Dihukum pacar

4.8K 317 12
                                    

Apes memang, pagi-pagi sudah diberi hukuman. Apalagi yang memberi hukuman itu pacar sendiri.

"Sial banget dehh pagi-pagi udah disuruh keliling lapangan aja. Padahal kan gue cuma bakar tas si cadel" dumel Alvin pada kedua sahabatnya yang juga sedang melaksanakan hukuman.

"Emang tu si cadel cepu banget ngadu ke Mora" sahut Bara.

Sementara Alan, anak itu hanya diam mendengarkan dumelan kedua sahabatnya itu.

Iya, Alan itu anaknya irit bicara.

Mereka baru memutari lapangan 15 kali. Masih kurang 20 kali lagi.

Bulir bulir keringat penuh membanjiri pelipis ketiga remaja lelaki itu.

Terutama Alvin, anak itu bahkan sudah pucat.

"Eh vin, muka lo dah pucet tuh. Nepi sono" ujar Bara nampak cemas dengan Alvin. Padahal dirinya sendiri juga banjir keringat.

"Nggak deh, kuat gue. Kurang 20 kali doang sabi lahh" tolak Alvin sombong. Sebenarnya kepalanya sudah sangat pusing sedari tadi tapi ia tak boleh keliatan lemah didepan para sahabat-sahabatnya.

Dan tanpa mereka ketahui, ada sepasang mata yang terus memantau mereka sedari tadi.

Wajahnya juga ikutan cemas melihat kekasihnya yang sudah lemas itu. Tapi apa boleh buat, anak itu harus diberi hukuman.

Amora, gadis itu langsung berjalan ketengah lapangan. Menghampiri Alvin yang sudah berjongkok karena kelelahan, kemudian Amora menggendong pacarnya itu.

Bara dan Alan yang melihat hal itu udah cengo duluan, beda sama Alvin yang sudah sangat nyaman dengan posisinya yang mendusel keceruk leher Amora.

Untung saja jam pelajaran sudah dimulai, jadi Alvin tak perlu takut akan ada yang melihatnya.

"Kalian berdua kembali kekelas" titah Mora kemudian melenggang pergi.

"Pusingg" adu sang badboy saat dirinya masih berada digendongan Mora.

Amora hanya tersenyum tipis, kemudian mengusap lembut surai hitam kekasihnya itu.

"Nanti aku pijitin ya" Mora terus berjalan sampai akhirnya sampai keruang UKS.

🐰🐰🐰

Mora mendudukkan tubuh Alvin keatas brankar ruang UKS itu, kemudian pergi mengambil air mineral yang selalu disediakan disana.

"Nih minum" ujar Mora sambil membantu Alvin untuk minum.

"Kepala apin pusing" rengek anak itu

Mora menggeleng pelan, padahal cuma disuruh lari begitu saja. Dasar bayi besar manja

"Mana yang sakit hmm? Biar aku pijitin" Alvin duduk, kemudian memberi kode pada Mora agar duduk dibrankar.

Mora ikut saja, setelah ia duduk barulah Alvin kembali tertidur dengan paha Mora yang ia jadikan bantalan.

"Sini" Alvin mengambil tangan Mora untuk diletakkan kekepalanya.

Alvin sangat menikmati setiap pijatan yang Mora berikan. Itu adalah hal tercandu bagi Alvin.

"Sayang" panggil Mora

"Hm"

"Nanti kamu pulang sendiri ya, soalnya aku ada rapat osis"

Alvin menggeleng, tak setuju dengan saran Mora.

"Nggak, pokoknya Apin ikut Al rapat" pinta Alvin manja.

Jadi gini, mereka punya panggilan sayang masing-masing. Alvin manggil Mora dengan sebutan Al, dan Mora menggil Alvin dengan sebutan Apin.

Gatau kenapa, katanya lucu saja. Itupun Alvin yang minta jadi Mora ikut kalo tidak mau bayinya itu menangis.

"Tapi lama lo sayang, nanti kamu bosan" bujuk Mora.

"Pokoknya Apin mau ikut"








TBC

Hai, welcome to my new story#anjaysokinggris

Moga suka ya, kalo nggak suka yasudah nggak papa

My Childish BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang