3-Pasar Malam

0 0 0
                                    

Jangan lupa follow sebelum baca!
Happy reading!!

---------
-menjauh-
--------------

Zia duduk ditepi kasurnya,ia memikirkan kejadian yang belakangan ini terjadi

Arga,abangnya mulai menjauh dari keluarganya sejak kejadian 5hari sebelum pernikahan viona.

Flashback,

"Bunda,kok vio ga enak hati..vio ga tenang.."ucap Viona kepada sang bunda dengan gusar,ia mulai ragu.

Arga yang mendengar adiknya berbicara seperti itu mendelik tak suka

"Jangan bilang kamu ragu,jangan bilang kamu goyah sama pendirian kamu?"tanya Arga sedikit emosi

"Tenang dulu"bunda mengusap pundak arga menenangkan

"Iyaa,vio ragu..vio ga siap."

"KAMU BILANG GA SIAP?! PERNIKAHAN KAMU TINGGAL 5HARI LAGI DAN KAMU BILANG GA SIAP?!!"bentak Arga

Viona menunduk

"Vio waktu pertunangan kalian,kamu bilang kamu siap kamu yakin terus sekarang apa maksudnya?"tanya Tira mencoba sabar

"Iyaa itu pas tunangan,terus kenapa kalian pergi kerumah Zean tiba tiba buat nentuin tanggal nikah?!"tanya viona tak terima

"Ya karena pas pertunangan kamu sangat yakin dengan Zean, seminggu kemudian kami dengar kamu mau berkunjung kerumah Zean yasudah kami ikut, untuk membicarakan hubungan kalian!,kamu juga gak nahan kami,berarti kamu setuju dengan keputusan keluarga!"jawab Arga

"Aku gak nahan karena kalian udah bawa keluarga besar kita!aku gak bisa nolak saat kalian udah nentuin sama keluarga besar tanpa tanya aku!"

"Terus sekarang kamu mau apa hah?!batalin pernikahan kamu?!!"tanya Arga semakin emosi

"Ya gak bisa gitu lah undangan udah kesebar"sela Tira

"Jangan malu maluin keluarga!"

Deg.

"Oke!viona terima pernikahannya,kalian gaakan malu karna viona!"ucap viona kemudian pergi ke kamarnya

Flashback off.

Zia menghela nafas gusar,ia tidak ingin ikut campur urusan orang dewasa tapi tetap saja ia tidak bisa untuk tidak memikirkan.

Apalagi sekarang Arga tinggal di apartemen nya sendiri tidak dirumah lagi.

Jika bisa ia memilih untuk tidak tahu apa apa

Ia tidak mencari tahu,juga tidak ingin tahu.

Tapi ia mengetahui segalanya,tapi tidak bisa apa apa.

---------------

Saat ini Zia di tepi danau melemparkan batu kerikil ketengah danau

"Heh!ngelamun mulu!"

"Anj-GALANGG!!"kaget Zia

"Ngapa sih lu?"tanya Galang

"Gapapa."

"Mau malmingan gak?"

Zia mendelik, "Lu ngeledek gw atau gimana?lo lupa gw jomblo?"

"Gw nanya anjir,sewot mulu perasaan."

"Gak!"

"Yaudah yok kita malmingan!"seru Galang sambil menarik pergelangan tangan Zia

Dan tiba lah mereka dipasar malam.

"IHHH GW PENGEN ITUUU!!"rengek Zia menunjuk tukang cireng pedas.

"yaelah cireng doang, ayo beli!"ucap Galang setengah berteriak karena berisik.

Setelah membeli cireng Zia berkeliling diikuti Galang disampingnya.

Galang sendiri sudah menenteng banyak plastik makanan,siapa lagi jika bukan punya Zia?

"Lang mau itu!"

"Lang bayarin ini!"

"Lang pegangin dulu!"

"Eh lang cepet jalannya lama amat!"

Kira kira itulah yang Zia terus katakan selama berkeliling disini

Membuat Galang kesal setengah mati

"Lo ini yaa arghh-" gemas sungguh saking gemasnya Galang ingin menceburkan Zia ke kolam pancing ikan anak anak disebelahnya.

"Ah cape gw lang,pulang yok!"keluh Zia kemudian berjalan ke parkiran lebih dulu

"Sialan!"geram Galang,untung sepupu.

Definisi tidak tahu diri ya kek Zia udah diajak kesini,minta dibayarin, nyuruh nyuruh pula banyak ngeluh juga dasar kutil badak!.

Galang tak berhenti menggerutu menyumpah serapahi sepupunya itu

Nyesel Galang ngajak kutil badak kesini,niat mau ngehibur malah dibabuin.

Tidak lupa ia membawa berbagai macam jajanan yang telah dibeli gadis itu,tapi hanya dimakan sedikit.

"Gw lagi yang harus ngabisin semua makanannya hishh!" Gerutunya

-------------
Part ini pendek,maaf ya
Jangan lupa vote dan komen!
Terimakasih!!
-----------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

future familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang