Part 6: Would You?

638 167 35
                                    

Sesampainya di rumah setelah diantar oleh Taehyung dan mendengar perkataan pria itu, Yerin berjalan dengan lesu hingga masuk ke dalam kamarnya.

Dia menyimpan tas selempang di atas nakas lalu duduk di kursi menghadap cermin besar meja riasnya.

Mata bulatnya menatap pantulan dirinya dengan sendu, menatap kosong ke arah bayangannya sendiri.

"Untuk apa juga kau terbawa perasaan? Semua yang dikatakannya memang benar kan" ucap Yerin tersenyum lemah lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

"Aku biasanya tidak selemah ini terpengaruhi perkataan orang lain" gumam Yerin seraya berjalan

Setelah selesai, dia merogoh ponselnya tidak lupa mengabari Eunha bahwa dia sudah sampai di rumah dengan selamat lalu menghubungi Soobin untuk menanyakan perihal cake yang terjual hari ini.

"Lelahnya" ucap Yerin sambil memakai kaos kaki untuk tidur agar kakinya hangat di malam hari, malam ini terasa dingin.

"Padahal aku tidak melakukan apapun hari ini" ucap Yerin menguap lalu meraih kembali ponselnya ketika didengarnya berdering nyaring

"Halo ayah" ucap Yerin riang

"Sayang kau sudah tidur? Harusnya di Korea sudah larut malam kan?"

"Aku baru saja ingin tidur kemudian ayah menelfon" ucap Yerin merebahkan dirinya

"Ah begitu. Besok penerbangan ayah, waktu Seoul sekitar dini hari jadi mungkin akan sampai sekitar siang" ucap ayahnya diseberang sana

"Iya ayah, aku akan menjemputmu di bandara"

"Tidak perlu sayang"

"Tapi aku ingin, sudah 3 bulan kita tidak bertemu"

"Kan bisa bertemu di rumah"

"Tetap saja aku akan menjemput ayah di bandara, sudah yah, sebaiknya ayah berkemas lagi. Aku juga sudah mengantuk, bye"

Tut

Yerin terkikik geli seraya menutup panggilan sepihak, dipastikan ayahnya sekarang pasti menggerutu kesal.

"Sebaiknya aku segera tidur" ucap Yerin menarik selimut lalu memperbaiki letak banyaknya, segera masuk ke alam mimpinya yang lebih indah.

Hingga dia tertidur lelap dengan wajah tanpa beban.

...

Pintu bercat putih itu terbuka dengan sedikit kasar, memunculkan seorang wanita dewasa berjalan dengan tegas memasuki kamar bernuansa putih itu.

Matanya melirik sinis pada objek yang menjadi sasarannya pagi ini, tangannya yang menganggur meraih gelas yang ada di nakas lalu...

Byurrr...

Rasanya Yerin baru saja terlelap dari tidurnya, baru saja memasuki alam mimpinya yang indah namun harus terhenti karena dinginnya sesuatu yang menyentuh wajahnya.

Dengan gelalapan, Yerin membuka matanya lalu melirik gelisah pada samping melihat sudah ada ibunya yang menatapnya sinis.

Yerin segera duduk di ranjangnya lalu mengusap titik basah di wajah dan juga leher bahkan bajunya juga ikutan basah.

"Ibu" lirih Yerin menatap ibunya takut

"Bangun dan rapikan ruang kerja ayahmu, dia akan pulang hari ini" ucap Jung Yura

"T-tapi ini masih sangat pagi" ucap Yerin memeluk lengannya sendiri karena tubuhnya mulai merasa kedinginan akibat siraman ibunya

"Cepat" ucap Yura meraih lengan ringkih Yerin dengan kasar hingga wanita itu memekik kaget pasrah ditarik ibunya hingga kakinya kini sudah berpijak pada lantai kamarnya

You Cover My Heart (On Going)Where stories live. Discover now