Rintik hujan membuat alunan suara malam menjadikan tenang dan udara dingin di kota Bandung suasana seperti ini memberikan kecintaan terhadap kota namun naas ini malam terakhir dimana manika berada di Bandung karena besok ia harus berangkat ke Jakarta
Ia pindah sekolah dan tempat tinggal karena terpaksa oleh pekerjaan ayahnya yang berada di Jakarta dan harus menetap di sana, mau tidak mau manika harus menuruti itu semua
Bayangan Manika sembari menikmati hujan di luar rumah melihat setiap tetesan hujan di balik jendela yang ia rasakan hanya ketenangan kota ini dan ia pasti kangen dengan suasana seperti ini
Terimakasih atas hari ini sedikit membuat tenang. Ucap manika dalam hati
Manika sangat menyukai hujan karena ia bisa merasakan ketenangan dan bisa menangis tanpa orang lain tahu saat hujan suasana menjadi hening situasi seperti itu sangat mendukung untuk galau dan membuat tubuh tak berdaya
Malam ini hanya memikirkan bagaimana nanti manika memulai kehidupan baru dan sekolah baru apakah manika akan mendapatkan teman, ini baru pertama kali manika merasakan menjadi anak pindahan, ia sebelumnya tidak kepikiran akan menjadi anak pindahan
Ia sudah menentang keputusan ayahnya untuk pindah ke Jakarta karena cuma dua tahun lagi manika keluar sekolah meski menurutnya itu waktu yang singkat tapi bagi ayahnya tidak bisa menunggu selama dua tahun karena cukup lama, karena ini urusan pekerjaan bukan urusan waktu
Keesokan hari tepat pukul 04.00 Manika dan keluarganya berangkat menuju Jakarta, teman-temanya mungkin sedang terlelap tidur dan ia sekarang harus meninggalkan kota dimana ia dibesarkan
Gedung- gedung pencakar langit semakin kelihatan kendaraan yang berlalu lalang menelusuri ibu kota dan orang-orang yang sedang berjalan di trotoar, suara knalpot dan klakson saling bersautan membuat suasana menjadi ramai
Orang- orang di ibu kota di pagi hari mereka melakukan rutinitas untuk pergi bekerja jalanan menjadi macet karena banyaknya kendaraan yang keluar
Mobil yang ditumpangi manika memasuki kompleks yang elite dimana rumah-rumah sekelilingnya yang penuh dengan kemegahan ia tidak menyangka akan tinggal di rumah semegah ini
Ayah manika seorang pengusaha hebat ia yang bernama Jonathan dan bisnisnya yang terkenal di mana-mana tidak salah manika bisa tinggal di kompleks semegah ini. Meskipun ayahnya pengusaha hebat dan memiliki harta yang berlimpah namun ia tidak sombong dan tetap rendah hati kepada setiap orang
Manika pun kagum terhadap sikap ayahnya
"Ini rumah baru kita" ucap ayah manika
"Serius pah?, bagus banget" ucap manika seolah-olah ia hilang rasa kesal semalem dan setelah melihat rumah yang ia akan tinggali semuanya pudar ia kembali tersenyum
Manika melihat-lihat sekeliling rumahnya sembari memasuki rumahnya
" Pah, kamar aku di mana?"
Ia tidak sabar melihat kamar barunya
" Di lantai atas sayang" ucap Jonathan
Tanpa menjawab kembali manika langsung ke lantai atas menginjak setiap anak tangga dengan tergesa-gesa karena ia tidak sabar melihat kamar barunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Manika [On Going]
Roman pour AdolescentsManika Athalia adalah gadis pindahan dari Bandung ke Jakarta sejak kecil ia sangat jatuh cinta kepada kota Bandung, tempat di mana ia dilahirkan dan di besarkan Ketika hujan Manika merasa tenang dan hanya dengan memperhatikan setiap tetesan hujan di...