8. Hampir hilang kendali.

401 42 4
                                    

Tidak ada orang yang menyukai hal yang tidak jelas. 

Jika kalian bandingkan kehidupan kalian dengan Draco Malfoy, tentunya kalian akan berpikir hidup sebagai Draco sangat menyenangkan, bukan? Anak sulung, cucu kesayangan yang memiliki perusahaan terkenal di Inggris, sanak saudaranya -hampir semua- memiliki perusahaan. Dalam hidupnya, ia tidak punya kekurangan dalam hal kasih sayang dan materi. Jika dibandingkan dengan Putra Mahkota, ia tidak ada bedanya kecuali dalam status. Hal yang sangat membuat iri seluruh umat manusia. 

Tapi tahukah kalian? Terkadang, Draco tidak menyukai menjadi dirinya. 

Tidak, tidak. Bukan tentang dirinya yang sangat kaya atau tampan atau apapun itu. Ia hanya tidak menyukai bagaimana ibunya mempermainkan serotoninnya, seperti sekarang ini. 

Tiga hari yang lalu. Ibunya menangis dan menyuruh Draco menjaga dirinya dengan baik dan memohon untuk lebih memperhatikan Orion -adiknya- dengan baik juga, lagaknya benar-benar seperti akan berkeliling dunia sampai akhir hidupnya dan tak akan kembali. 

Tapi, hah! lihat sekarang. Wanita yang menangis kemarin, ada didepannya. 

Tertawa, cengengesan melihat ponselnya, dan mengabaikan dirinya yang sudah rela membuang waktunya. Matanya yang cekung kelihatan sekali jengkelnya, belum lagi bibir yang tertekuk. Semua orang juga tahu kalau Draco kesal, tapi lihatlah wajah tidak bersalah wanita yang sudah melahirkannya ini.

"Kalau tidak ada yang ingin Ibu bicarakan, lebih baik Aku antar pulang." kata Draco akhirnya, setelah lelah menunggu. 

Narcissa menurunkan ponselnya, dan senyum yang sebelumnya mengembang sempurna langsung luntur saat anak sulungnya secara eksplisit menyuruhnya pulang. "Sudah Ibu bilang, Ibu tidak akan mau pulang kalau Kamu tidak bisa menebak apa yang ingin ibu bicarakan."

Tuh? Lihat kan? Katakan, bagaimana Draco tidak jengkel setengah mati jika begini?

Draco menghela nafas sepanjang yang bisa kemudian melanjutkan tugasnya. Meski tidak ada jadwal operasi, ia masih memiliki tugas untuk mengecek keadaan pasien dan melihat apakah operasi berikutnya bisa ia laksanakan tanpa adanya halangan. Gerakan membolak-balik kertas dan bunyi cetekan dari mouse pad putra sulung Malfoy membuat Nyonya yang sejak tadi membuka website shopping mendecak sebal.

"DRAKE!!!!" Narcissa Malfoy berteriak kecil. Ia sebal karena bunyi gerakan kertas. Ia sebal karena bunyi mouse pad dari laptop Draco. Ia sebal karena bunyi jam dinding yang begitu keras berdetak. Dan ia sebal karena Draco tidak mempedulikan dirinya.

Draco, yang mendengar teriakan itu melirik kaget. Ia hampir saja meremas kertas di tangannya kalau saja tidak mengingat orang yang meneriakinya adalah Ibunya sendiri. Demi Tuhan, ia tidak pernah menyukai kebisingan dan ditambah ibunya baru kali ini bersikap labil.

"Kamu benar-benar tidak peduli pada ibumu lagi ya?!" Tanya Narcissa emosi. Wajah cantiknya mengerut saat melihat putranya bahkan tidak bergeming. Rambut hitam panjang yang di jepit dibagian kanan dan kiri berwarna warni, gaun putih selutut dengan motif bunga, tangannya yang memakai manset yang panjangnya hanya sampai siku berwarna putih dengan motif jaring. Belum lagi sepatu docmart berwarna coklat yang— astaga, apa ibunya pikir ini dunia fantasi?

Narcissa melanjutkan, "Ibu baru saja pulang dan kamu bahkan tidak menjemput kami! Lalu kemarin kamu juga lupa untuk ke rumah menyapa orang tua mu! Wahh, lihatlah lihatlah. Sudah dewasa sekarang kamu melupakan orang tua mu ya! Apa kamu baru pulang dan peduli kalau ibu mati?!!"

Ibunya sangat ... Hiperbola.

Draco memang tidak pernah menahan omongannya, apa yang ada dipikirannya maka akan ia keluarkan. Namun jika ia mengatakan kalimat di atas tanpa penjelasan, sudah dipastikan badannya akan memar-memar setelah ini. Entah itu di pukuli tas ibunya yang terlihat kokoh, di tendang ibunya dengan sepatu cantik mengkilap itu, atau di dorong ayahnya dari gedung karena berani menyakiti hati istrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Duen De || DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang