11.1

244 36 0
                                    

Ia masih tidak mengirimiku pesan. Di sekolahpun ia seperti menganggapku tidak ada.

Tunggu.

Apa aku merindukannya?

(Whatsapp)

Hai, Harry.

Harry: hai, Kat! Akhirnya kau menegurku duluan! Apa kau tau aku sangat senang kau mengirimiku pesan duluan dariku.

Well, aku sedikit menyesal mengirimu chat duluan.

Harry: yah:( kenapa? Aku berlebihan ya? Maaf ya. Kan memang begini rasanya dikirimi pesan duluan oleh pujaan hati.

Harry: eh maksudku teman baik. Abaikan yang diatas ya.

Weirdo.

Harry: ohya, ada apa kau mengirimiku pesan? Bukankah kau memintaku untuk tidak mengganggumu? Tapi kini kau mengirim duluan.

Yasudah kalau kau tidak mau tidak apa-apa.

Harry: hey, bukan begitu maksudku, manis. Kau sensitif sekali.

Manis? Kau serius?

Harry: apa kau tidak sadar? Kau itu manis. Sangat manis. Dan cantik. You don't know you're beautiful, and that what makes you beautiful.

Gombalanmu lucu sekali. Perhatikan sarkasmenya.

Harry: terima kasih

Untuk?

Harry: membiarkanku mengatakan kau cantik tanpa kau memarahiku

[ODS I] IntroducingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang