sapa kangen akuuuu????
•
Hava menatap ketakutan abang sulungnya yang sudah mirip seperti vampire. Pokoknya sangat menakutkan. Hava, rasanya detik ini juga ingin menangis sesenggukan karena rasa takutnya yang kian tak terbendung.
"Udah berani bohongin abang?!"
Hava menggeleng kecil penuh ragu, perkataan Joe memang tidak sekeras kedengarannya. Namun siapa sangka terdapat nada murka dan dingin di sana. Dan Hava kenal betul abang sulungnya jika sudah marah.
Joe tidak seperti abangnya yang lain. Jika Tey dan Deff pasti akan mengomeli habis-habisan sedangkan abang sulungnya ini pasti akan berkata pendek dengan nada kasar yang sangat berlebihan.
Wajah murung Hava yang sudah pucat berusaha menahan rengekan. Kepalanya hanya menunduk dalam. Hava kini dihadapkan dengan kedua abang tertuanya yang dipastikan benar-benar sudah marah besar mengetahui perilakunya.
"Jawab Hava?!"
Hava semakin memejamkan matanya, bibir kecil itu bergetar ketakutan. Rambutnya yang lembab sepenuhnya teracak berantakan menutupi mata bulatnya yang sudah berkaca.
"HAVA!"
srettt
Tey dengan amarah yang begitu tak terkendali menyentak dagu si bungsu supaya terangakat dan menatap mereka berdua.
"Hiks..."
"Abang bertanya sayang, jangan nangis!" Pungkas Tey tajam.
Bahu Hava bergetar, tangisannya semakin tidak terbendung. Dia terisak keras tapi juga gak berani untuk menatap kedua mata tajam abangnya.
"Hiks-maaf.. maafin-hiksshuskkm-Ha-hava..."
"Hava!" Joe berdiri menghela napas frustasi, "Kamu tau apa yang udah kamu lakukan?!"
Hava masih terus menangis sambil mengangguk kecil. Dan sukses membuat Joe semakin mengerang marah. Tangannya mengacak-acak rambutnya semakin frustasi.
Joe tidak pernah menyangka jika adik bungsunya akan berani melakukan hal seperti ini. Sejauh ini pantauannya selalu ketat. Tapi kenapa hal sekecil ini bisa kecolongan. Joe jadi merasa marah pada dirinya sendiri. Tapi juga gak menutupi betapa marahnya dia sekarang dengan si bungsu.
"KENAPA KAMU BERBOHONG HAVA?!"
Hava tersentak ketakutan. Dia takut dibentak, dia takut nada tinggi seseorang apalagi memarahinya. Hava sangat takut. Tubuhnya semakin meringkuk kecil di sofa. Hava mencoba menjauhkan tubuhnya dari hadapan kedua abangnya yang masih seperti hell boy.
"Hiks-abang Jeff hiks... ma-mau abang Je-Jeff-"
Tey semakin menggeram, "Apa kamu tau Hava! Perilakumu itu membuat abang sangat marah! Main tidak ijin, mulai berbohong! Tidak memberi kabar! Berteman dengan brandalan! Kamu mulai berani?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT OVER PROTECTIVE ✓
FanfictionJadi anak bungsu itu gak enak, Hava sebel. Selalu gak diperbolehkan untuk ambil tindakan atas dirinya sendiri, padahal Hava udah besar. Sialnya dia punya lima abang yang super protective sama dirinya. Belum juga temen-temen abang yang ikut rusuh men...