Nggak bisa bahasa indonesia

974 142 8
                                    

Setelah mendengar kabar kalau kembarannya udah di perjalanan menuju ke rumah, mereka panik. Padahal gak tau apa yang dipanikin tapi ya intinya panik aja, apalagi si Hanar.

"Bangsat, gue mau ke rumah Yangyag aja lah" ucap Hanar bergegas mengambil hoodie dan dompetnya.

"Eits, gak boleh gitu dong bang! Kita hadapi bersama oke? Alias lo jangan mencoba kabur dari situasi awkward kaya gini sendirian dong babi, ajakin gue kek" jawab Dero menahan tangan Hanar.

"Apasih Dero, lepasin gak!"

"Gak mau, gue ikutan kabur pokoknya"

"GAK"

"IYA"

"GAK"

"IYA"

"DIEM GAK?" Teriak Ramos menghentikan perdebatan Dero dan Hanar.

"Gak ada yang pergi-pergi! gila kali ya saudara kita mau datang lo orang berebut pergi, kalo dia merasa gak di hargai terus balik ke Kanada lagi gimana, hah?" Tanya Ramos dengan nada emosi.

"Yaudah lah bagus, gue pengennya dia disana aja malah" Hanar emang mulutnya paling ngeselin.

Di saat mereka sedang sibuk berdebat yang gak ada pentingnya sama sekali, tanpa sadar seorang laki-laki masuk ke dalam rumah membawa dua koper dan beberapa tas juga.

Iya benar, Jehian sudah sampai.

"Ya pokoknya gue gak mau tau lah- ANJING" Ucapan Ramos terhenti saat melihat seseorang di belakang dua kembarannya. Penasaran dengan apa yang dilihat Ramos, Hanar dan Dero pun spontan berbalik badan bersamaan. Kini mereka berdua sama kagetnya dengan Ramos.

"Ya Tuhan, lo bisa gak sih gak ngagetin? Asal masuk aja, dikira rumah bokap lo apa?!" seperti biasa, siapalagi kalau bukan Hanar.

"Pstt.. Han" ucap Dero pelan.

"APA?"

"Kan emang punya bokap dia ini rumah"

"Oh iya hehe, kenalin bro nama gua Hanar Wijaya" ucap Hanar sambil mengulurkan tangan.

Jehian hanya menatap ke arah Hanar datar lalu memutar mata.

"Where's papa?"

Si kembar tiga saling memandang lalu tiba-tiba secara naluri membelakangi Jehian.

"Anjir, sok english banget tuh bocah" ucap Dero

"Kan udah gue bilang si oknum J ini emang gak nyambung lagi ke kita"

"Besok kalo dia mau ikut test, dia baca soalnya gimana njir?"

"Sekali lagi, kan udah gue bilang mending dia daftar di univ luar kota aja"

"Anjing lo Han, yang gue permasalahin itu gimana dia baca soalnya sementara dia aja kayanya udah gak bisa bahasa indonesia lagi"

"Ya udah suruh balik Kanada lagi aja, gimana?"

Jehian menahan kesal mendengar ucapan ketiga kembarannya itu. Gini-gini juga, meski tinggal di Kanada lima tahun, dia masih bisa Bahasa Indonesia kali, cursing words nya Indonesia aja dia tau.

Jehian menatap punggung ketiga kembarannya, sebenarnya ada sedikit rasa iri karena mereka bisa tumbuh bersama sementara dia tidak, ya walau itu salah dia sendiri sih.

"Udah selesai belum gibahin gue?" Tanya Jehian.

Mereka bertiga berbalik cepat.

"Kok lo ngerti kata gibah?" Tanya Dero penasaran

"Kok lo ngerti bahasa kita juga?" tanya Hanar kaget.

Jehian bingung campur kesal, ini saudaranya lagi bercanda atau beneran sih? Jehian hanya memutar mata kesal, dia menarik kata iri pada mereka tadi.

"Skip deh. Sekarang tunjukin kamar gue terus bantuin bawa koper sama tas gue" ucap Jehian memerintah.

"Ogah" jawab Dero dan Hanar bersamaan.

Ramos yang mendengar jawaban kedua kembarannya hanya memutar mata, "Sini gue bawain" Ramos menawarkan diri untuk membantu Jehian.

Dero dan Hanar memandang Ramos seolah berkata, "bang, kok lo mauan sih?"

"Aduh, baik bener abang gue yang satu ini" ucap Jehian sambil memeluk Ramos dari belakang sambil tersenyum lebar dengan mata tertutup.

"Anjing, sok ganteng" ucap Hanar sambil memandang kaget ke arah Jehian yang tiba-tiba menurut dia sok asik.

"Bang, tapi emang ganteng" jawab Dero yang juga memandang ke arah Jehian kaget.

"Oh iya juga, kan anaknya Pak Wijaya" Dero dan Hanar masih tidak memutuskan pandangan mereka dari Jehian.

Sadar bahwa kedua kembarannya masih menatapnya dengan tatapan aneh, Jehian pun menatap balik, "Apa lo berdua lihat-lihat? Mau juga kan gue peluk?"

"NAJIS" ucap Hanar dan Dero bersamaan.


****
Hi guys, have a good day! xx

Rare (00line; nct dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang