arion mengalihkan tatapannya.

~~~[end]

aku ga baca ulang semuanya, jadi kasih tau kalau ada yang salah. tencuuu

DRARIONWhere stories live. Discover now