Dia adalah jae

106 12 6
                                    

Jariel melangkahkan kakinya menuju sebuah kafe yang biasa dia datangi ketika hendak ke kampus dengan langkah yang pasti dan acuh tak memperdulikan setiap pasang mata yang dia lewati menatapnya kagum dengan keindahan wajah cantiknya entah itu mata memuja dari lelaki atau mata memuja sekaligus iri dari perempuan. Itu adalah hal biasa yang selalu jariel temui di kehidupan sehari-harinya.

Kringg..
Terdengar bunyi lonceng dari pintu kafe yang jariel buka membuat seluruh atensi yang ada di dalam kafe mau tidak mau harus menoleh dan menatapnya.

Huuuft Menyebalkan. Batin jariel
.
.
.
.
.
"jae, ngapain disini sendirian? Ngga masuk kelas" itu suara willy sahabat baik jariel dari bangku sekolah dasar. Oh iya jariel memang dari dulu selalu dipanggil jae oleh teman-teman ataupun orang-orang yang ingin sok akrab dengannya.

Willy yang melihat jae duduk sendiri di bangku panjang taman kampus pun menghampiri jae sebelum dia masuk ke gedung fakultasnya.
Gedung fakultas kedokteran memang tidak jauh dengan gedung fakultas teknik dan taman namun lumayan jauh dengan gedung fakuktas jae.
Willy tau jika jae duduk disini sendirian pasti ada sesuatu yang tengah ia pikirkan.

"hmm... Kelasku diundur" jae menatap lurus ke arah depan tanpa sedikitpun menoleh kearah willy.

"Jariel kamu sangat cantik! Aku tidak peduli jika kamu laki-laki, maukah kamu menjadi pacarku"
Jariel sangat terkejut dengan pernyataan salah seorang teman sekelasnya yang menyatakan perasaan padanya.
Tidak. Bukan terkejut karena pernyataannya tapi terkejut pada orang yang menyatakannya.
Entah sudah keberapa kalinya jariel menerima pernyataan perasaan dari lelaki, jariel tidak ingat.

"jae, ada apa ? " willy menepuk pelan bahu jae yang menyadarkan pemuda itu pada lamunannya.

"will, apa gue keliatan kaya cewek banget ya" jae menoleh pada willy memanyunkan bibir sexy nya gemas sekali pikir willy.

Willy hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan jariel.
Oh ayolah willy tau dengan sangat kalau jariel itu memang lelaki tulen tapi dia itu sangat cantik willy akui itu makanya tidak heran kalau banyak pria terkecoh dan mengajaknya untuk berkencan sekalipun mereka tahu kalau jariel memang lelaki. Siapa yang tidak jatuh cinta padanya kulitnya putih mulus tidak ada noda sedikitpun hidung mancung ,mata kecil ,bulu mata panjang serta err bibirnya merahnya sangat sexy.

"iih willy serius! "

"hahahaha kamu memang cantik jae,  sangat" willy tertawa sambil membetulkan rambut jae yang menghalangi pandangannya.

"ckkk, ga asik ah" jae bangkit dari duduknya meninggalkan willy yang masih tertawa memegangi perutnya.
.
.
.
.
Dengan kesal jae berjalan menuju gedung fakultasnya yang sialnya terasa sangat jauh kalo lagi kesal tanpa memperhatikan jalan dan...

Brukkk
Jae menabrak seseorang yang ada di depannya.
.


Aaaahhh gaje banget aseli
Pokonya alurnya sedikit lambat yaa...

I'll TryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang