"ga disuruh duduk dulu nih" ucap brian berusaha menggoda jae yang terlihat sangat kesal

Jae berjalan mendahului brian menuju ke ruang tengah tanpa sedikitpun menimpali perkataan dari brian.

brian hanya mampu menghela nafas dan merutuki kebodohannya karena tidak memberi kabar terlebih dahulu kepada jae, melihat tingkah laku jae padanya saat ini rupanya jae memang benar-benar sedang kesal terhadap dirinya.

"kamu kenapa sih ? kaya orang lagi ngambek sama pacarnya tau ngga" brian tidak tahu kenapa jae bisa menjadi sangat kesal seperti ini , tidak! tepatnya brian tau ,brian hanya menebaknya saja sih tapi dia ingin memastikan sesuatu. apakah dugaannya itu benar atau tidak.

hening.

Jae tetap bergeming.

brian menghela nafas panjang sebelum kembali berbicara ,dia yakin selama brian tidak membuka percakapan jae akan tetap bergeming dan membuat suasana menjadi sangat canggung. rupanya jae adalah tipe yang saat marah dia lebih memilih diam dan sedikit berbicara.

"tadi pas aku udah jalan ke kelas kamu, sasa tiba-tiba hentiin aku dengan wajah panik, kakaknya kecelakaan dan sedang ada di rumah sakit jadi mau ngga mau aku anterin dia dulu ke rumah sakit, maaf yah aku ga kabarin kamu dulu" ucap brian sembari mengelus tangan jae lembut dan mengecupnya sesekali.

"gue ga marah ko" ucap jae memalingkan wajahnya kearah lain soalnya kalo liat brian bisa-bisa dia langsung luluh.

"masa ? ko itu di jidat tertulis jelas sih jae is angy"

refleks jae melepaskan tangannya dari genggaman brian dan meraba keningnya sebelum akhirnya kembali cemberut "mana ada ,ngarang lu"

"haha gemes banget sih ya ampun" brian tidak tahan lagi untuk tidak menarik kedua pipi jae gemas "terus itu ngomongnya gue elu"

jae melipat tangannya di depan dada ,bisa-bisanya brian mengajaknya bercanda padahal dia sedang kesal.

"emangnya kita orang pacaran ,harus pake aku kamu" ucap jae sarkas

"emangnya mau pacaran sama aku ?" goda brian

"YA MAU LAH" tanpa sadar jae langsung mengutarakan isi hatinya dengan lantang sebelum akhirnya tersadar dengan apa yang barusan dia ucapkan dan membuat wajahnya merah. merah karena malu dan merah karena di goda oleh brian.

"beneran nih mau jadi pacar aku ?" brian terus menggoda jae dengan senyuman yang sangat lebar berhias di bibirnya.

"BRIAN RESE SUMPAH !!!"

jae hendak bangkit dari duduknya berniat mau meninggalkan brian, tapi sebelah tangannya di tarik oleh brian sehingga membuat jae terlentang diatas sofa sedetik kemudian brian menindih badannya dan mencium bibirnya panas melumatnya dan bermain dengan lidahnya sampai rasa sesak menghampiri keduanya.

"mmh" lenguhan lolos dari bibir jae yang membuat brian semakin liar memainkan lidahnya di rongga mulut jae.

"bri..ii sto..oph" jae mendorong dada brian sehingga membuatnya sedikit terdorong kebelakang dan melepaskan pautan bibir mereka.

"apa yang kamu lakukan sih ?" jae sungguh tidak tahu apa yang baru saja terjadi rasanya otaknya seketika menjadi kosong dan tidak dapat berpikir lagi.

"maaf aku lancang jae, selama ini aku selalu menahan hasrat untuk menciummu dan menyangkal perasaanku padamu " brian bangkit dari duduknya berpindah memberi jarak antara dirinya dengan jae "sejak saat pertemuan pertama kita di perpustakaan ,aku sudah jatuh cinta. tapi aku takut kamu merasa jijik dan menjauh" brian bersimpuh dihadapan jae menunduk dan meraih kedua tangan jae dalam genggamannya.

"maafin aku jae, aku sayang kamu bukan sebagai sahabat ,aku sayang kamu dalam segi romantis"

jae hanya melihat tak percaya pada brian dan membiarkan tangannya digenggam oleh brian memberinya rasa nyaman dan aman.

"pelan-pelan yah bii, kita coba" ucap jae lembut dan mengelus tangan brian yang menggenggam tangannya, membuat brian langsung mendongakan kepalanya dan manik matanya bertemu dengan manik mata milik jae ,disana terdapat kehangatan dan rasa nyaman yang sangat brian suka.

dengan senyum lebar di bibirnya brian mengangguk semangat dan langsung memeluk jae erat yang membuat mereka berdua terjungkal diatas sofa.

"aduh bri ,gede banget tenaganya astaga"

brian hanya menjawab dengan kekehan dan mencium hidung jae lembut.

yaah lupa deh jae kalo dia lagi ngambek sama brian gara-gara si sasa sasa itu.

siapa ya sasa sebenarnya dan apakah hubungannya dengan brian sehingga brian bisa sampai lupa ngabarin jae saat liat sasa panik ?


TBC

haai,, i'm back

udah mau sebulan rasanya ngga up ,mungkin cerita ini udah ditinggalin sama pembacanya yang ngga seberapa banyak ini huhuhu mengsedih.

tapi kemarean2 itu aku lagi struggling banget sama hidup aku wkwk sekarang juga masih sih tapi aku masih punya semangat untuk tetap hidup krena keluarga aku terus kemaren juga liat livenya jae T___T seneng bangeet akutuh kangen sama dia.

pembacadeul....mohon jangan hujat aku dan tetap kuat dengan cerita gaje aku pweaaase ^^

I'll TryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang