BAGIAN 20.

728 253 537
                                    

Hai Hai gimana nih kabarnya??

Udah lama nih Agam gak up hehe, maaf ya beberapa waktu ini aku ada problem sebenarnya udah mau up lagi tapi ya gitu lah😁.

Ini kan Agam udah up ya jangan teror aku lagi yah hahaha maaf banget 🙏.

Udah siap kan baca cerita ku lagi?? Cus aja lah yaa🥰.

Setelah selesai mengantarkan Gretha pulang kerumah dengan selamat. Agam pun langsung pulang ke rumahnya sendiri sepanjang perjalanan Agam selalu berdoa dalam hati semoga saja teman-teman biadabnya itu tidak kerumah nya. Bukan nya apa-apa Agam juga mau kok kalo rumahnya rame tapi dia tidak rela kalo semua makanan atau cemilan yang Agam punya dihabiskan oleh temannya dalam sekejap.

Mungkin hari ini doa Agam tidak dijabah oleh Allah, saat memasukkan sepeda motor nya didalam bagasi rumah Agam melihat 5motor besar yang tertata rapi disana tau lah siapa. Membuka helm full face menyisir rambut nya kebelakang menggunakan jarinya Agam pun menatap datar ke lima motor tersebut.

"Anjing." Umpatnya.

Turun dari atas motornya Agam berjalan malas kedalam rumah, bisa dipastikan ruang tamunya bakalan berantakan seperti kapal pecah. Dan ya benar pintu utama dibuka sudah menampilkan Harry yang sedang berdiri diatas meja sambil memegang vas buang kecil yang dijadikan sebagai mic.

Melihat sekeliling rumahnya dengan tatapan pasrah. Kalau boleh di diskipsikan keadaan ruang tamunya saat ini adalah bungkus snack berceceran dilantai,bantal sofa yang entah berjelajah kemana gak tau juga, kaleng minuman yang sudah kosong juga ikut berceceran dilantai,alunan musik yang begitu keras memenuhi ruangan tersebut, untung saja rumahnya kedab suara jadi tidak terdengar ke rumah- rumah tetangga. Piring mangkuk dan gelas pun  juga ikut jadi korban kerusuhan ke lima temannya.

"SEMUANYA SIAPP?" Teriak Harry yang sudah mulai akan menyanyi.

"SIAPP." Jawab serempak ketiga temannya.

"BETAPA HANCUR HATIKU." Harry pun memulai menyanyi. Yang diikuti oleh ketiga temannya.

"MELIHAT---,"  Harry pun berhenti bernyanyi karena mendengar suara teriakan yang sangat familiar.

"WOY ORANG HUTAN!" Teriak Agam membuat  Andrian langsung mematikan musiknya dan Harry pun langsung turun dari atas meja. Mereka semua menatap Agam takut-takut kalau udah begini bisa dipastikan Agam akan marah besar.

Berkacak pinggang Agam pun berdiri tepat didepan kelima temannya. "Baris yang rapi!" Titah Agam.

Mereka pun menurut saja lalu berbaris sejajar, Agam pun menatap satu persatu temannya dengan tatapan permusuhan.

"Yang nyuruh berantakin rumah gua siapa?!" Tanya Agam tajam.

"JAWAB BANGSAT!" Teriak Agam emosi.

"Ki-kita tadi cu-cuman iseng doang kok gam." Jawab Michael gugup.

"Iseng?" Tanya Agam memastikan.

"Iya gam." Jawab mereka semua.

"KALIAN BILANG CUMAN ISENG DOANG?! MIKIR PAKEK OTAK RUMAH GUA YANG SEMULANYA BERSIH BAIK-BAIK AJA, TADI CUMAN GUA TINGGAL SEBENTAR DAN SEKARANG JADI KAPAL PECAH BEGINI? LO BILANG ISENG?!" Teriak Agam yang sudah diujung emosi. Bisakah sehari saja Agam tenang tanpa diganggu oleh teman-temannya?

Nyali mereka semua pun seketika menjadi menciut tidak berani menatap mata tajamnya Agam.

"Gua minta kalian semua beresin ini sampai bersih gua gak mau tau!" Titah Agam yang langsung mendapatkan anggukan dari teman-temannya.

Mereka semua pun langsung membersihkan ruang tamu yang sudah mereka acak-acak, takut takut nanti Agam malah mengamuk.  Dibalik tatapan tajam milih Agam, Ia malah terseyum puas.

Agam pun berdiri dari duduknya. "Kalau udah selesai boleh tidur dikamar utama gua kamar tamu pun juga boleh tinggal milih asal jangan pernah di berantakin." Perintah Agam ke teman-temannya. "Satu lagi jangan pernah masuk kamar gua!"

Mereka semua pun mengangguk, kalau ditanya kenapa Agam tidak tidur dikamar utamanya saja itu lebih besar daripada kamar tamu yang iya tempati saat ini. Jawaban nya simpel karena Agam tidak suka kalau kamar nya terlalu besar itu menurut dia kalau jalan menuju pintu dirasa terlalu jauh.

"Orang kaya kok milih kamar yang kecil." Sindir Harry.

"Gua sampek heran apasih yang ada dipikirin Agam sampai-sampai milih kamar tamu." Sahut Ray.

"Kalau gua jadi Agam nih gua malah pilih kamar utama aja njir besar lebih besar dari kamar gua." Tambah Michael.

"Gua pengen jadi adek angkatnya Agam deh." Ujar Yusron yang mulai memungut satu-satu bantal sofa.

"Iya njir dia kan pewaris tunggal perusahaan Adelard Ezra, CEO muda gitu loh." Ujar Harry.

"Kita mah apa atuh." Balas Ray memelas.

"Udah ini di selesain dulu sampek Agam tau bisa ditendang kalian dari sini." Ujar andrian yang sedari tadi diam.

■□■□■□■□■

Gretha  saat ini sedang berada dikamarnya merebahkan tubuhnya dikasur, ia masih memikirkan kejadian tadi sore bersama Agam dirumahnya. Memasakkan makan untuk Agam, mengelus rambut Agam, bersikap manis ke Agam.

"Arghhh gua ini kenapa huhu." Ucap Gretha kesal sendiri.

"Apa gua ini udah mulai suka sama Agam? Arghh tidak tidak itu tidak mungkin."

"Kalau itu iya gimana? Aaaa mama tolong, gua gak mungkin suka sama manusia aneh itu hiks." Ucap Gretha gemas sendiri, merengek dan memukul-mukul gulingnya.

Saat ingin memukul guling nya lagi handphonenya berbunyi satu panggilan masuk. Gretha pun mengecek siapa sih malem-malem begini telepon ganggu saja.

Tertera di layar handphone nya Gretha ternyata 'Agam' yang telepon, cepat-cepat Gretha memencet ikon hijau.

"Hallo kenapa gam?"

Tidak ada jawaban dari sebrang sana, apakah Agam mati? Eh tidak. Coba sekali lagi.

"Gam? Masih hidup kan?"

Fiks ini Gretha diprank sama manusia aneh itu.

"Gam kalo enggak ngomong gua matiin nih."

Agam pun langsung bersuara.

"Ehh jangan dong, gitu aja ngambek."

"Kenapa belum tidur? Besok senin loh."

Suara Agam berhasil membuat bulu kuduk Gretha naik, anjir berasa dibisikin setan.

"Emm.. Anu ahh... Iya bentar lagi mau tidur gam."

Kenapa jadi gugup sih.

"Gak usah gugup kalik tha yaudah tidur gih besok pagi gua jemput ya."

"Good night baby."

Tut... Tut... Tut...
_______

Belum sempat Gretha membalas ucapan dari Agam sambungan telepon sudah dimatikan secara sepihak dari Agam nya.

"Gua kan belum ngomong anjing!" Gerutu Gretha ke handphone nya.

"Kenapa gua jadi gugup sih sial." Makinya. "Udah lah mending gua tidur aja dari pada mikirin manusia aneh itu yang ada gua gila."

♛┈⛧┈┈•༶

Segini dulu ya gess, gimana ceritanya? Seru nggak? Kalau agak aneh maaf ya🤭

Jangan lupa vote+komen ya hehe🙏

See u next gak nih??

AGAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang