4. Jealous

146 23 15
                                    

Sudah seminggu semenjak anniversary Jun & Joo. Semuanya juga sudah kembali dengan baik. Seperti Jongin dan Seulgi, mereka sudah baikan. Bahkan Chanyeol dkk pun tidak kaget mengingat seberapa besar rasa cinta mereka.

Chanyeol berada diruang musik seperti biasa. Tapi, fokusnya mulai hilang saat Seungwan tiba-tiba masuk dan membaca buku disofa

"Wan-aa keluarlah aku ingin fokus membuat nada-nada yang indah" Seungwan melirik Chanyeol sekilas, lalu melanjutkan acara membacanya. Tanpa menghiraukan suruhan Chanyeol tadi

Chanyeol menatap adiknya lagi, lalu melanjutkan memetik gitarnya. Tapi, arah matanya tetap tidak bisa fokus

"Haish fokuslah Lee Chanyeol. Anggap saja tida ada siapapun disini" batinnya

Baru saja dia ingin fokus, lagi-lagi matanya melirik kearah Seungwan. Kali ini berbeda hatinya berdegup kencang melihat Seungwan tertawa pelan. Dia tidak tau apa yang Seungwan tertawa kan, mungkin saja ada adegan lucu dicerita itu

Chanyeol terus memandangi Seungwan tanpa lepas. Chanyeol menarik nafas dalam-dalam. Dia tidak bisa terus-terusan seperti ini

"Wan-aa tolong keluarlah" Seungwan menutup bukunya, lalu menatap jengah kearah Chanyeol. Pasalnya sudah berkali-kali Chanyeol menyuruhnya untuk keluar

"Oppa, kau dari tadi menyuruhku untuk keluar. Kau saja sana yang keluar. Appa membuat ruang musik ini bukan hanya untuk mu. Tapi, untuk kita semua jadi, kau tidak berhak menyuruhku keluar. Karena ruangan ini milikku juga. Mengerti" Setelah mengucapkan panjang lebar Seungwan kembali membuka buku dan membacanya

Chanyeol sudah menyerah. Dia meletakan kembali gitarnya ketempat asal. Lalu dia berjalan kearah sofo dan duduk disamping Seungwan. Chanyeol terus memperhatikan gerak-gerik Seungwan yang sedang membaca

Lalu, tiba-tiba dia mendapatkan ide dan "YAKK KEMBALIKAN BUKU KU" Chanyeol mengangkat tinggi-tinggi tangannya. Yang membuat Seungwan terus melompat

"Ambil saja kalau kau bisa" Seungwan naik ke sofa untuk, mengambil bukunya tapi, Chanyeol malah menjauh dari sofa

"Oppa jangan sampai aku marah. Kembalikan sekarang" Chanyeol cengengesan melihat muka Seungwan merah padam karena menahan marah

"Uhhhh aku takut" Seungwan semakin kesal melihat Chanyeol meledeknya

Chanyeol yang melihat Seungwan sekarang hanya tertawa. Lalu mengembalikan bukunya kepada Seungwan sembari mengusap puncak kepala Seungwan

"Jangan memasang wajah seperti itu, kau tampak jelek" Seungwan menyingkirkan tangan Chanyeol dari kepalanya, lalu dia menaruh bukunya diatas meja. Dia sudah tidak mood untuk membaca. Seungwan duduk disebelah Chanyeol yang sedang menatap Seungwan tanpa dosa

"Aku tidak bisa kembali ke kamar sekarang" Seungwan memandang Chanyeol dengan wajah bertanya "ada makhluk menyebalkan sedang memainkan komputer ku" Chanyeol lalu menyenderkan kepalanya disofa menatap langit-langit ruang musik

"Renjun?" Chanyeol mengangguk kan kepalanya "kenapa dia meminjam komputer mu?" Tanya Seungwan

"Dia mengatakan komputer nya tiba-tiba saja eror, dan dia meminjam punyaku sampai miliknya benar"

"Yasudah biarkan saja. Dia juga tidak mengganggumu"

Chanyeol menatap Seungwan tidak percaya "Tidak menganggu katamu?" Seungwan menatap bingung kearah Chanyeol lalu mengangguk

"Dengarkan aku. Renjun itu jika sedang bermain game selalu berteriak, apalagi jika dia kalah. Yang ada jika aku tidur disana kuping ku bisa pecah"

"Oh iya benar juga. Bahkan kadang suaranya bisa kedengaran sampai kamar ku" Seungwan bergidik mengingat kerasnya suara Renjun

My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang