Mom mengundang untuk makan malam hari ini pukul 7.
- Draco.
Ah, apa kalian mengharapkan Pria ini akan meminta maaf padanya ketika esok hari?
Buang jauh-jauh mimpi kalian, karena nyatanya pria itu bahkan belum bangun ketika ia sudah siap untuk bekerja. Hermione tak peduli suaminya itu akan terlambat atau bagaimana, ia jelas marah karena pria itu bersikap menyebalkan.
"Hermione, kerja bagus. Berkatmu kita hanya tinggal menambahkan iklan saja. Kau bisa istirahat sekarang."
Begitu mendengar sutradara acara yang di bawakan Hermione, ia tersenyum sekilas dan langsung undur diri. Acaranya itu biasa tayang pukul 1 siang, jika tidak melakukan siaran langsung ia akan merekam pukul 10 seperti saat ini. Biasanya ia akan pulang sekitar pukul 16:00, tapi karena ia sedang tak memiliki mood yang bagus ia putuskan untuk bertemu seseorang.
Seseorang yang bisa menaikkan moodnya saat ini.
"Kau pikir kantor polisi itu taman bermain?" Tanya Harry Potter sambil menatap Hermione aneh. Tiba-tiba sahabatnya, Hermione Granger menghubungi kalau ia berada di depan dengan membawa sekotak roti dan dua kopi. Belum lagi style Hermione menunjang bahwa ia ingin ke wahana bermain.
"Mana Ron?"
"Sebentar lagi datang, dan jawab pertanyaanku. Kenapa kau disini?" Tanya Harry Potter menuntut. Wanita itu melipat tangannya di dada sambil mengibaskan rambutnya. "Memangnya aku tak boleh mengunjungi sahabatku?"
Harry mendengus malas, beruntung Ron datang cepat dan segera mendorong mereka pergi sebelum menjadi pusat perhatian. Hermione sempat protes karena pria itu merusak tatanan rambutnya tapi ia urungkan begitu sampai di gazebo kantor polisi.
Harry James Potter dan Ronald Bilius Weasley adalah polisi. Kenyataannya mereka berdua ini sahabat Hermione Malfoy nee Granger membuat orang-orang sebagian tak percaya. Hermione seorang nerd yang selalu mendapat nilai sempurna di kelasnya. Berbanding terbalik dengan Harry dan Ron yang cenderung mendapat ranking satu atau dua dari belakang.
"Superstar, kau tak bisa kesini sembarangan. Akan sangat repot jika temanku memintaku mendapatkan tanda tanganmu." Ucap Ron sebelum Hermione menyemprotkan omongan padanya. Hermione melongo tak percaya namun akhirnya tertawa juga. "Dasar gila."
"Am i?" Harry menonjok bahu Ron dan menoleh ke arah Hermione yang sudah duduk manis di depan mereka. "Kenapa kau kesini Mione? Ini bahkan belum jam pulangmu."
Hermione diam, menimang-nimang haruskah ia bercerita pada dua idiot ini atau tidak. Memang, keduanya tak bisa di andalkan untuk bidang pendidikan. Eum, sebenarnya, semua bidang. Mereka tak peka, tak sabaran, bodoh, dungu, menyebalkan, angkuh, oh astaga Hermione kau mulai menyebutkan sifat Malfoy padahal mereka berdua bertolak belakang dengan suamimu.
"Aku bertengkar dengan Draco."
"Apa dia memukulmu?"
"Memeras uangmu?"
"Mengganggumu tidur?"
"Oh tidak Ron, Hermione sangat buruk saat tidur. Kakinya tidak bisa diam."
"Ah kau benar Harry, muka kita tertendang saat study tour SMA kan? Oh-"
"Bisakah kalian diam?!" Teriak Hermione sebal begitu dua orang di depannya ini malah asik tertawa mengenang masa lalu padahal ia disini berusaha bercerita pada mereka.
"Maaf Hermione, terbawa suasana." Gumam Harry yang di anggukin Ron. Hermione akhirnya mengangguk dan meminum kopi dinginnya. "Jadi bagaimana dengan Malfoy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Duen De || Dramione
FanficTo mysterious power of art to deply move a person. [All character belongs to JK. Rowling. Cerita murni dari ide saya, tolong jangan copas ya!] Warning! ⚠️ Cerita bergenre 17+ dimohon bijak ya pembaca sekalian 😊