I N G A T A N

7 1 0
                                    

jika aku boleh memilih, aku ingin pergi bersama luka itu.

-Emely rinkar-

Φ

"temuin gue di gedung tua di dekat toko cina, kalau lo ngak dateng cewek lo akan mati dintangan gue malam ini!"

Send you a photo. Doni mengirim sebuah foto perempuan yang ia ikat menggunakan tali di sebuah kursi tunggal.

Pesan itu selalu menghantuinya bagaimana jika cowok itu bertindak yang lebih extrim dari ini.

"emely, lo bener-bener nyusahin gue!" geram ardan sambil melempar handuknya ke atas tempat tidur.

"APA? KAMU NUDUH AKU SELINGKUH, BUKANYA KAMU YANG SELINGKUH MAS SAMA WANITA ITU?" bentak sita yang terdengar hingga kamar ardan. Rasanya dunia tidak membiarkannya untuk beristirahat sejenak dari semua masalah.

"KAMU PIKIR AKU NGAK TAU? KAMU JUGA SAMA KAN, SAMA LELAKI ITU!" tuding hutama tak kalah keras.

"ARDAN KAMU MAU KEMANA?" panggil sita saat menyadari anaknya berlalu pergi tanpa memperdulikan pertengkaran mereka.

"LIHAT! ANAK KAMU SUDAH MULAI BERANI MELAWAN ORANG TUANYA! DIDIK YANG BENER!"

"DIA JUGA ANAK KAMU MAS!"

enggam meladeni amarah sang istri hutama memilih untuk pergi meninggalkan rumah beserta sita yang sudah menangis saat memperhatikan keluarganya kini hancur.

***

"Ardan tunggu!"

"aku ngak percaya kalau kamu sama emely itu jadian!" cowok itu menghela nafas panjang, di pagi buta ia sudah mendapat musibah, tepatnya kesiangan. Sejak kapan seorang ardan datang pagi?

"menurut lo, gue peduli?" 

"ardan tunggu, aku suka sama kamu. Aku ngak suka kamu deket sama emely!" tegas andira di akhir kalimatnya.

"ck, gue udah bilang kan. Gue ngak sukak sama lo, gue deket sama siapa aja bukan urusan lo!" sinis cowok itu lalu pergi.

Penolakan dari ardan selalu ia dapatkan, apa kurangnya andira di bandingkan cewek lain. Cantik? Iya!, Body gols? Iya!, perhatian? Apalagi tidak ada perempuan yang tidak menyayangi kekasihnya.

Andira hanya bisa menggenggam tangannya kuat saat melihat kedatangan emely dengan tawa riang bersama beberapa teman kelasnya.

***

"dan mukak lo kenapa? Kaya cucian basah! Lecek banget" ledek bams saat mendapati wajah ardan yang terdiam datar.

"muka biru-biru abis baku hantam sama siapa mas?" tanya banu sedikit lebay.

"adam kemana?"

"biasa sama emely, di perpustakaan ada toa masjid juga disana!" kata kevin memanggil bianka dengan sebutan toa masjid.

"pulang sekolah kumpul di warung belakang, ada yang mau gue kasih tau. Adam ngak usah tau biar olimpiadenya ngak terganggi!" titah ardan serius dan di angguki antusias oleh ketiganya.

"kenapa?" tanya banu berbisik pada kevin dan cowok itu hanya berkidik bahu.

Sedangkan di sisi lain dengan setia bianka menemani cowok itu belajar dengan tatapan kagum bianka tak pernah berpaling saat menatap wajah datar adam saat belajar bersama emely.

"kak adam ganteng deh, aku jadi makin gimana gitu!" katanya sambil menggeleng karena tidak tahan melihat wajah tampan yang di miliki adam.

"kak, mau ya jadi pacar aku?" tanya bianka tapi tepanya seperti perintah karena terdapat banyak penekanan di kalimatnya.

696 HOURS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang