♡ ; votemen, tysm.
-note
╰> gini, karna aku salah alur, jadi di chap ini akan di ubah, mungkin chap lainnya juga, jadi mohon maaf akan kebegoan ku ini. ga sadar banget pas ngetik ini, mungkin ga liat alur dulu kali ya, jadi langsung nulis aja. sebelum itu bisa liat di wall dulu kenapa di revisi, tysm.apa bohong untuk kebaikan itu tak apa?
apa itu salah?
kadang kita rela melakukan apapun agar orang yang kita sayangi bahagia.
apapun itu, tapi kadang kita juga tak memikirkan apa konsekuensi dari perbuatan itu.
tapi apa bohong hanya untuk kesenangan diri sendiri itu...
entahlah, intinya bohong itu tak baik.
semua orang pasti pernah berbohong, tapi tak mau juga dibohongi.
ini kisah Sunoo, dengan hati baik dan senyum mataharinya.
.
.
.rumah sederhana ini rasanya tidak ada yang berbeda untuk Sunoo. laki-laki dengan marga Kim itu sudah biasa merasakan suasana rumah yang di dominasi warna putih ini, hanya hening, tak ada suara tawa atau obrolan ringan tentang 'bagaimana harimu?'. tak ada sama sekali.
sebelum ayahnya meninggal, meninggalkan Sunoo untuk selamanya. umur 10 terbilang masih sangat muda, usia belia yang membutuhkan pendampingan orang tua, baik ayah ataupun ibu. namun Sunoo masih bisa menjalani sisa hidupnya tanpa sang ayah.
brukk!!
prangg-!!
brakk!!
mobil yang melintas dengan cepat di jalanl langsung menabrak pembatas jalan. hancur berkeping-keping, kaca retak dengan korban bertetes darah di dalam sana. kejadian tersebut menarik perhatian orang sekitar.
mereka berteriak, menyuruh memanggil ambulans. bahkan ada beberapa polisi yang berada di situ. tapi anak kecil di dalam sana masih membuka matanya, bahkan ipad yang dia gunakan untuk menonton kartun masih menyala.
wajahnya penuh darah, goresan, masih di ikat dengan sabuk pengaman. tak lama ambulans datang dan segera membawa satu keluarga itu menuju rumah sakit terdekat.
"suster! Sunoo mau sama ayah!!"teriaknya
"gak bisa sayang, ayah lagi di ruang ICU"
"Sunoo ga akan makan kalo ga ketemu ayah, hump!"
sang suster menghela nafas, satu-satunya cara agar anak ini mau makan adalah mengikuti kemauannya.
"yasudah, kita liat ayah kamu ya?"
"yaa!"
sesampainya di sana, sang ayah sedang terbaring lemah. kepala yang di perban, mata sayu, bibir pucat, dengan alat rumah sakit yang menancap di tubuhnya.
"ayah..."
"hei sayang, kenapa nangis hm?"lirihnya
"ayah kenapa sakit?"
"jagoan ayah jangan nangis ya?"
"hikss iya"
"dengerin ayah"
"kamu harus terus senyum ya? jadi anak yang baik, selalu bahagia, jangan sedih"
"pasti!"
KAMU SEDANG MEMBACA
i hate u ; sungsun
Random"lo jahat kak, i hate u so much"-ksn "maaf, gue ga tau kalo ternyata lo ga salah"-psh -warn! ; bxb/bl ; 1OO% fiction ; tw // angst, blood, harsh word ; kalo nyasar, pulang. start ; 28.O7.21