Berangkaaat!

1.5K 29 0
                                    

Bukan hanya satu atau dua orang saja, tapi ada lima orang yang tengah menuju suatu tempat dengan derap langkah yang agak terburu-buru. Cecep beberapa kali menoleh ke arah mereka, dengan seksama namun tetap tak ada yang dia kenali dari mereka satu pun. Wajar saja, beberapa dari mereka berbeda fakultas dengan Cecep. Mereka berlima baru saja membaca daftar regu untuk KKN yang akan dilaksanakan tidak lama lagi ini, setelah mengetahui teman kelompok serta Dosen Pembimbing Lapangannya, mereka semua pun buru-buru menemui orang yang bersangkutan. Bu Intan telah menunggu di ruangan dosen yang kala itu memang sedang kosong

"Mungkin sebagian dari kalian sudah tidak asing dengan saya, terutama yang dari Fakultas Ekonomi, perkenalkan saya Intan Wulandari yang akan menjadi pendamping kegiatan KKN kelompok ini.." Bu Intan memulai dengan perkenalan diri dan bla bla bla, dari sana Cecep mengetahui informasi-informasi tentang teman-temannya ini. Dua teman cowoknya bernama Reno dan Niko, mereka berdua berada di Fakultas Ekonomi namun berbeda jurusan, sementara sisa teman ceweknya bernama Zahra dan Dhea. Zahra tampil dengan pakaian hijab, wajar saja, gadis ini kuliah di jurusan yang condong kearah keagamaan dan Dhea, adalah mahasiswi keperawatan, saat ini dia berbalut dengan pakaian setelan putih khas fakultasnya. Cecep sering menelan ludah saat melihat dua wanita ini, mereka berdua sama-sama cantik, serta lekukan tubuhnya yang seksi juga membuat mata Cecep sulit untuk lepas dari pemandangan baru ini.

Mereka ditugaskan ke salah satu desa bernama Desa Jatiwarna, dengan berbekal proker dan segala tetek bengeknya, mereka dipersiapkan selama 2 minggu dan proker tersebut harus sudah selesai di akhir masa KKN. Zahra dengan sukarela menawarkan diri untuk membantu mengajar anak-anak kampung ini mengaji, mereka berlima tinggal disalah satu rumah milik seorang warga yang sudah agak sepuh, Pak Toha.

Selain lumayan luas, rumah Pak Toha juga agak kosong dikarenakan istrinya yang sudah meninggal dan anak-anaknya yang berada di luar kota dan pulang hanya ketika saat hari raya. Beberapa hari pertama semuanya berjalan mulus dan biasa-biasa saja tanpa hambatan, tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya 

KKN Kampung JatiwarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang