Silauan dari cahaya matahari menusuk pada manik yang tengah tertidur pulas sambil memeluk guling kesayangannya.ditambah dengan ketukan pintu dari luar membuatnya tersadar sepenuhnya
Tok tok tok
"Baji, bangun! Udah pagi ayo sarapan" ibu baji membangunkan baji di pagi yang cerah ini dan kebetulan ini hari Minggu. Dia libur dan shift nya di gantikan oleh orang lain sementara.
****
Aku bersyukur bisa menghindari Chifuyu untuk sementara. Maksudnya bukan aku benci chifuyu melainkan dia sangat berisik. Sepanjang malam dia mengajakku berbicara bahkan aku tidak bisa mengistirahatkan mataku untuk sebentar saja
(Flashback)
Aku berjalan ke loker ku untuk mengambil baju ganti, memakai nya lalu aku beranjak pulang. Aku masuk ke kamar mandi khusus staf disana. Saat aku sudah membuka baju ku dan separuh tubuh ku telanjang.
Kemudian aku di kejutkan oleh chifuyu yang datang menembus tembok. Dengan reflek aku menghempas baju ku ke arahnya nya dan dia mengatakan "heyy!! bayanganku terhambur" katanya dia bilang begitu
Aku pun menghela napas dan menatap nya "kau mentang mentang bisa menembus jangan seenaknya juga masuk ke sini. Jangan sikapmu padaku" niatku bukan untuk memarahi nya tapi menasehati.
Walaupun kita berdua laki laki tapi tetap saja aku punya malu. "Maaf" kepalanya menunduk. Sepertinya dia menyesali perbuatannya.
Aku yang tak peduli pun keluar dari kamar mandi itu lalu menuju ke cermin yang ada di sana. Ku sisir rambut ku dan mengikatnya lalu ku pakai masker ku.
Ku ambil tas ku lalu pergi dari sana. Aku menatap sekitar kamar mandi itu memastikan sepertinya dia tidak ada dan sudah pergi. Baiklah aku akan pulang dengan tenang
Saat sampai setengah jalan seseorang menarik tas yang ada di punggungku "heyy!! Apa apaan ini?". Aku memberontak pada seseorang yang menarikku
Ternyata dia lagi. Tidak kali ini jangan di marahi. Aku hanya menatap datar padanya lalu pergi tanpa sepatah katapun
"Kau mau pulang yah?" Dia bertanya padaku. Ku balas dengan anggukan saja. Dia kemudian muncul dari tembok sisi lain "apakah kau besok akan datang ke sini lagi?" Tanya nya lagi.
"Tidak!" Kali ini dengan kata penuh tekanan aku lontarkan padanya. Senyuman nya seketika hilang "aku besok libur" aku pun pergi dari sana menatap malas ke arah depan sambil menyeimbangkan tas ku. Ku tinggalkan dia tanpa melihat ke belakang lagi.
Baguslah dia tidak mengikuti ku lagi. Aku akan tenang sedikit.
(Flashback end)
Aku memandangi ibuku yang tengah memasak. Pagi ini sangat damai sekali. Tidak ada percekcokan, perkelahian ataupun kekerasan. "Ibu seperti nya sangat bahagia, ada apa yah?" Aku menggoda ibuku yang asik bersenandung sambil mengaduk masakan nya di sana.
Ibuku hanya tertawa dia mengatakan bahwa dia dapat pekerjaan sebagai pembantu di rumah keluarga orang kaya "wahh aku cukup senang ibu" aku menopang dagu dan tersenyum memperlihatkan gigi ginsul ku yang sebelah memanjang.
Ibu kemudian datang membawa semangkuk sup ayam dengan beberapa hidangan lainnya. Dengan penuh semangat aku pun menyantapnya
"Baji, hari ini temani ibu ke pasar yah" Aku yang masih keenakan mengunyah hanya mengiyakan nya saja.
Sudah lama aku tidak seperti ini pada ibuku. Aku bahagia setidaknya bisa menjauh dari pria brensek seperti ayahku. Dan hidup bahagia bersama ibuku.
****
Keramaian di tengah pasar membuat ku sedikit sesak. Aku lupa membawa masker ku sehingga memperlihatkan seluruh wajahku. Banyak pasang mata para gadis melirik ku dan respon ku hanya diam
"Pstttt...ibu aku di lirik oleh wanita wanita itu" aku berbisik pada ibuku. Lalu ibuku hanya tertawa dia mengatakan karna aku tampan dan masih muda. kembali ku goda beliau dan mengatakan "siapa dulu dong, anaknya ibu gitu loh" kami berdua bercanda sepanjang jalur pasar itu
tiba tiba kami dikejutkan dengan suara tembakan dari arah luar pasar. semuanya disana panik terutama ibuku yang lansung memegangi dadanya karna terekjut. ibuku sudah tua dia punya riwayat penyakit. aku mendesak para pengunjung pasar disana demi bisa keluar dari pasar itu dan melarikan diri. ku coba mengintip dari sela sela kerumunan pasar itu.
mata seketika membulat ketika melihat siapa dalang dibalik kekacauan ini "ayah?" tamat sudah riwayatku jika ayah melihat kami berdua disini. aku harus membawa lari ibu sebelum dia tersadar.
****
"boss, apa kau yakin kau melihat istri dan anak anda masuk kesini?" ayah baji hanya diam dan memperhatikan sekitar pasar itu dengan tangan yang menutupi dahi nya agar terlihat jelas dan detail. senyum pun muncul dari wajahnya. dia melihat seorang pria gondrong dengan seorang wanita yang sedang berusaha menyelinap keluar dari pasar itu.
"akhirnya ketemu juga dia"
******
aku memegangi ibuku untuk membantunya keluar dari pasar itu agar tidak ketahuan. tapi takdir berkata lain. ayahku datang dan lansung memukulku dengan pengangan pistol tepat di area kepalaku. aku tersungkur ke tanah dan pandanganku kabur.
orang yang melihat itu tidak bisa melakukan apa apa. mereka takut sebabnya ayahku dan kawanannya membawa senjata. aku memegangi kepalaku dan melihat ibuku diseret pergi jauh dariku "ibu.." panggilku lirih.
Dibawah kerumunan itu ambulans datang membopongku masuk kedalam mobilnya. aku masih tak sadarkan diri akibat hantaman keras dari bahan logam itu. hanya 20 persen tersadar aku melirik beberapa suster itu. aku mendengar mereka menyebut namaku "hey! dia yang kerja disini bukan?" suara dari brankar rumah sakit dan hentakan kaki perlahan membuat ku pingsan sepenuhnya.
****
aku tidak tau apa yang terjadi dengan ibuku. aku anak yang belum bisa melindungi sesosok yang berharga bagiku. sumpah yang aku buat sepertinya sia sia. aku ingin ini berakhir aku lelah
.
.
tbc?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐲𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐞 𝐦𝐞 || 𝐁𝐚𝐣𝐢𝐟𝐮𝐲𝐮 [TAMAT ✅]
FanfictionSummary : "Saya hanyalah jiwa yang meninggalkan tubuhnya untuk mencari kebebasan sementara waktu. Saya tidak bisa terlihat dan tidak bisa di sentuh tapi saya senang kamu bisa melihat saya" "tolong temani saya bermain, saya kesepian saya tidak punya...