cwblhau ei gilydd (POV Shani)

1.5K 125 9
                                    


Sebelum kalian baca cerita nya, aku mau kalian bebas pilih mau dengerin lagu ini sambil baca cerita nya atau setelah baca cerita nya. Aku akan taruh link nya di awal cerita dan di akhir cerita.










Selamat membaca!



POV Shani

Hai, nama ku Shani Indira Purbawasesa. Saat ini aku sudah berusia 17 tahun. Aku adalah seorang anak tunggal. 

Bunda ku sudah tiada sejak aku lulus sekolah dasar.

Saat ini aku tinggal bersama Ayah, nama nya Aklesh Purbawasesa, yang artinya Raja yang cepat dan berkuasa atau memiliki kekuasaan. 

Sama seperti nama nya. Ia memiliki sifat sok paling berkuasa. Ia selalu melihat hasil tanpa melihat usaha. 

Ketika aku gagal, ayah sering kali marah pada ku. Ayah sering kali menuntut aku untuk menjadi sempurna. 

Ketika bunda masih hidup, bunda lah yang selalu mengerti keadaan ku.

Bunda yang selalu mengingatkan ku untuk terus semangat ketika aku mengikuti lomba atau hal lainnya yang aku lakukan.

Dan bunda juga yang hanya mampu menahan amarah ayah, ketika aku tak bisa dan tak mampu menuruti apa yang ayah ambisikan.





Setiap hari kegiatan ku adalah bersekolah, dan sering kali aku mengerjakan tugas dari ayah. 

Yappp, mengerjakan tugas-tugas kantor nya.

Meskipun sebenarnya aku sangat tidak suka, tapi mau bagaimana lagi? 

Aku sudah sering menolak dan berterus-terang kalau aku tidak suka dipaksa untuk mengerjakan hal itu.

Tapi tetap saja dia memaksa ku.

Jika aku masih melawannya, ujung-ujung nya berakhir dengan tamparan dan pukulan yang dia berikan kepada ku.






Hari ini adalah hari jumat, dan sekarang aku sedang mengendarai mobil ku untuk menjemput pacar ku.

Karna setiap hari nya, aku memang berangkat ke sekolah bersama pacar ku.

Oh iya, ngomong-ngomong soal pacar, aku sudah berpacaran dengannya selama 3 tahun.

Dia adalah adik kelasku.

Pertama kali aku melihatnya adalah ketika aku tampil untuk acara kelulusan kakak kelas ketika kita di bangku Sekolah Menengah Pertama.

Saat itu aku kelas 2 SMP dan dia kelas 1 SMP.

Ntah kenapa saat itu, ketika aku tampil di panggung, pandangan ku tak berpaling dari nya.

Begitu pun dengannya, yang selalu menatap ke arah ku.

Ketika aku sedang latihan di ruang musik pun, ia beberapa kali selalu duduk di depan ruang musik dan tersenyum kepada ku saat aku sedang mengunci ruangan musik.

Singkat cerita, kita berkenalan.

Dan kita pun jadi dekat bahkan tak lama dari itu, kita berpacaran.






Dia yang setiap hari menunggu dan menemani aku ketika latihan untuk persiapan lomba.

Dia yang setiap hari meluangkan waktu nya untuk terus ada di samping ku. Entah untuk belajar, menonton film, bahkan hanya sekedar mengobrol.

Shania GraciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang