28/07/21
di hadapanku, kau tidak perlu menyembunyikan wajah sedihmu. kau bisa menangis tiba-tiba ketika sedang tertawa. kau juga bisa tertawa di tengah-tengah tangismu yang meluap.
di hadapanku, kau tidak perlu berpura-pura. sebab aku paham, setiap manusia memiliki cara berbeda menangisi lukanya. maka denganku, kau bebas melakukan apa saja. aku akan selalu menerima setiap kejatuhan dan kekalahanmu sebagaimana mereka yang hanya menerima kemenanganmu.
bersamaku, kau boleh menangis hingga terisak-isak. kau boleh berteriak hingga suaramu serak. kau boleh menghancurkan benda-benda dan membanting apa saja. hingga kau lega. hingga kau kembali percaya dan mampu melihat, hidup kita sesungguhnya tak pernah menuntut kesempurnaan.
maka bersamaku, tanggalkanlah segala kecemasan itu di hari lalumu yang jauh, tinggalkanlah segala caci-maki yang kerap kauratapi di tiap dini hari. bersamaku, kau tak akan lagi merasa tersisih dari dunia yang selalu menuntutmu sempurna dari segala sisi.
(r.n)
KAMU SEDANG MEMBACA
yang tak pernah terucap
Poetrysekumpulan sajak tentang sesuatu yang tak pernah terucap; tentang luka yang tak pernah mata-mata lain tahu tengah meruak; tentang mimpi-mimpi yang dipaksa mati; tentang harapan-harapan jauh yang tak bisa diraih; tentang kejatuhan, kekalahan, dan sem...