696 HOURS [END]

T H A N K Y O U

Tepat pada waktu merujuk pada pukul 10.00 WITA di bandara sukarno hatta pagi itu berkumpul para anggota limao serta bianka yang akan melepas keberangkatan emely menuju inggris, satu persatu dari mereka mencurahkan hati mereka saat melihat gadis itu kini tidak lagi bisa berdiam lama di indonesia.

"Kak, hati-hati di negri orang. Kalau pepatah bilang, tidak ada yang jauh lebih nyaman selain rumah kita sendiri. Jadi cepet-ceppet pulang ke indonesia. Kita menunggu" bianka memeluk gadis itu erat sambil tersenyum.

Setelah bianka bergilir pada adam, cowok itu awalnya hanya memanadangi emely tanpa hal pasti namun beberapa detik setelahnya adam mulai membuka suara.

"Lo adalah alasan kenapa ardan selalu bertahan. Maka lo adalah alasan kenapa kita berdiri disini sekarang, jaga diri lo. Ardan bangga pernah milikin lo" kalimat terpanjang sejarah baru di cetak adam saat itu. Emely yang mendengarnya tertawa kecil.

"Lo ngak nyocok melow kek gitu dam, serem. But makasi lo selalu ada buat ardan di saat gue belum bisa untuk bersama dia" sahut emely dengan senyum miris.

"Hey!! No sedih-sedihan! Gue. Gue bingung mau ngomong apa, tapi jaga diri lo baik² di sana karna ngak akan ada lagi banu yang ganteng spektakuler di bumi ini yang akan melindungi lo lagi" ujar cowok itu ngaco, si paling ngaco dan si paling begok mulai beradu tangan, saling cakar.

"Udah, gue mau pergi aja kaalian masih berantem" tegur emely membuat keduanya berhenti untuk saling menyalahkan.

"Gue ngak mau ngomong apapun, tapi lo tetep menjadi ibu ketua kita yang patut gue hormatin. Siap grak!" Bams memberi hormat pada emely yang sambil tertawa. Dan sekarang kita sampai di penghujung, yup kevin sekarang giliranya. Wajahnya tidak bersahabat untuk di ajak bercanda, padahal ini adalah hari terakhir emely di indonesia.

"Hati-hati disana, gue ada sesuatu buat lo. Lo buka nanti aja di pesawat, banyakin makan biar berisi ngak kek kertas ketiup angin udah melayang gimana mau naik pesawat" emely tersenyum menerimanya endah apa isinya yang jelas kevin adalah sahabat terbaiknya dari mereka duduk di bangku SMP.

"Terimakasi untuk hari ini, kemarin dan hari-hari bahagia sulit, yang gue lewatin sama kalian. Terimakasi sudah mengisi waktu kosong gue dengan indah, tuhan memang ngak salah dalam mempertemukan hamba-hambanya dan gue bersyukur punya kalian yang selalu menjadikan gue istimewa. Dan untuk ardan, mungkin kamu disini juga" emely terdiam dan menunduk lalu kembali mengangkat kepalanya dan melanjutkan kalimatnya.

"Terimakasi untuk selalu sukses bikin gue bahagia, tersenyum, sedih,marah. Lo adalah yang terbaik dalam hal membahagiakan gue!" Emely tersenyum miris dengan air mata yang mengalir di pipi dan dengan cepat bianka memeluk tubuh emely yang bergetar.

"Hati-hati emely!!" Teriak gadis itu sambil melambaikan tangan dengan empat laki-laki yang tersenyum, dengan emely yang membalas dengan lambaian tangan dan kembali menarik kopernya untuk masuk ke dalam pesawat, detik, waktu, dan harinya berakhir hari itu di bandara sukarno hatta dengan hati jauh dengan rasa ikhlas.

"Terimakasi indonesia menemukan aku dengan orang-orang baik dan selalu merangkulku di saat rasa percaya itu mulai hilang. Terimakasi tuhan untuk takdir manismu yang kau ciptakan dengan sejuta rasa sedih, senang yang mencampuri hari-hari ku" gumam emely dalam hati, sambil menyenderkan kepala di kursi penumpang dengan melihat hamparan kabut putih yang menutupi indahnya kota jakarta.

R A I N B O W

Pertemuan kita berlabuh pada lubuk hati terdalam yaitu mengikhlaskan.

Happy reading readers, tidak akan ada kelanjutan tanpa dukungan kalian. Tidak ada cerita indah tanpa hadirnya kalian dan tidak ada hati yang utuh kalau tidak ada rasa sakit.

TERIMAKASIH YANG SEBESAR-BESARNYA AUTOR UCAPKAN KEPADA READERS YANG SETIA MEMCA 6996 HOURS. LOVE MUCH

END.