Happy reading❤️
Rava dan teman barunya saat ini masih berada di kantin, mereka masih memakan makanan mereka dengan khitmad.
Saat asik sedang makan, datang dua cowo seperti nya kaka kelas menggebrak meja mereka dan itu membuat mereka yang ada di meja terkejut, hingga membuat bakso yang hampir masuk ke dalam mulut Raka terjatuh (poor bakso Raka).
Mereka mendengus ketika tahu siapa dalang dari orang yang sudah menggangu acara makan mereka dengan khiymad, kecuali Rava ya dia memandang heran dua cowo yang menggangu acara makan nya, sedikit informasi Rava paling gak suka kalau sedang makan ada yang berbicara atau pun mengganggunya.
"Eh taii lu mah bakso gua jadi mental kan", keluh Raka.
"Yaelah satu doang yang mental, tuh masih banyak di mangkuk lu", ujar cowo yang menggebrak meja tadi.
"Serah dah", sambung Raka sembari melanjutkan makan nya. Pandangan dua cowo tadi teralihkan ke Rava yang sedari tadi memandang mereka dengan datar.
"Ceilah broo datar amat mukanya", celetuk Bayu. Dan itu membuat Farhan yang di samping ny menyenggol lengan nya.
Bayu cengengesan, berbeda dengan Willi yang sedari tadi menatap lekat pada Rava. "Eh bos lu ngapa dah ngeliatin Rava gitu banget, demen lu?", tanya Raka.
Willi menatapnya tajam, Raka yang di beri tatapan tajam itu pun langsung melanjut makan nya, takut " di hajar oleh anak dari adik papi nya.
"Bisa gak kalau makan jangan berisik", ujar Rava dengan datar.
"Eits selo bro bisa kok bisa", bls Ari.
"Duduk bang duduk pesen sekalian makanan kalian", ujar Farhan.
"Lo anak baru?", tanya Willi. Rava hanya mengangguk. Mereka yang mendengar Willi menanyakan itu pun tercengan. Seorang Willi!! Yang di kenal dengan sikap acuh nya, dinginnya, dan tak tersentuhnya, mau repot " menanyakan hal yang bisa di bilang sepele.
"Tumben banget lu nanyain anak orang begitu", ungkas Bayu. Willi hanya memutar bola matanya malas tanpa menjawab pertanyaan Bayu.
Bayu yang tak mendapatkan jawaban pun mendengus kesal.
"Pindahan dari mana lo", tanya Willi lagi, mereka yang menyaksikan itu pun semangkin heran, tumben "nan nih bocah, batin mereka smua.
Rava mengangkat sebelah alis nya sebelum berkata, "apa urusan ny sama lo", sudah di bilangkan Rava ini akan Ramah sama orang yang jauhh lebih tua darinya.
Willi yang mendapatkan jawaban itu pun segera menyingkirkan ke kepoan yang ada di dalam dirinya, entah mengapa banyak pertanyaan yang mau di tanyakan ke cowo di depan nya ini.
Willi pun tak tau ada apa dengan dirinya, yang iya rasakan hanya ingin mengetahui semua tentang Rava dan tidak mau melepaskan pandangan nya dari Rava. Eitss bukan berarti Willi gay yah dan menyukai Rava, tidak! Tidak sama sekali.
Entah mengapa dia seperti sudah dekat dengan Rava.
____
Di meja tak jauh dari meja Rava, 4 orang cewe yang sedang makan pun menghentikan makan nya ketika tak sengaja mendengar ucapan Willi.
"Eh anjir si Willi tumbenan banget nanyain anak orang dah, ucap gadis berkuncir kuda,Helen ya namanya Helen pramudya putri.
"Tau tuh dia kan orang nya cuek banget ya", sambung gadis berponii, Mira, ya namanya Mira anantasya.
"Aaa calon masa depan akuu damage ny kgk ngotak pas naikin alis sebelah", ujar gadis berambut pirang, Dinda ya namanya Dinda pramudya putri.
"Aelah lu semua heboh banget dah, urusan" mereka kali, udah itu lanjut makan lagi ", balas gadis cantik beriris mata hazel itu.
"Ah lu gk seru Nay sumpah", balas Dinda. Ya gadis tadi bernama Nayla hayaza dirgantara.
Mereka ber 3 adalah sahabat Nayla, sahabat dari mereka orok hingga mereka menduduki SMA ini. Selalu bersama sama, susah senang sudah mereka lewati. Ngomong² mereka juga orang terpandang ya, gak kalah kok dari keluarga sanjaya and aditson.
"Udah deh sehari aja gak usah ikut campur urusan mereka", jengah Nayla. Nayla ini tipikal orang yang gak perduli dengan urusan orang lain, tetapi memiliki jiwa ke kepoan yang tinggi.
"Eh tapi iya ya kenapa Willi tiba" gitu ", ucap Nayla, nah kan tadi bilang jangan ikut campur lah ini malah kepo nayla nayla.
Helen, Mira, dan Dinda pun serempak memutar bola matanya malas, kebiasaan nya kumat nih, ucap mereka dalam hati. Sedetik kemudian, "ATAU JANGAN JANGAN DIA GAY", pekik mereka bertiga, Nayla lantas tersentak mendengar pekikan mereka yang nyaring.
Dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian satu kantin. Dan Rava and teman-teman juga lantas mengalihkan pandanganya kemereka.
"Aduh aduh itu ayang beb Mira suaranya nyaring banget", ucap Raka dengan pede nya menyebut Mira menggunakan embel " beb".
"Yu noh liat cwe lu teriak" mulu kerjaan nya ", ucap Ari kepada Bayu. Cwe yang di maksud Ari adalah Helen, cwe tomboy yang sudah di taklukan oleh Bayu.
"Ah ketularan Dinda sih pasti", sambung Bayu.
"Eh enak aja lu, cwe lu emang doyan teriak², Dinda mah kagak", ucap Farhan sambil memandangi Dinda sambil senyum ".
"Alah suka doang si tembak kagak", ujar Ari, Farhan mendengus, si Ari nih kalau udah julid mode on harus tiati.
"Liat liat komuk Nayla astaga gemoy banget gak sih", lanjut Ari, ketika melihat Nayla yang terkejut dengan teriakan teman " nya.
Rava juga turut memperhatikan Nayla, tanpa sengaja Nayla juga melihat kearahnya, beberapa detik mereka sempat berpandangan, sebelum Rava memutuskan kontak mata nya terlebih dahulu.
"Lebih gemoyan ayang Mira sih", ucap Bayu.
"Terserah dah yang bucin mah beda", ungkas mereka ber 3, Raka, Ari, Farhan.
Di meja Nayla, teman " nya pada menutup muka malu, pasalnya saat ini semua pasang mata menatap mereka, aj mereka merutuki dalam hati sebab meja orang yang mereka bicarakan pun melihat ke arah mereka.
"Nayy maluuu", cicit Dinda.
Nayla terkekeh, "lah siapa suruh lu pada teriak" begitu ", ucap Nayla." Udah deh udah lanjut makan gih gausah di perduliin ", sambung Nayla.
Huaa hallo prenn maaf kalo gaje yaa
Heheheh enjoy baca cerita aku ya🤗
Jangan lupa vote + komen yaa
Seeyou papay✨26 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rava
Teen FictionAku gk pnde buat deskripsi Langsung baca j yuk Kalau klian suka jngn lupa tinggalin jejk ny ✨ Yuk baca cerita aku ini di jamin aksjsjsjsjjs Jangan lupa vote+komen ya gaess livyuuu❤️ No plagiat🤚