Jam menunjukkan pukul tiga sore saat yura terbangun dari tidurnya, hal pertama yang ia lihat adalah kedua orang tuanya yang kini sedang tidur berpelukan disofa. Ia juga melihat adiknya yang terbaring disampingnya. Yura merasa tidak tega jika harus membangunkan kedua orang tuanya, tapi apa ini yang ada ditangannya? sungguh menyakitkan
"yuri-ya, sstt.. Yuri-ya" panggil yura
Tak lama setelah mendapatkan panggilan yura, akhirnya yuri pun terbangun. Ia begitu syok melihat tangannya yang tertusuk jarum
"yura-ya, apa ini? ahh sakit" ungkap yuri saat ia menggerakkan sedikit tangannya
"tenang sebentar, aku akan memanggil mommy" ucap yura
"mommy.. Mom" panggil yura sedikit berteriak
Mendengar panggilan dari sang anak akhirnya lisa terbangun, ia segera menghampiri kedua anaknya yang kini sudah terbangun
"ada apa sayang? ada yang sakit?" tanya lisa pada keduanya
"mommy, what is this?" tanya yuri
"ini vitamin sayang, agar kalian cepat sembuh" ucap lisa dengan pelan
"it's hurt mom.. Bisa lepaskan ini?" ucap yura mengeluarkan pendapatnya
Melihat kedua anaknya yang merengek kesakitan membuat hati lisa juga sakit. Andai ia bisa menggantikan posisi kedua anaknya, ia rela.
Bukankah sudah lisa katakan jika infus itu menyakitkan, dan benar saja kini kedua anaknya sangat kesakitan
"daddy.. daddy" panggil lisa pada sang suami
Panggilan lisa sepertinya tak berpengaruh apapun untuk jaehyun. Oh ayolah jaehyun, ini bukan rumahmu jika kau ingin tidur seharian disini. Terlebih lagi anakmu sedang sakit. Mau tak mau lisa menghampiri suaminya itu
"jaehyuna.. jae" ucap lisa sedikit berteriak
"waee? jangan memanggilku seperti itu, yura dan yuri bisa mendengarnya wifey" gumam jaehyun dengan mata yang masih terpejam
Lisa dan jaehyun memang sepakat untuk tidak memanggil nama mereka jika didepan yura dan yuri. Jelas saja alasannya adalah mereka ingin memberikan contoh yang baik untuk kedua anak mereka
Mendengar penuturan jaehyun barusan membuat lisa sedikit mengerenyitkan dahinya, andai saja jaehyun bisa bangun lebih cepat maka ia tak mungkin memanggil namanya
"daddy, bisa panggilkan dokter sekarang? aku ingin ia melepaskan infus yura dan yuri" ucap lisa dengan tegas
Jaehyun mendudukkan tubuhnya, "bukankah sudah dikatakan jika itu vitamin. Mengapa kau keras kepala sekali" ucap jaehyun
"Oh god, Jung jaehyun anakmu kesakitan karena itu" geram lisa
"Wifey, keep your word" kata jaehyun memperingatkan
"oke oke, I'am sorry. Ini bukan waktunya berdebat, coba kau lihat dulu mereka"
Jaehyun berjalan menuju kedua anaknya yang sedari tadi mengamati jaehyun dan lisa. Mereka tampak bingung karena tak mendengar sama sekali percakapan kedua orang tuanya
"haii baby, what's going on" sapa jaehyun pada kedua putrinya
Yura dan yuri yang mendapatkan pertanyaan seperti itu tak dapat membendung lagi tangisannya. Keduanya menangis seolah ingin mengadu pada jaehyun tentang betapa menyakitkannya jarum ini.
Lisa? jangan tanyakan lagi, ia sudah ikut menangis bersama kedua putrinya.
"daddy, it's hurt" adu yuri
"bisa lepaskan ini dad?" rengek yura
Yaa, kedua gadis itu memang sangat manja pada jaehyun karena jaehyun selalu menuruti apa yang mereka inginkan. Dan juga bukankah wajar jika anak perempuan sangatlah dekat dengan ayahnya, baginya dia adalah cinta pertama mereka
"tahan sedikit lagi nde, ini akan membuat tubuh yura dan yuri menjadi sehat. Lihat lihat airnya sudah sedikit bukan?" tunjuk jaehyun pada botol infusnya
"daddy janji, jika cairan itu habis daddy akan segera melepaskannya" bujuk jaehyun
"tapi dad.."
"no no baby, you're a strong girl right? Anak daddy pasti bisa menahannya, sekarang hapus air matanya" ucap jaehyun sambil mengelap air mata anaknya
Sungguh, lisa sangat berterimakasih pada tuhan karena sudah diberikan suami seperti jaehyun. Bukan hanya suami yang baik, dia juga ayah yang sangat hebat. Pantas saja jika kedua putrinya sangat manja pada jaehyun. Lihatlah, sekarang kedua gadis itu sudah tidak menangis lagi.
"sekarang kalian mau makan apa? biar daddy belikan" kata jaehyun
"aku hanya ingin buah dad" kata yura
"aku juga mau" sambung yuri
Jaehyun bergerak mengarah meja untuk mengambilkan buah-buahan yang sudah tersedia disana. Sebelum mencapai meja ia melewati sang istri yang masih berdiri diujung ranjang rawat putrinya
"calm down honey, everything will be alright" kata jaehyun lalu mengecup lembut pucuk kepala lisa
Lisa hanya tersenyum mendapatkan perlakuan dari jaehyun, ia hanya menganggukkan kepalanya
"hubby, apa perlu kita melaporkan hal tadi keagensi?" tanya lisa yang sedang menyuapi yura buah
"sepertinya iya, kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan" ucap jaehyun
"kalau begitu besok aku akan keagensi" ucap lisa
"anniya, aku akan mengurus semuanya" jawab jaehyun
"anii, biar aku saja. Kau bicara saja dengan Lee sajangnim" kata lisa
"arasseo, terserah kau saja"
Dua kembar sepertinya sangat tertarik dengan percakapan kedua orang tuanya, tapi karena mereka tak tau sama sekali apa yang keduanya bicarakan membuat mereka hanya bengong saja
"mommy, apa itu agensi" tanya yura
"agensi itu tempat mommy dan daddy bekerja sayang" jawab lisa
"benarkah? aku ingin ikut ketempat bekerja mommy dan daddy" seru yuri
"aku pun, apakah disana ada aunty jennie, anty rose, dan aunty jisoo?" tanya yuri
"eoh, tentu saja mereka ada disana" jawab lisa
"mommy, bawa aku kesana nde" bujuk keduanya
Lisa melirik kearah jaehyun seolah meminta persetujuan dari suaminya dan pada akhirnya jaehyun hanya menganggukkan kepalanya
"baiklah, tapi kalian harus sehat dulu nde"
"kami sudah sehat mom"
"arasseo arasseo, habisi makanan kalian kemudian tidur" perkataan jaehyun seperti perintah yang tak boleh dibantah oleh keduanya
"kami sudah selesai dad" kata yuri
"tidurlah nde, Good night princess" ucap jaehyun lalu mengecup pucuk kepala kedua putrinya
"Good night twins" ucap lisa
.
.
Please vote and comment yeorobun^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Marriage 2
FanfictionKehidupan Jung Jaehyun dan Lalisa Manoban setelah konferensi pers yang telah dilakukan. Sebelum baca part ini disarankan untuk membaca Idol Marriage terlebih dahulu, agar mengerti alur ceritanya . . Enjoy^^