Pasir pantai yang halus menenggelamkan telapak kaki Seijuurou. Ombak kebiruan menggulung tinggi sehingga menghasilkan deburan keras. Baskara melesat cantik pada permukaan laut, menampilkan gradasi serta bayang-bayang semu.
Mendapati panorama ayu serba biru. Seijuurou menyadari sang adik sudah lepas dari pengawasan. Ia mencari keberadaan makhluk serupa dengan mengedarkan pandangan ke arah dataran yang dipenuhi sosok setengah telanjang bersuka ria. Akan tetapi, tidak menemukan sosok pucat adiknya.
Selagi memandangi, Seijuurou menangkap gerakan tak biasa dari penjaga pantai. Sosok berbadan atletis dengan kulit tan tampak berang ketika menuruni tangga. Kepala Seijuurou mau tak mau menoleh.
"Sei-nii!" Suara Tetsuya nyaris teredam.
Seijuurou melotot. Tubuh Tetsuya berada di atas matras balon. Sejauh ingatannya ombak baru saja menggulung beberapa menit. Melihat kondisi anak itu baik-baik saja, bahkan masih sempat-sempatnya memamerkan eye smile. Mungkin Tetsuya baru saja terbawa sampai ke sana, tetapi tidakkah terlalu jauh? Persetan ia buru-buru melepas baju pantai yang memang sengaja tidak dikancing. "Tetap di sana!" pintanya nyaris menjerit.
"Tetsuya mau menangkap lumba-lumba!"
Setelah itu pertarungan antar lifeguard dan Seijuurou di permukaan air terbilang cukup sengit.
"Wow! Airnya menciprat!" Tetsuya menepuk-nepuk tangan ketika dua pemuda berenang dengan kecepatan penuh ke arahnya.
Melihat kakaknya seperti adu kekuatan. Tetsuya duduk menjorok ke sisi kanan matras sambil mencelupkan kedua kakinya. Dingin merambat membuat sosok itu kini menarik kaki dan memposisikan diri untuk duduk lagi.
Rasa penasaran merambat, Tetsuya merangkak, kemudian menunduk untuk mengintip pemandangan laut. Namun, karena posisinya tidak menguntungkan, tubuh Tetsuya limbung ke dalam air.
Seijuurou tidak sempat memperingati. Rasa panik membuat ia sesegera mungkin menyelam, lalu memeluk tubuh Tetsuya sembari membawanya ke permukaan, sedangkan penjaga pantai hanya memeluk air kosong.
Tetsuya masih terbatuk-batuk saat mencapai permukaan. Hidungnya memerah membuat sudut pelupuk ikut memanas sampai mengeluarkan air mata.
"Jangan ulangi, ya?"
Tetsuya mengangguk kecil seraya menyeka air mata. "Tetsuya ingin mengendarai lumba-lumba seperti di buku."
"Tidak ada lumba-lumba di sana. Kita bisa pergi melihat atraksi lumba-lumba nanti."
"Apa Tetsuya bisa mengendarainya juga?"
Seijuurou menggeleng, kemudian menyerahkan kotak susu ke arah Tetsuya.
"Kalau begitu bisa dimasak?"
Seijuurou lagi-lagi menggeleng, tampak tersenyum mahfum.
Si biru cemberut. "Padahal Tetsuya ingin bawakan daging lumba-lumba agar bisa dimasak enak. Jadi, Ayah dan Ibu bisa sama-sama kita lagi."
Senyum di bibir Seijuurou meredup. Rasanya air di pantai menelusup sampai mengisi seluruh paru-parunya sehingga membuat sesak napas.
Saat itu Tetsuya masih enam tahun. Waktu kepergian orang tuanya memang sudah setengah tahun berlalu. Namun, pola pikir kekanakannya masih belum paham definisi 'pergi' sesungguhnya.
Udara dingin di Okinawa menembus pada ventilasi di penginapan. Besok mereka akan berkemas meninggalkan pantai dan merayakan musim panas dengan hal-hal membosankan lagi.
Seijuurou menatap sosok Tetsuya yang terlelap dengan selimut dan menggulung diri sampai pertengahan hidung. Bocah yang nyaris tenggelam sembilan tahun lalu, sudah tumbuh menjadi bayi besar yang keras kepala.
Malam masih begitu panjang, tetapi Seijuurou memutuskan untuk tidak segera tidur. Ia mencium pucuk kepala Tetsuya, kemudian menarik tubuh itu untuk bersandar di dadanya, pun meletakkan dagu di atas kepala si empu.
"Kelak kita akan punya kehidupan masing-masing dan harus berjauhan." Jemari jenjangnya mengelus telinga sang adik yang tidak dibalut selimut.
"Kuharap kau tidak terlalu cepat tumbuh, Tetsuya."
Seijuurou terus membenamkan kepala sang adik kedadanya--
Bahkan sampai pagi menyingsing. []
Update : July 26, 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Aléatoire
Fanfiction[Cover] Art by: 阿慧纸 || yigetukeng on Neka Edit by: earlsulung on Canva [Blurb] Cerita ini aku dedikasikan untuk para penggemar AkaKuro, yakni kumpulan drabble dengan satu latar belakang tanpa konflik berat. Hanya sekelumit kehidupan Seijuurou sebaga...