03

7 4 0
                                    

3. we're married??
(ignore the typos)

* banyak hashword ya love  *


Rumah Rania hari Rabu, pukul 4 sore.

"WTF, BENERAN KETEMU? " Teriak temannya terkejut. Abel hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Tangannya meraih satu gelas teh panas di dekatnya.

"Mukanya gimana tuh? ganteng kan. " Lanjut Yara penasaran. Temannya yang satu lagi hanya fokus pada handphonenya. Tak lain dan tak bukan adalah Raina. Abel meminum setengah teh panas itu tanpa meniupnya. Alhasil, bibir nya terasa sangat panas.

"WANJIR PANAS BANGET. " Katanya emosi. Dengan sigap Raina langsung mengambil satu botol mineral dari kardus yang ada di belakangnya untuk Abel. Dia ini memang cuek tapi sangat care dengan sahabatnya. Jika bisa di jelaskan dalam sebutan, Rania adalah mom of the circle.

"Uhuk uhuk, thanks Ran. " Abel segera meneguk air putih yang diberikan Rania tadi. Mendengar ucapan terimakasih Abel, Rania segera mengacungkan jempol ke arahnya.

"HAHAHAHAHA KOK BISA PANAS GITU. " Hahh, berhadapan dengan teman yang over aktif lagi deh. Temannya itu meledek tak karuan. Abel yang mendengar nya langsung melotot. Bagaimana tidak, ini kan yang membuat minuman Yara. Bagaimana bisa ia malah tertawa seperti itu.

"YA GATAU KAN LO YANG BIKIN!! " Tangannya yang berisi keripik kentang itu sudah siap melemparkan nya ke arah Yara. Tentu saja hanya bercanda, ia tidak mungkin melempar keripik ini ke tuan rumah. 

"Tapi jujur dia ganteng si hehe." Ucap Abel tertawa aneh. Yara yang mendengar langsung melempar bantal kecil ke wajah Abel.

"KAN EMANG BENER. " Lanjutnya.

.

pukul 18.45, di mobil pribadi Abel.

"Pak, nanti kalo udah sampai bangunin ya. Aku mau tidur soalnya. " Supir yang duduk di depan itu langsung mengecek kaca, melihat Abel yang sudah mengantuk. Kemudian tidak menunggu waktu lama, ia kemudian mengangguk. Meng iyakan permintaan Abel.

"Hoaamm." Ucapnya sebelum terlelap dalam tidur.

"Saya terima nikahnya.." 

"LOH ANJRIT GUE DIMANA KOK NIKAH." Matanya terbuka perlahan, berusaha melihat sekeliling. Di sampingnya ada lelaki yang sepertinya ia kenal, dan kemudian melihat mamanya menangis di dekat Abel. 

"Tunggu-tunggu, ini.. BINO??!!!"  

" Ya Tuhan cobaan apalagi ini... tapi ini cuma mimpi kan? " Badannya tak bisa bergerak. Dirinya hanya bisa tersenyum menunduk. Dirasa ijab kabul sudah selesai, Abel kemudian mengucapkan alhamdulillah. Yaa, walaupun sambil melirik ke arah Bino si.

"INI APAAN KOK NIKAH? " Abel menyubit paha Bino yang kini sedang terlihat bahagia. Jov segera menengok dan hanya tertawa.

"YA KAN MIMPI DOANG ELAH. " Entah mengapa Abel dapat mendengar suara Bino. Padahal laki-laki disamping nya ini hanya diam dan tersenyum, tidak membuka mulutnya sama sekali.

"Ohh, oke hehehe. "

"Tapi ganteng juga ya.. hahaha. " Abel berkata pelan. Bino yang mendengarnya tertawa kecil.

"Iya aku emang ganteng, makasih sayang. " Perempuan itu tertawa. Entah mengapa perasannya sangat bahagia, seperti benar-benar merasakan kebahagiaan sepasang kekasih yang akhirnya menikah.

"Bahagia terus ya Abel, gue seneng liat lo senyum gini. "


Sejenak ; haechan on revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang