O4 ; Manja

11.4K 335 25
                                    

Hari ini Ardhan tengah berada di rumah Stevia, ntahlah. Ardhan suka sekali datang ke rumah Stevia, sebab ia bisa makan gratis, tidak hanya makan geratis tapi ia bisa menyusu sepuasnya.

Stevia sedang rebahan di kasur miliknya sambil memainkan ponselnya, membuka aplikasi tiktok yang menjadi salah satu aplikasi favoritnya akhir-akhir ini. Ia tidak memperdulikan Ardhan yang sedang uring-uringan sejak tadi karna ia kacangin.

Ardhan yang melihat itu cemburu, Ardhan langsung menindih tubuh Stevia mengambil hpnya dan menaruhnya dimeja kecil di sampingnya. Ardhan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher milik Stevia, menghirup aroma Vanila kesukaannya, wangi Vanila milik Stevia menjadi candu bagi Ardhan.

"Jangan hp mulu kenapa si, kan ada gua di sini" rengek Ardhan memeluk Stevia dengan wajahnya yang masih diceruk leher milik Stevia.

Ardhan manja mode on!.

Stevia menghela nafas pelan, mengelus surai hitam milik Ardhan dan tersenyum. "Iya deh maaf, dimaafin ga nih?" Tanya Stevia.

Ardhan mengangguk sebagai jawaban, menarik wajahnya kembali dan menatap wajah cantik Stevia. "Tapi ada syaratnya" kata Ardhan sambil tersenyum miring.

Stevia mempunyai firasat yang tidak enak.

"Apa?"

"Mau nenen, boleh ya?" Tanya Ardhan dengan wajah yang penuh permohonan, sangatlah gemas di mata Stevia.

Stevia menatap Ardhan dengan wajah datarnya, Ardhan merasa takut saat di tatap seperti itu oleh Stevia. "O-oh, ga boleh ya?" Tanya Ardhan lagi dengan ragu sambil melengkungkan bibirnya kebawah, dan matanya mulai berkaca-kaca.

Padahal Ardhan sendiri yang mempunyai syarat itu, tapi dia sendiri yang merasa takut. Kalau Stevia sudah menatapnya dengan datar mana punya nyali Ardhan untuk menanggapinya.

Stevia yang melihat mata Ardhan yang sudah berkaca-kaca, ia langsung tersenyum, mengusap pipi Ardhan lembut. "Cup-cup jangan nangis, gue bercanda doang tadi" kata Stevia sambil tertawa pelan.

Tangis Ardhan pun pecah. "Hikss nda lucu bercandanya" rengek Ardhan sambil menunduk.

"Loh kok nangis? Jadi nenennya ga anak mommy?" Goda Stevia sambil menaikan bajunya hingga seatas dada. Membuka pengait branya yang berada di depan dan mempermudah kalau Ardhan meminta nyusu padanya.

"Aaaa mau nenen!" Ardhan langsung melahap payudara kanan milik Stevia sesekali ia hisap, dijilat, dijilat bahkan memilin puting Stevia dengan gemas.

"Lucunya anak mama kalo lagi jinak gini" Stevia terkekeh sambil mengelus rambut hitam milik Ardhan.

Ardhan melepas puting Stevia dari mulutnya sebentar dan menatap wajah Stevia. "Kita ga pacaran, tapi kamu punya aku, slebeww" ucap Ardhan tertawa ringan, lalu mengecup bibir Stevia. Dan Stevia pun ikut tertawa.

"Gemes banget si punya Al, mwah, mwah, mwah!" Ardhan mengecupi seluruh wajah Stevia dengan gemas.

"Udah ih geli, awas!" Ucap Stevia mendorong pelan dada Ardhan.

Dan Akhirnya Ardhan menghentikan Aksinya.

"Nangis lagi dong, kamu gemes kalo nangis. Pengen aku gigit pipinya" ledek Stevia sambil mencubit pipi Ardhan dengan gemas.

Ardhan mengerucutkan bibirnya lucu. "Ga ah, cape tau nangis" balas Ardhan

"Ya udah ga usah nenen lagi" kata Stevia pura-pura marah, tangannya menurunkan bajunya.

Ardhan yang melihat itu langsung menarik kembali baju Stevia ke atas dadanya. "Aaa jangan gitu dong" dengan cepat Ardhan memasukan kembali puting Stevia kedalam mulutnya.

"Besok-besok kalo minta nenen nangis dulu ya al" suruh Stevia tertawa pelan, Ardhan pun dengan kesal mengigit gemas puting milik Stevia.

"Awhhhss, sakit ih!" Omel Stevia, dan Ardhan pun tidak memperdulikan perkataan Stevia dan masih lanjut menyusu.

___________________

Ardhan masih berada dirumah Stevia, dan hari sudah malam. Bunda dan Ayahnya Stevia sedang berada di luar kota, dan Stevia sendirian dirumah sebab bibi yang biasa bantu-bantu di rumah Stevia sedang pulang kampung karna anaknya sakit.

Mereka berdua masih terlelap di kasur Queensize milik Stevia. Stevia terbangun merasa putingnya sangat perih dan ngilu.

"Nghhh" Stevia terbangun melihat Ardhan yang masih senantiasa menghisap putingnya dengan tertidur pulas.

Stevia menggoyangakan tubuh Ardhan supaya terbangun. "Al bangun dulu ish, berat tau!" Kata Stevia.

Tidak ada jawaban dari Ardhan, akhirnya Stevia mencabut paksa putingnya dari mulut Ardhan, walaupun sedikit nyeri.

Plopp

Akhirnya putingnya terlepas dari mulut Ardhan, Stevia langsung merapihkan bajunya lalu ia pergi kekamar mandi.

Setelah selesai mandi, Stevia turun menuju dapur untuk membuatkan makan malam untuknya dan juga Ardhan.

Tiba-tiba suara tangisan terdengar dari lantai atas, siapa lagi kalo bukan Ardhan.

Cowo itu menangis sambil menuruni tangga, matanya sembab dan merah. dengan baju yang oversize dan hanya menggunakan boxer.

"Huwaaaaa Pia kemana hikss, jangan tinggalin Al huwaaaa" tangis Ardhan memenuhi satu rumah. Ardhan melihat Stevia yang sedang memasak langsung menghampirinya dengan tangis yang tidak lepas.

Stevia yang melihat itu buru-buru mematikan kompornya, berlari menghampiri Ardhan yang tengah menangis dan langsung memeluknya.

"Kenapa nangis hm?" Tanya Stevia lembut sambil mengusap-usap punggung Ardhan pelan.

"T-tadi p-pas Aal bangun nda ad-a Ppia di sam-ping Al hiks.." jawabnya sambil seg-segukan.

"Cup cupp udah jangan nangis, tadi aku bangun masak buat makan malam kita, aku ga bangunin kamu karna ga tega" ucap Stevia lembut. Dan Ardhan mengangguk. Wajahnya yang menenggelamkan di ceruk leher milik Stevia

"Duduk dulu ya, aku belum selesai masaknya" ujar Stevia. Ardhan malah mengeratkan pelukannya tidak mau lepas. Tangisnya pun sudah mulai mereda

"Duduk dulu Al, emang ga laper hm?"

"Kalo aku laper tinggal makan kamu"

"Ish! Udah lepas ih, duduk di situ aku mau lanjutin masak." Ujar Stevia dengan paksa melepaskan pelukannya, dan mulai memasak kembali.

Ardhan hanya pasrah dan ia mulai duduk di kursi meja makan.

"Cuci muka dulu sana, abis itu kita makan" ucap Stevia pada Ardhan, ia sedang menuangkan makanannya ke piring. Dan Ardhan pun mengangguk lalu pergi ke kamar mandi yang ada di lantai bawah untuk cuci muka.

Stevia hanya memasak cumi balado, Ayam goreng, dan sayur sop. Stevia meletakan semua makanan itu di meja makan dan kembali lagi ke dapur untuk melepas apron pink miliknya. Kemudian duduk di kursi meja makan sambil menunggu Ardhan.

Selang beberapa menit Ardhan pun datang dengan wajah yang lebih fresh! Tidak seperti tadi kaya anak gembel. Ardhan mendudukan tubuhnya di kursi dengan posisi yang berhadap-hadapan.

Stevia langsung menyendokan nasi ke piring milik Ardhan. "Segini cukup? Mau pake lauk apa?" Tanya Stevia.

"Cukup, pake semua aku ga bisa nolak semua makanan kamu. Soalnya melebihi makanan resto bintang 5" jawab Ardhan sambil menggoda Stevia.

"Hilih"

Stevia lauk yang ia masak tadi dan menaruhnya di piring milik Ardhan. Dan tak lupa Stevia pun menyendokan untuk dirinya sendiri.

Akhirnya mereka makan dengan nikmat, sampai-sampai Ardhan minta tambah karna masakan Stevia selalu enak.

#TBC

Ahahaha bilangnya udah aku-kamu nih ehemm..

Jangan lupa votenya ya!

Happy reading!♡


ARVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang