Chapter 3 - Need Money

4 1 0
                                    

Ia masih sendiri dikelas itu, sampai tak berapa lama lamunan Aletta dipecahkan oleh seseorang.

"Hallo, Aletta?"

Aletta terkejut bukan main melihat siapa yang ada di depan mata serta memanggil namanya.

"Ngapain disini?" Aletta ingat cowok dihadapannya ini tidak pernah hadir di kelas ini dan tidak terdaftar sebagai mahasiswa yang mengambil mata kuliah sketsa di semester ini. Bahkan Aletta tidak pernah melihat lelaki ini berada di sekitar kampusnya.

Bukannya menjawab pertanyaan Aletta, Daffa malah duduk di samping perempuan itu. Kemudian menatap Aletta lagi.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Aletta lagi. Ia sungguh tidak mengerti mengapa pria yang tak sengaja ia temui malam kemarin sekarang duduk di sampingnya, berada di kelas yang sama dengannya.

"tahu namaku darimana?" Tanya Aletta lagi.

Daffa masih belum menjawab pertanyaan Aletta. Gerombolan mahasiswa datang memasuki kelas. Sekumpulan mahasiswi cukup terkejut melihat ada yang duduk tepat bersebelahan dengan Aletta. Biasanya yang mau duduk di samping cewek itu akan berjarak setidaknya satu meter. Itupun karena tempat lain kosong.

"ih itu siapa? anak baru? kok bisa pindah?"

"ganteng anjir, siapa sih?"

"duh ganteng banget, malah kelihatannya orang kaya, barangnya branded semua."

"tapi ngapain dekat-dekat dengan Aletta?"

"iyasih ngapain dekat Aletta?"

Suara-suara itu bersautan terus-menerus, Aletta yang mendengar itu kelihatan terdiam.

Ia berusaha bersikap tidak peduli. Sementara itu, Daffa nampak tersenyum penuh arti.

Bu Rena memasuki kelas. Dosen yang sudah cukup tua itu kelihatan membawa banyak beban, seperti laptop, buku paket, dan lain sebagainya.

Daffa yang melihat sang dosen kesulitan membawa barang-barangnya berdiri dan meminta beberapa barang dosen agar bisa diletakkan diujung, di meja dosen tersebut.

"Terimakasih, Daffa"

Seisi kelas cukup heran kenapa Sang dosen nampak tidak terkejut dengan kehadiran mahasiswa baru yang entah dari mana datangnya. Tapi satu hal, para mahasiswi merasa terpana melihat kelakukan cowok baru itu.

Sudah ganteng,tajir,santun lagi

~~

"sekian penjelasan dari saya, ada yang ingin ditanyakan?"

Seisi kelas menggeleng. Entahlah, mereka dari tadi memerhatikan atau tidak.

"tugas untuk pertemuan kali ini adalah tugas kelompok ya, untuk daftar kelompok dan isi tugasnya sudah ibu serahkan kepada Nata, minggu depan tugasnya dikumpul, jangan sampai hanya satu orang yang mengerjakan, ibu bagi menjadi dua orang per kelompok. Jadi tolong kerjasama kalian sebagai teman sekelompok, selamat siang"

Sang dosen keluar dari kelas itu. Aletta juga segera membereskan barang-barangnya kemudian beranjak pergi dari kelasnya secepat mungkin.

Saat sudah diluar kelas, lengannya ditahan oleh seseorang. Aletta terkejut dan segera menoleh.

"hai?" Lelaki itu tersenyum simpul.

Aletta segera melepaskan tangan cowok itu.

"mau kemana? buru-buru banget kelihatannya"

Aletta tidak menjawab dan segera pergi dari sana. Ia harus sampai dikelas lain, hari ini dia punya jadwal sebagai asisten dosen.

Sesampainya dikelas adik tingkat, Aletta sedikit tersenyum kemudian menyapa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hallo, AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang