1. De Volpe?

52 9 0
                                    

Dear MyLan!

*Play the music above for even more, wow!

Grab a blanket, get comfy, and enjoy the read!

°°° Siren °°°

Ellaura berdiri di balik balkon, angin malam menyisir rambutnya yang terurai, matanya menatap luas kota Roma. Sensasi angin malam menambah atmosfer dingin dan sepi. Sebelah tangannya memegang erat gelas berisi merlot, sesekali menyesapnya.

Hari ini Ella cukup banyak menghabiskan waktunya merenung, meladeni satu-persatu pikiran yang menghantuinya. Entah, Ella belum menemukan alasan kuat mengapa Zoren begitu menarik perhatiannya.

"Ella." Pintu terbuka lebar, menerangi ruangan remang-remang. Di ambang pintu, Lucca membawa tubuhnya masuk.

Tubuh Ella diputar sedikit bersandar pada pagar pembatas, satu tangannya terangkat bebas di udara. Lucca dengan sigap menahannya, tangannya meraih lembut pergelangan tangan gadis itu.

"Lepaskan kebiasaan buruk itu, El. Kau tidak bisa menyentuh orang sembarangan" Kekehan halus terbebas begitu saja di bibir gadis itu. Matanya kembali menatap Lucca mengejek.

"Are you jealous?"

"Candaan norak itu. Aku hanya memperingati," ujar Lucca dengan candaan pula. Kini, ia mengulurkan sebuah surat undangan kepada gadis itu.

"Davide menghadirkan pesta malam ini, ku dengar dia sengaja memberikanmu waktu se mepet ini agar kamu tidak bisa menolak ajakannya." Dengan sekali meneguk minumannya, Ella menarik surat undangan itu.

Davide Wang, pria asal Tionghoa itu selalu mengadakan pesta di minggu selepas dia tampil. Dan seperti biasa, Ella bingung mencari cara untuk menolak ajakannya.

"Ck, aku sudah bilang ke dia untuk tidak melakukan ini. Valen pasti mengamuk, tapi dia tetap saja." Di depan undangan itu ada tulisan Gotta Party, Davide Wang. Seperti sebuah kebiasaan, entah benar atau tidak Ella pernah diberi tahu kalau Davide memang sengaja. Dia berusaha menarik Ella.

"So, to go or not?" Ella tidak menjawab, ia menarik langkah untuk masuk. Meletakkan dua benda itu ke atas meja. Kepalanya menoleh ke belakang.

"Menurut mu, Zorenlo akan ada di sana?" Lucca mengerutkan dahinya dengan heran. Sudah dua hari sejak terakhir kali Ella mengunjungi Galery Glosa, tapi bibirnya tak segan menyebut nama Zorenlo.

"Honest with me, ada apa dengan orang itu? Kau terus menyebutnya. Dan di acara Obama ini, menurutmu orang penting sepertinya akan menghabiskan waktu di sana?" Ella ragu, tapi hatinya seakan ingin kembali bertemu pria itu. Ada sesuatu yang menariknya untuk mencari tau.

"Hanya, aku baru ketemu untuk pertama kali." Lucca rasa itu bukan jawaban yang tepat, tapi Lucca bisa paham.

"Aku akan mampir sebentar."

"Allright. Aku tunggu di bawah, aku akan mengantarmu." Selepas kepergian Lucca, gadis itu menatap undangan di atas meja dengan tatapan kosong. Dia melangkah ke kamar mandi, bersiap untuk pesta Obama.


°°° Siren °°°


Siren + Who's that creepy creatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang