HALO GES
SABTU-MINGGU AKUKN LIBUR CEKOLA , JDI BUAT NULIS
TAPI MALEM AKU NYICIL 200 KATA KOK, KALAU UDAH MINiMAL AKU UPDATE.
HAPPY READING..
.....
"WHATT?!! JADI LO UDAH NIKKH-- fftt," Charlyn menutup bibir temannya itu dengan telapak tangannya.
"Lo jangan keras keras, nanti kedenger sama yang lain!!"
Thea mengatur nafasnya dan mulai berbicara dengan volume yang rendah. "Jadi lo udah nikah Ly? Kapan anjir? Kok gak undang si anjay!"
"Satu satu dong kalau tanya,"
"Oke, jadi lo udah nikah?"
"Hmm," balas Charlyn.
"Kapan?" tanya Thea.
"Apanya anjir?" Charlyn mengerutkan keningnya mencoba memahami apa yang di katakan oleh Thea.
"NIKAHNYA BANGKE!" teriak Thea emosi lupa apa yang di peringatkan oleh Charlyn, membuat mereka menjadi pusat perhatian di kelas saat jamkos.
"TE, SAPE YANG MAU NIKAH? ELO?" Tanya Nathan wakil ketua kelas 11 IPA 2.
Charlyn mencubit paha Thea. "Itu! bapak gw, sama janda depan rumah. Lo taukan?" jawab Thea asal, dan reflek.
Natha yang berhubung tetanggan dengan Thea tertawa berbahak. "Hahaha anjir, bapak lo mau nikah sama Munah?"
"Jangan asal jeplak lo, gue cuman becanda! Yakali bapak gw mau sama Munah, bapak gw maunya sama spek ibu ibu body gitar spanyol kali,"
"Idih! Emang mau gitu sama bapak lu?"
"Ngeremehin lo? Asal lo tau, bapak gw kalau masih muda nih gantengnya kelewat batas lebih gantengan dia kali dari pada lo! Gentong minyak,"
"Terserah lo,"
Thea mengangkat sudut bibirnya dan beralih menatap sahabatnya yang terlantar karena ulah Nathan. "Lo di bilangin susah banget sih anjir?" kesal Charlyn.
"Elo juga kalau di ajak omong, bisa langsung nyantol gak sii?"
"Gw lagi mikir, santay dong!" Charlyn berkacak pinggang, Thea mengelus dadanya sabar! Orang sabar di sayang tuhan, bukan ayang.
"Oke, jadi kapan lo nikahnya Charlyna?"
"Baru kemarin sih," Thea tertohok, novel yang pernah dia baca tentang nikah muda, kalau habis nikah besoknya tidak sekolah. Tapi ini?
"Tapi lo nggakpapa?"
"Nggak papa, kenapa?"
"Lo bisa jalan kan?"
"Bisalah, orang tadi gw sama lo jalan bareng kok ke toilet."
"Kemarin lo anu nggak?"
Charlyn mengerutkan keningnya, mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Thea. Namun kemampuan otaknya sangat lemah. "Anu?"
"Iya, enak nggak?"
"Enak rasanya kek ice cream," Charlyn terkikik geli.
Thea merasakan tubuhnya melemas, gawar sekarang temennya tidak perawakan lagi. "Nggak sakit sama sekali gitu?"
"Kok sakit sih?"
"IYA, Lo kemaren ngent sama suami lo saket nggak?" Tanya Thea gemas sendiri.
Charlyn melotot dan sontak mendorong tubuh Thea. "Gw nggak ngelakuin itu, anjir!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BYAN [ON GOING]
Dla nastolatków" Lo taukan gw benci dengan kata pembohongan, lo itu punya gw dan tetep punya gw. Apa gw harus ngelakuin itu buat bisa milikin lo selamanya?" Byan.