(05) LIMA

4 0 0
                                    

Sekarang sudah menunjukkan pukul 07.00 artinya bel akan di bunyikan dan gerbang sekolah akan ditutup. Semua murid sudah masuk ke dalam kelas masing-masing.

Sebelum masuk ke kelas, Dyren terlebih dahulu ke aula karena ada rapat OSIS. Dyren melangkah pelan hingga melewati pintu ruang kelas milik Nesya. Dan tidak terduga Nesya keluar dari kelas nya. Hari ini terdapat mapel olahraga sehingga Nesya harus ke lapangan dengan teman-temannya. Nesya menyadari adanya Dyren .

"Dyren" panggil Nesya berjalan kearah Dyren. Dan yang merasa namanya dipanggil pun menoleh .

"Kenapa?" Tanya Dyren

Tumben nih anak kalem amat -batin Nesya. "Lu udh baikan?"

Lantas yang ditanya malah senyam senyum ga jelas. Ia menyipitkan mata salah satu matanya dan menatap Nesya "lu khawatir ya?"

Tuh kan mana ada dia kalem, kumat lagi kan! -batin Nesya.
"Ngapain juga gue khawatir sama lu, gue cuma nanya doang kali, hanya sekedar basa basi." Jawab Nesya.

"Heleh tipu luu. ngaku aja kali nggak papa, nggk ada yang tau kok. Cuma kita berdua." Ucap Dyren sambil menarik turunkan alisnya.

"Jijik gue, mending gue ke lapangan." Nesya pergi meninggalkan Dyren namun tangannya dicekal dyren sehingga ia menghentikan langkahnya dan menoleh menghadap Dyren.

"Ngaku aja gak papa kok. Sok-sok an malu-malu lu cil." Tidak menunggu beberapa lama Dyren meringis kesakitan karena kakinya yang baru saja dihatam oleh kaki orang lain. Pemilik kaki tersebut merupakan orang yang sedang menjadi lawan bicaranya. "Buset, tu orang kecil-kecil nyeremin. itu kaki atau kayu sih? Kok rasanya ga ada bedanya. Keras amat" Gumam Dyren. Nesya pergi meninggalkan Dyren yang masih mengusap-usap kakinya.

*****


Nesya sudah di lapangan. Ia memulai pemanasan. Ia sedikit merasa lemas karena tidam sempat sarapan, tau lah pasti penyebab Nesya tidak sempat sarapan. Siapa lagi kalau bukan abangnya sendiri.

"Ayolah Sya! Semangat dong" ajak Aletha yang sudah bersemangat. Karena ia ingin menguruskan badan.

"Iya-iya"

Sekarang sudah masuk waktunya ia berlatih basket. Nesya menggiring basket ke arah ring lalu memasukkan nya ke dalam ring. Tapi kesalnya bolanya bukan masuk ke dalam ring namun bola tersebut malah memantul dan mengenai kepala Nesya. Sehingga membuat Nesya kelimpungan. Sial!gue udh gak sarapan, badan gue lemes, sekarang kena bola. Hssshhh.. pusing banget kepala gue -batin Nesya.

"Sya lu nggak papa?" Tanya Aletha mendekati Nesya begitu pun Denise. Nesya hanya mengangguk.
"Beneran sya?"tanya Denise meyakinkan.
Dan lagi-lagi Nesya hanya mengangguk pelan.

"Kamu nggk apa-apa Nesya?" Tanya Pak Budi.

"Nggak apa-apa kok pak" jawab Nesya sambil tersenyum paksa.

Tidak berselang beberapa lama kepala Nesya terasa berat dan kakinya tidak kuat untuk berdiri. Sehingga dia terjatuh ke lantai lapangan dan pingsan.

"NESYA!!"

*
*****


Dari kejauhan terdapat sesorang di sayap lapangan sedang berjalan. Dia adalah Dyren yang sedang berjalan dari aula menuju kelasnya, namun langkahnya terhentikan ketika ia mendengar suara yang menyebutkan nama nesya. Sehingga matanya yang sebelumnya fokus kearah depan ia mengalihkan pandangannya ke arah suara tersebut dan melihat wanita yang selalu ia ganggu tidur di tengah lapangan. Ia berlari mendekati perempuan tersebut.

"Dia kenapa?" Tanya Dyren kepada Aletha.

"Berjemur" jawab Aletha malas. Lalu mendekati Nesya. Dia menepuk pipi halus Nesya bertujuan agar Nesya cepat bangun. "Sya, bangun sya! Nesya bangun dong!" Aletha mengalihkan pandangannya dan menghadap Dyren. Lantas yang ditatap hanya melihat saja apa yang sedang dilakukan Aletha.
"Lu gak ada inisiatif apa gitu?" Aletha kesal.

"Nggak ada tuh. Inisiatif apa?"
Ditanya malah balik nanya.

"Gendong Nesya kek bawa ke UKS malah diem-diem doang!"

"Lah kan dia lagi berjemur, masak diangkat gitu aja. Terus dibawa ke UKS lagi. Ntar gue udah ga suci lagi gimana?" Tanya Dyren ngelantur.

"Gue tau lu bego, tapi juga ga usah di tunjuk-tunjukkin juga"

"Maksud lu? Enak aja gue ga bego ya, hanya kurang doang kok" jawab Dyren sambil tersenyum.

"BURUAN ANGKAT NESYA KE UKS!!!" Bentak Aletha.

Sontak Dyren melotot terkejut. "Iya-iya" Lalu dia mengangkat Nesya ke UKS. Karena perempuan tuh kalau udh marah ga ada lawannya.

*****


Sesampai di UKS Dyren meletakkan Nesya ke atas tempat tidur. Di dalam UKS hanya mereka berdua saja karena tadi Aletha sudah bilang kalau mau ke kantin dulu untuk beli makanan buat Nesya.

"Buset, ni anak kecil-kecil tapi berat juga." Dyren menunggu Aletha datang."terus gue cuma liatin dia doang gitu? Emmm oh iya gue kan pernah liat mbak-mbak PMR kasih kayu putih. Gue kasih kayu putih aja aja ah."

Dyren mengambil kayu putih yang terdapat pada kotak obat.

"Terus gue usapin kemana? Dulu waktu gue ke UKS yang dikasih minyak kayu putih perutnya. Masak gue harus usap perutnya? Ya kali nanti pada ngira gue perkosa ni anak malah berabe. Ntar gue langsung disuruh nikahin dia hancur dong reputasi gue." Dyren langsung mengambil benda pipih dari saku kantong untuk men-searching.

"Mbah Google mau nanya dong. Kalau orang pingsan yang diolesin minyak apanya?" tanya Dyren ke hp nya.
"Untuk orang pingsan cukup dioleskan dibagian pelipis atau lehernya. Ingat jangan diperutnya ntar lu dikira merkosa dia." Jawab mbak google tersebut.

"Lah ini mbak-mbak ternyata yang jawab. Dan dia kok bisa tau isi pikiran gue sih. Pantesan ni google pintar ya.kagak kaya gue." Lalu Dyren mulai mengoleskan ke pelipis Nesya agar Nesya cepat bangun. Tanpa disadari Dyren bergumam "Cantik juga ni anak kalau lagi tidur. Wajahnya kelihatan tenang. Ehh--- apaansih gue." Ia berusaha membuyarkan lamunannya.

Ceklek!

Tiba-tiba pintu terbuka.

Aletha masuk ke dalam UKS sambil membawa kantung kresek ditangannya yang berisi makanan.

"Udah lu sana balik, biar gue yang urus" perintah Aletha.

"Dih, kagak ada terimakasih-terimakasinya lu" jawab Dyren melengos pergi keluar dari UKS.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ketos Is BegoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang