chapter 5

1 0 0
                                    


Happy reading 📚

Aku tidak berubah, hanya saja sikapku saat ini menyesuaikan perilakumu terhadapku.

Awalnya, aku kira, menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Seiring berjalannya waktu, aku baru mengerti bahwa menunggu adalah salah satu kebijaksanaan yang diajarkan oleh Allah. Iya, Allah selalu lebih tahu waktu yang paling tepat, bukan? Kita hanya harus menunggu sampai waktu yang tepat itu tiba. Entah berapa ratus, ribu, atau bahkan jutaan detik lagi. Entah di bilangan hari, bulan dan tahun keberapa. Tapi saat itu pasti akan datang. Seperti ketetapan-Nya yang tak pernah salah.

"Kal.gimana Renovasi cafe kamu"tanya Gus Fahri saat duduk menikmati cemilan di kantor

"Alhamdulillah Gus lancar tinggal tunggu waktu membuka"jawab Haikal

"Sukses buat kamu kal semoga lancar dan rame terus"

"Aminnn Gus makasi doanya"

"Iya"

"Orang tua kamu kapan kesini kal"lanjutnya

"Besok kayaknya gus.mau hadirin pembukaan cafe"

"Wihhhh makan gratis nih"girang Gus fahri

"Boleh. Kalo Gus GK sibuk hadiri Gus"

"Ajak Gus Faro sama Kesya juga boleh Gus"

"Hah ngapai Kesya juga.kamu suka ya"tebak Gus Fahri membuat Haikal salah tingkah

"Ga_k Gus"gugup Haika

"Gak usah boong wajah lho kelihatan kal"Kekeh Gus Fahri membuat semburan merah di wajah Haikal

"Gak"elak Haikal

"Apa gak bisa bohong kamu sama aku"Gus Fahri semakin gencar menggoda haikal

Setelah percakapan tadi Gus Fahri menghubungi Gus faro untuk menghadiri pertemuan pembukaan cafe Haikal dan tak lupa dengan menyuruh Gus Faro memberi tahu pada kesya untuk mengikutinya juga

Tuttt tutt

Assalamualaikum Gus

Waalaikumsalam kenapa RI

Dapet undangan dari Haikal pembukaan cafenya

Jam berapa

Jam sembilan

Iya besok insyallah

Disuruh ngajak Kesya
Tidaka ada sahutan dari sebrang sana membuat Gus Fahri bingung

Ro Faro

Ehhhh iya

Lho denger gak si.

Iya nanti aku bilang Kesya

Iya assalamualaikum

Waalaikumsalam

Tuttt tutt

Ada saatnya semua terasa indah, namun seringkali hanya dalam sekejap kenyataan kembali membuat tertunduk dingin pada air mata.
Terkadang apa yang kita inginkan tak selamanya bisa kita dapatkan. Tuhan tak akan membuat semua kebetulan hanya untuk sebuah lelucon dalam hidup, sampai kita menyadari bahwa apa yang di cari ada di dalam hati, bukan pada tampilan fisik ataupun keadaan saat ini, hingga timbul satu keyakinan bahwa semua orang berhak bahagia dan layak untuk bahagia dengan siapapun itu.

Gus Faro mau keluar menemui Kesya. Selama pernyataannya pada Kesya kemarin ia tak perna berbicara sekalipun dengan Kesya sikap yang di tujukan kepada Kesya selalu dingin

bait bait cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang