Singkat

1K 21 0
                                    

Seruni melayang turun super pelan dari atap ruang tengah, hasratnya untuk memadu kasih bersama Cecep lagi-lagi sudah tidak bisa ia bendung, maka hari ini ia berencana akan kembali memakai raga Zahra yang malang untuk berhubungan intim dengan pria kesukaannya tersebut. Kala itu Zahra sedang duduk santai diruang tengah tanpa seorang pun disekelilingnya, Zahra memakai manset lengan panjang ketat berwarna abu-abu, untuk menutupi gundukan asetnya yang kokoh, ia memakai jilbab hitam sampai ke dadanya, celana training yang juga ketat memperlihatkan pantatnya yang tak kalah kencangnya. Seruni mendarat tepat dibelakang gadis incarannya yang masih sibuk menscroll layar smartphonenya tanpa menyadari keberadaan Seruni. Hantu binal tersebut tanpa menunggu lagi, segera memeluk gadis berhijab itu dari belakang, tubuhnya tenggelam masuk ke dalam tubuh Zahra. Tangan Zahra mendadak merentang seperti orang yang tersentak, badannya melemas dan merosot dikursi sofa tempatnya tadi duduk dengan tegak, sembari beberapa kali tubuhnya mengejang-ngejang seperti orang ayan, pinggangnya bergerak naik turun. Zahra yang matanya mulai memutih, melenguh sambil tangannya mulai berputar-putar meraba buah dadanya

Cecep berencana hanya pulang sebentar untuk mengambil beberapa tambahan peralatan, namun belum sempat niatnya itu dilakukan, tiba-tiba Zahra memeluknya dari belakang, dadanya yang kencang menekan punggung Cecep

"Ayaang Ceceep, aku kangeeen..." ucapnya manja disamping telinga Cecep dengan nafasnya yang hangat

"Eh, ngawur, jangan sekarang, masih siang" bisik Cecep berbalik badan, ia sudah tidak malu-malu lagi untuk menyentuh raga siapapun yang sedang dirasuki kekasih ghaibnya

"Sebentar aja dong, 5 menit deh" rengeknya

"Nanti kalau ketahuan gimana jelasinnyaa" tangan Cecep bergerak ke arah bokong Zahra, meremasnya gemas

"Nggak ada siapa-siapa, Pak Toha pergi, Dhea nya baruu aja berangkat belanja, dan kalian cowok-cowok masih lama juga kan kerjanyaa"

"Iya siih masih lama"

"Yaudah dua benda bulet ini nungguin kamu lho dari tadi, aku udah siap saji" ucapan nakal itu keluar dari dalam mulut Zahra yang terkesan agamis tiap harinya. Pupil mata Cecep melebar, penisnya sebenarnya sudah mulai menegang dari tadi

"Oke 5 menit" Cecep segera menggendong Zahra ke kamar, tak lupa ia juga mengunci pintunya. Tanpa menunggu apa-apa lagi, mereka bermain cepat tanpa adanya pemanasan terlebih dahulu

KKN Kampung JatiwarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang