Malam semakin larut. Terlihat sosok wanita cantik sedang duduk di cafe dengan laptop kesayangannya. Sedang mengerjakan tugas dari kantornya, sangat banyak, lelah, benar sekali dia nampak lelah saat ini.
Tak telihat sedikitpun senyum di bibirnya. Memikirkan bagaimana bisa tugas sebanyak itu bisa selesai besok. Dia melihat jam tangannya, mendekati jam 12 malam.
Apa yang harus dia lakukan? Matanya hampir tak kuat untuk melihat, sejak pagi sampai sekarang tak pernah berpindah tempat, tetap duduk disana, tepat dibangku cafe favoritnya.
Dia adalah Cristin Anggita Lara, biasa dipanggil Gita. Single sampai sekarang, tak pernah mau untuk berkomitmen dengan laki-laki. Menurutnya,
“Buat apa menjalin hubungan sementara aku selalu diberi keajaiban dari Yesus. Yaitu kebahagiaan yang tak terbatas. Laki-laki hanya bisa menyakiti, buktinya sekarang saya sudah sukses tanpa laki-laki kan?.”
Gita memutuskan untuk pulang, terpaksa karena mall akan tutup. Hujan saat itu turun, membuat baju Gita sedikit basah ketika menuju mobilnya di parkiran. Untung saja Gita membawa baju ganti di mobilnya, dan dia-pun berganti baju di parkiran, di mobilnya.
Gita menengok sekitar parkiran, terlihat sepi. Dia cukup takut akan ada kejahatan menimpanya, karena dia adalah wanita, karena dia sendirian.
Namun di pojok parkiran terlihat segerombolan laki-laki, sepertinya orang jahat.
“Semoga tidak terjadi apa-apa dengan saya oh Tuhan.”
Tetapi gerombolan itu mendekati mobil Gita, yang belum sempat dinyalakan. Karena Gita takut, dia tidak memakai seluruh pakaiannya, dia setengah bugil lalu menyalakan mobilnya.
Sayang sekali, jarak gerombolan lelaki itu hanya berjarak 3 meter dan mobilnya belum bisa menyala. Oh tidak, Gita sangat takut.
“Oh Tuhan, lindungi saya.” Taaar, seorang lelaki memecahkan kaca mobil Gita.
“Toloong..toloong”. Gita benar-benar takut, apa yang akan dilakukan oleh mereka?
“Jangan takut nona, kami cuma mau tubuh kamu kok. Tapi, jangan disini kita pindah tempat yuk yang lebih sepi, jadi kan lebih enak kalo kamu mau teriak, kamu ngga malu.”
Gerombolan lelaki itu berjumlah 4 orang, tertawa terbahak-bahak karena merasa mereka sedang mujur malam itu. Mereka masuk ke mobil Gita dengan mudahnya. Mengikat Gita lalu membekam mulutnya dengan kain. “Toloong.. emmmm. emm.”
Gita tak bisa melawan kekuatan 4 orang tersebut. Karena dia wanita, karena dia sendirian. "Emm.. emmm.. emmm." Dia berontak dengan keras. Tapi, percuma!
“Bos, ceweknya udah setengah telanjang nih. Perkosa disini saja ya bos.” Kata seorang yang duduk dibelakang memegang Gita.
“Nanti goblok, Gue duluan. Ayo jalan.” Orang yang disebut bos itu menyuruh anak buahnya menuju gedung yang tak pernah terjamah oleh manusia.
Dua orang memegang Gita di belakang, bos duduk disamping pengemudi. “Emmm..emmm.” Gita hanya bisa mengeram dan menikmati takdirnya yang pahit, akan diperkosa gerombolan lelaki bejat.
****
Diperjalanan, Gita mengingat-ingat jalan yang dituju oleh gerombolan tersebut. Hanya saja dia merasa terganggu dengan rayuan-rayuan orang yang membekapnya.
"Hey cantik, sakit yah mulutnya? tahan yah. Sebentar lagi sampai kok." Dia menciumi sekujur tubuh Gita dengan sangat bernafsu. Apalagi Gita ber-keadaan setengah telanjang. "Ah nikmat !" Fikiran para gerombolan, para pemerkosa tepatnya.
Mobil Gita masuk ke dalam gedung tak berprnghuni. Gita ditarik, dipaksa untuk masuk kedalam ruangan yang kotor itu. Tentu saja, mungkin gedung tersebut sudah tak dihuni selama 100tahun.
"Ayo jalan !."
"Emmm...Emmmm.." Gita minta tolong. Tapi apakah ada yang mendengarnya?
****
GIta membuka matanya, keadaannya sangat lemas. Dia dibangku cafe yang sebelumnya ditempati olehnya. Sangat lelah, Gita mengucek matanya yang mengantuk. Dia melihat jam tangannya, mendekati jam 12malam.
"Hanya mimpi. Untunglah." Bisik Gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Agama Berbeda
Non-FictionMenceritakan bagaimana kisah 4 orang manusia beda agama, dan saling mempunyai sebuah pertanyaan tentang hidup ini. Rey (hedonisme), "Kenapa harus punya agama? Ribet !. Harus kesini jam segini, jungkir balik, komat kamit, baca kalimat yang bukan baha...