03 || 📜 Pernyataan Cinta

70 55 57
                                    

"Rasa ini ku simpan walau sadar sulit tuk ku gapai " - V.S.A

_________________________________________

o

O

O

o

_________________________________________

Mentari beranjak dari ufuk timur, pertanda hari telah berganti. Terdengar suara-suara dari burung berkicau riang, menyambut pagi. Mengepakkan sayap indahnya di bentang langit biru. Merasa bebas tanpa lelah menembus cakrawala.

Di bawah bangunan mewah itu, Seyna telah siap berangkat kuliah, dia bangun pagi karena mengingat janji dengan sahabat-sahabatnya itu. Usai berpakaian dan berias, gadis itu berjalan menuju meja makan, dan seperti hari-hari biasanya Seyna di sambut hangat oleh keluarganya.

"Morning Dek.." Farel menyapa duluan saat melihat adik tersayangnya itu menuju ke arahnya.

"Morning my princees/sayang" ucap daddy dan mommy nya bersamaan.

"Morning.." balas Seyna sambil tersenyum manis, setelahnya duduk di kursi bersampingan kakaknya.

"Kamu ada kelas pagi hari ini? Tidak biasanya bangun pagi" tanya Farel merasa aneh.

"Tidak, hanya ada janji sama Findy dan yang lain" balas gadis itu sembari menuangkan susu ke gelasnya.

"Ooo, mau berangkat sendiri atau kakak antar?" ucap pemuda itu lagi, melirik Seyna dari ujung matanya.

"Sendiri!" kata Seyna dengan penekanan, tanpa mau di bantah.

"Baiklah" Farel menghembuskan napas pelan setelahnya.

"Seyna, bagaimana kalau kamu mulai belajar untuk mengurus perusahaan?" John bertanya menatap ke putrinya yang sekarang sedang diam menunduk, seketika membuat suasana hening di meja makan.

"Tidak Dad, Seyna belum mau kalau harus sibuk dengan urusan yang rumit seperti itu" ucap gadis itu dengan memalingkan wajahnya 'Mengapa gue dipaksa melakukan hal itu terus sih?! Bagaimana masa muda gue kalau harus melakukan hal merepotkan seperti itu nanti' inner Seyna menolak keras pemikiran daddy nya itu.

"Ya sudah, tapi.. kamu harus ingat setelah lulus kuliah kamu harus melanjutkan perusahaan Daddy yang di luar negri, dan tidak ada penolakan untuk itu. Dengar Seyna?" ucap Daddy dengan nada tegas, sorot matanya telihat serius.

"Hmm" balas Seyna seadanya seraya memutar bola mata malas.

"Sudah-sudah, sekarang mari kita mulai sarapan" Mommy menengahi berusaha mengubah atmosefir yang mulai tidak enak.

"I..iya benar.. emm ayo makan" dengan kikuk Farel berucap setelahnya mulai menyendokkan sesuap nasi goreng ke mulutnya.

Pria dewasa itu menghembuskan napas panjang sebelum menyantap sarapan di depannya. Sedang Seyna sudah kehilangan nafsu makannya, moodnya jadi buruk sekarang, dengan segera gadis itu meneguk satu kali susu ditangannya sampai tandas, selanjunya dengan kasar mendorong kursi dan bangkit dari duduknya.

"Mom, Seyna sudah kenyang. Seyna berangkat dulu" setelah gadis itu berucap ia berjalan memutari meja menuju wanita setengah baya itu dan mencium singkat pipi Audi.

"Tung-"

Belum sempat sang mommy berucap gadis itu telah berjalan meninggalkan ruang makan. Keheningan kembali menyapa ruangan itu, membuat Farel melirik takut-takut ke arah daddy nya, yang sekarang menampilkan ekspresi terkejut.

VARSEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang