Suasana pagi yang cerah mengiringi perjalanan dua orang gadis menuju sekolah.
Di kursi kemudi terdapat seorang gadis cantik dengan hidung yang mancung, bibir merah tanpa memakai polesan apapun, bulu mata yang lentik, kulit putih, serta tatapan dingin dan tajam dari pancaran mata nya. Siapa lagi kalau bukan, Shani Indira Natio.
Sedangkan di kursi penumpang terdapat gadis yang tak kalah cantik dengan Shani.
Ia adalah Shania Gracia, dengan hidung yang tak kalah mancung dari Shani, bahkan ia memiliki hidung yang lebih mancung dari Shani, lalu senyum manis yang ia miliki, tak lupa juga terdapat gigi gingsul yang mampu menambah kadar kecantikan dan kemanisannya.Hari ini adalah tahun kedua dimana dua orang gadis bernama Shania Gracia atau yang biasa dipanggil Gracia, dan Shani Indira Natio atau Shani menjalankan kegiatan belajar mereka sebagai siswi Sekolah Menengah Atas di salah satu sekolah ternama di Jakarta, yaitu Hiraeth International School.
Setelah melalui perjalanan sekitar kurang lebih 35 menit, mereka pun akhirnya tiba di sekolah.
Mobil telah terparkir dengan rapih, mereka pun turun bersama dan berjalan menuju koridor untuk sampai ke kelas.
Seperti biasa, Gracia selalu menggandeng lengan Shani dengan posesif, tetapi Shani tidak keberatan akan hal itu.
Mereka berjalan menuju kelas Gracia, yaitu kelas 11 Social 4 yang berada di lantai 3.
Ketika mereka telah sampai di depan kelas tersebut, Shani pun segera bergegas untuk menuju ke kelasnya, yaitu 11 Science 1 yang berada di lantai 2.
Namun belum sempat Shani melangkah, lengannya sudah ditahan terlebih dahulu oleh Gracia.
*Grepp* (Gracia memegang lengan Shani)
"Ciii". Ujar Gracia
Shani hanya menaikkan sebelah alisnya, berpura-pura tidak paham dengan apa yang Gracia maksud.
"Ih ci Shaniiiii mah gituuu"
"Hahaha iya iya". Shani pun akhirnya maju mendekat, mencium pipi kanan dan pipi kiri Gracia, dan memeluk Gracia. "Udah kelas 11 masih tetep minta dicium sama peluk gini ya kamuu". Ucap Shani sambil tetap memeluk Gracia serta mengusap punggungnya.
Lalu Gracia pun melepaskan pelukannya, dengan ekspresi yang cemberut. "Ih kenapa? Emang kamu udah gak mau cium sama peluk aku lagi?"
"Hahaha enggak gitu, Ge. Udah sana kamu masuk kelas gih, sebentar lagi bel". Ucap Shani sambil mencubit pipi gembul Gracia dengan pelan.
"Iya iya, bye cici shaneeee". Ujar Gracia sambil membuka pintu kelas.
Shani pun hanya membalasnya dengan senyuman. Ia pun bergegas menuju kelasnya yang berada di lantai 2.
Selalu seperti ini.
Setiap pagi, Shani selalu berangkat dan pulang sekolah bersama Gracia.
Setiap pagi, Shani selalu mengantarkan Gracia sampai ke kelas nya yang berada di lantai 3, sedangkan kelas Shani berada di lantai 2.
Setiap pagi, Shani selalu mencium pipi kanan dan kiri, serta memeluk Gracia didepan kelas Gracia.
Namun, Shani tidak akan pernah keberatan akan semua hal yang ia lakukan bersama sahabat yang paling ia sayangi.
Siapa lagi kalau bukan,
Shania Gracia.
To be Continued.
Halo semua! Salam kenal yaaa!
Ini adalah cerita pertama yang aku buat. Aku benar-benar pemula dalam bidang ini. Mohon bantuan dan dukungannya teman-teman!.Jangan lupa untuk meluangkan waktu kalian untuk mengklik tombol 'Vote' hehehe.
Jika ada kritik dan saran, silahkan berkomentar di kolom komentar ya! Jangan dipendem, OK?!.
Sekadar mengingatkan, cerita ini hanya FIKSI.
Mohon untuk tidak meyangkut-pautkan hal yang ada di dunia nyata dengan dunia fiksi & imajinasi.
Terima kasih.-diarygreshan
©2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Shania Gracia
FanfictionSeseorang yang berharga, seorang adik, seorang sahabat, keluarga atau bahkan teman hidup. Aku sangat bersyukur memiliki mu di hidup ku. Iya, Kamu. Shania Gracia. Selamat pagi, siang, sore, malam untuk kalian yang membaca cerita iseng milikku ini. Ak...