01 || 📜 Aku...

109 70 99
                                    

"Bolehkan aku berharap cerita ini akan indah hingga akhir ?" - Seyna Cavandia Smith

_________________________________________

o

O

O

o

_________________________________________

22 Januari 2019

Bunyi alarm menjadi yang pertama gadis 20 tahun itu dengar saat membuka matanya, benda kotak itu tidak ada capeknya berdering dengan suara yang dapat memekakkan telinga. Namun gadis itu tetap mempertahankan posisinya, hanya memindahkan bantal yang awalnya di tidurinya menjadi tameng, guna menutupi kedua telinganya yang berdengung. Akan tetapi belum cukup sampai disitu, suara ketukan pintu dan teriakan seseorang dari luar kamar yang amat sangat keras, sudah tidak dapat di tolerir oleh sang pemilik kamar.

Kamar tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar tidur

sumber : Google

Akhirnya dengan kesal, gadis itu bangun dari kasur Queen sizenya dan langsung menyibak selimut yang menutupi bagian pinggang kebawah. Setelahnya dengan langkah besar, gadis itu menyambar benda kotak yang berdering diatas nakas samping tempat tidurnya dan melemparnya asal, kemudian berjalan ke arah pintu.

Klik...

Suara kunci terbuka membuat sang penggedor pintu itu menghentikan aksinya. Memperlihatkan senyum penuh kemenangan, tanpa mengetahui apa yang menantinya dibalik pintu itu. Hingga sedetik kemudian senyum itu luntur.

"Kak.. Fa.rel" dua kata yang sengaja dijeda-jeda keluar dari mulut manis gadis didepannya, membuat pemuda itu mendadak bisu dan terpaksa menelan ludah kasar, nada itu memang terkesan biasa. Namun berbeda dengan hawa yang keluar dari tubuh gadis itu.

Mirip macan yang sedang mengintai mangsanya!

"I..iya, Seyna" menelan ludah, pemuda itu memaksakan senyum diwajahnya.

Menarik bibir bawahnya, Seyna menyunggingkan senyum manis. Tapi berbeda dari pandangan Farel.

'Aduh mampus aku!' benaknya merasakan ancaman.

Mengambil langkah mundur Farel mulai berhitung 'Satu..dua..tii...ga' dan segera lari terbirit-birit menuju kamarnya yang hanya berjarak sepuluh langkah, sebab melihat adik perempuannya itu mulai mengambil sesuatu dari balik punggungnya.

"KAK FAREL, JANGAN LARI. KAK FAREEEL....." teriak Seyna membahana, saat menyadari kakaknya yang sudah kabur, mengejar pemuda itu Seyna kemudian hendak memasuki kamar kakaknya, namun pintunya ternyata dikunci dari dalam, membuatnya melampiaskan emosinya dengan mengedor bahkan menendang pintu itu secara membabi-buta tanpa mempedulikan suaranya yang mungkin bisa kedengaran sampai ke lantai bawah.

VARSEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang