BAGIAN 18.

683 269 299
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum kawan.

Gimana kabarnya? Sehat semua kan?

Sebelum baca vote dulu yok pencet bintang🥺.

Udah siap kan baca Agam? Hayoo.

Pagi-pagi Gretha sudah di sibukan untuk mengantarkan semua pesanan kue ke rumah warga dan ke warung-warung tetangga.

"Oke Gretha semangat." Ucap Gretha pada diri sendiri. Saat ingin melajukan sepeda ada yang memanggil dirinya.

"Kak Gretha." Panggil Reno? Tau kan Reno? Yang ada di part 8 tetangga dekat nya Gretha.

"Reno ngapain kesini?" Tanya Gretha.

"Mau ngambil kue pesanan mamah." Balas Reno.

"Loh padahal mau gua anterin loh."

"Tadi gua habis dari warungnya bu gendut jadi sekalian aja mampir kerumah lo kak." Jelas Reno.

"Yaudah nih semuanya jadi 100rb aja." Ucap Gretha lalu memberikan kotak kue kepada Reno.

"Loh kok cuman 100rb kak." Protes Reno. "Bukannya 140rb  ya?"

"Udah ambil aja tak kasih diskon." Ujar Gretha lalu terseyum manis.

"Wih makasih loh kak ini uangnya, gua duluan ya." Setelah memberikan uangnya Reno pun berpamitan.

Belum sempat Reno menjalankan sepedanya itu. "Eh bentar kak." Ucap Reno.

"Kenapa ren? Ada yang kurang?" Tanya Gretha.

"Enggak, gua mau tanya sama lo kak."

"Tanya apa?"

"Lo pacaran sama kak Agam?" Tanya Reno.

Gretha pun langsung menggeleng. "Gak, kata siapa gua pacaran sama tu cowo?

"Coba cek instagram nya kak Agam." Suruh Reno.

Gretha pun cepat -cepat mengambil hpnya didalam tas lalu mengecek sosial media nya dan...

"APA! Gak mungkin wah parah sih ni anak ngehalu terus kerjaannya." Gretha tak habis pikir sama Agam, kenapa nyebar hoax sih! Trs kenapa fotonya di post pasti nanti bakalan jadi omongan orang-orang.

"Lo harus percaya sama gua kalo gua enggak ada hubungan apa-apa sama Agam. " Ucap Gretha menyakinkan Reno.

"Gua percaya sama lo kok kak." Ucap Reno. "Yaudah gua balek dulu." Lanjutnya.

"Baik lah."

Dilain tempat Agam baru saja bangun tidur, dia menuruni tangga untuk mencari sang ibunda tersayang nya itu.

"Agam sayang baru bangun kamu nak?" Ucap Novi lembut.

Suara itu yang selalu menjadi alasan Agam tetap semangat hidup tidak ada yang boleh menyakitin ibundanya itu.

"Iya bun." Jawab Agam lalu berjalan kearah bunda nya.

"Anak bunda kenapa hm?" Tanya novi.

Agam menggeleng lalu memeluk tubuh bunda nya. Novi pun membalas pelukan Agam udah jadi kebiasaan nya sejak kecil kalau bangun tidur harus memeluk bunda nya terlebih dahulu.

"Anak papah kenapa?" Tanya Farel - 'papah' Agam. Pria paruh baya yang umurnya sekitar 50 tahunan tapi masih terliat sangat tampan itu duduk di kursi meja makan.

Merasa sudah cukup Agam pun melepas pelukannya lalu berjalan menuju meja makan menyusul papahnya.

"Pah." Panggil Agam.

AGAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang