01. ABANG NGESELIN

11.6K 586 23
                                    

WRWRWRWR BERHUBUNG AKU MAU UAS‼️JADI AKU MAU NEMENIN KALIAN LEWAT CERITA INI DI SAAT AKU REST KARENA MAU FOKUS BELAJAR DULU😎😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WRWRWRWR BERHUBUNG AKU MAU UAS‼️JADI AKU MAU NEMENIN KALIAN LEWAT CERITA INI DI SAAT AKU REST KARENA MAU FOKUS BELAJAR DULU
😎😭

tp sebelumnya tlong JANGAN KROYOK AKU KARENA CERITA YANG LAIN BELUM KELAR TAPI AKU NAMBAH UTANG CERITA LAGI AAAAA/LARIIIIII

oh iya, cerita ini sebelumnya udah aku publish di karyakarsa ku juga, jadi kalian bisa baca di sanaaaaaa💥❤️

tapi ada baiknya tes ombak dulu gasih di wattpad🤔🤔

okeee tes ombak LET'S GET IT

**

Kalau dipikir, punya kakak atau abang itu sih, bakal nyenengin ples enak banget. Bakalan dijaga, dilindungi, dituruti makan sana-sini. Dibelanjain, dimanja terus pokoknya jadi kesayangan semua orang deh. Apalagi jarak umur yang beda, makin dibayiin gak tuh!

Iya gak sih?

IYA BENER!

TAPI-

TAPI HAVA GAK SUKA!

"Abang! Ishh-abang!"

"Apasih dek?"

"Boleh ya? ya, ya, ya??!"

TUH KAN!

Ini yang enggak Hava suka! Abang-abangnya selalu menganggap Hava itu masih kecil. Masih harus selalu mendapat pengawasan ketat, menyangkut ijin keluar rumah aja beneran ribet.

Padahal Hava ini udah SMA! Ya walaupun baru kelas satu sih, tapi Hava ini udah besar. Bisa jaga diri, Hava juga jago kok kalau suruh berantem. Hava jago nendang, nonjok.

Walaupun asal-asalan aja sih, terus berakhir nangis. Karena nyatanya Hava ini cengeng.

"Abang.... bolehh yaaaa?!" Dan ngerengek adalah jurus andalan Hava untuk merayu abang-abangnya yang segede bison.

Joe, abang pertamanya, menatap datar Hava dengan malas, beneran yang udah muak campur gemes.

"Enggak!" Jawabnya datar.

"ABANG!"

Hava, bocah itu akhirnya semakin merengek sabil narik ujung baju Joe berulang-kali. Wajah si bungsu memerah, tinggal dihitung mundur aja, Joe udah paham akal busuk adiknya ini.

"Abang cu-cuma sekali loh..."

Karena cukup lelah menghadapi Hava. Kedua bahu sempit itu dia pegang lembut. Wajah Joe yang bener-bener datar menatap serius Hava kali ini.

"Hava, dengerin abang. Sampai. Kapanpun. Kamu. Gak boleh. Keluar tanpa pengawasan abang-abang. Dan apa tadi, ijin keluar sendirian? Gak!"

bugh

THAT OVER PROTECTIVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang