mataku membulat ketika melihat pria yang ku temui waktu pertama kali saat itu penampilanya berubah drastis. syal hitam, bibir pucat, wajah pucat dan kantung mata yang hitam. apa apaan ini?
aku berlari ke sana dan memeluk nya tapi aku tidak merasakan apa apa, aku sadar dia tidak bisa di peluk."aku ingin menyentuhmu" ucapku padanya. dia hanya terkekeh lalu menyentuhkan bayangan tangan nya pada pipiku "aku juga sama, tapi kita berbeda kau tau itu kan. baji?"
dia menatap ku lekat dengan mata yang memerah. angin datang berhembus dari arah jendela sebelah kanan. sebuah kecupan di bibir tanpa rasa datang menyambut. aku terkejut chifuyu mencium bibirku seketika tanpa mengatakan apapun
dia memejamkan matanya seperti menikmati. "aku menyukaimu" ucapnya. aku masih tidak merespon ucapanya karna tindakan nya tadi aku terdiam. "apa?"
dia pun tersenyum kemudian pergi dari sana. dia meletakkan tangan nya di belakang nya kemudian berbalik menatapku lagi. angin masih setia berhembus
aku menatap pria itu dengan syal dan rambut kuning yang terbang akibat terpaan angin. dia kembali melayangkan senyuman nya "baji! ayo bermain"
tanpa mengetahui apa yang terjadi aku pun mengikutinya. aku tidak tau dia kenapa? penampilanya beda dan kemana dia selama ini?
terus ku ikuti dia hingga menuju taman belakang rumah sakit. aku bisa melihat bayangannya duduk di bangku sana. ku dekati dia dan duduk di samping nya
****
malam itu bulan cerah sekali lebih dari biasanya. ku lirik dia yang setia menatap bulan sehingga bayangan bulan itu pun bisa ku lihat lewat pantulan mata nya.
"bulan nya indah banget yah baji" tanya nya. kubalas dengan berdehem. aku merasa aneh dengan ini, akhirnya ku coba tanyakan pertayaan ku dari awal aku di ajak ke sini 'chifuyu dari mana saja? tiba tiba berpenampilan seperti ini?'
"chifuyu, kau kemana selama ini? sudah seminggu aku tidak melihat mu" sebuah pertayaan membuat manik nya melirik ku sekilas. senyuman kembali di lontar kan
"tidak ada kok, aku hanya lelah bermain kemarin" ucap nya sangat santai seakan tidak ada bibit kebohongan di dalamnya.
"kau yakin kau hanya lelah biasa? lalu apa apaan dengan syal hitam, bibir bengkak dan wajah pucat ini?" suara ku agak sedikit ku tinggikan karna merasa ada yang tidak beres di sini.
"aku serius aku tidak apa apa, aku hanya sedikit sakit" jawabnya.
"kau yakin kau tidak bohong? jika kau berani bohong aku akan marah padamu" aku tidak tau kenapa perasaan ini bangkit. sebelumnya dia mengatakan dia menyukaiku kan? oke lah akan ku balas sekarang
"lansung saja ke intinya , kau bilang kau menyukai ku kan? baiklah ayo sekarang kita pacaran" aku berdiri dari sana dan menatap nya dengan penuh intimidasi. aku tidak main main dengan perasaanku tapi aku serius, selama dia bersama denganku, membantuku dan menghiburku. aku merasa bewarna dan hidup. seakan mengalihkan dunia ku yang suram.
senyuman di tarik pada bibir pucat itu. pria bersurai blonde itu kemudian mengatakan terima kasih padaku karna telah berani mengungkapkan semuanya dan inilah yang dia tunggu selama ini.
"kau tau tidak, aku sudah menunggu lama sekali" dia berdiri dan terbang ke atas sana "saat pertama kali aku melihatmu masuk ke rumah sakit ini. waktu itu aku mengintip pada tembok kecil dekat lobby. dengan penampilan mu yang rapih dan rambut yang di ikat, seketika hatiku terpanah saat melihatmu pertama kali" ucapan nya terhenti karna batuk tiba tiba memotong ucapan nya.
"aku menyukai mu saat pertama kali aku melihat mu baji!" suara sedikit lantang yang hanya bisa ku dengar pun membuat ku diam sepersekian detik. sebelumnya aku sudah mendengar ini tapi rasa terkejut masih sama saja. pandangan yang membelakangiku kini menatap ku dengan senyum manis lagi dan mata yang kini melengkung tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐲𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐞 𝐦𝐞 || 𝐁𝐚𝐣𝐢𝐟𝐮𝐲𝐮 [TAMAT ✅]
Fiksi PenggemarSummary : "Saya hanyalah jiwa yang meninggalkan tubuhnya untuk mencari kebebasan sementara waktu. Saya tidak bisa terlihat dan tidak bisa di sentuh tapi saya senang kamu bisa melihat saya" "tolong temani saya bermain, saya kesepian saya tidak punya...