"iya, ada pria yang jatuh dari kudanya. aku cuma bantu, sehabis itu ia buru-buru pulang."
entah mengapa, kalimat penjelasan dari flora terus terputar di pikirannya. jinyoung khawatir.
jinyoung mengakui bahwa ia memang membatasi ruang gerak flora. jujur, pria itu memang kurang suka kala flora meminta untuk tinggal bersamanya.
namun jinyoung bisa apa? flora sendirian, ia tak tega. jika harus meninggalkan azzura, ia juga tidak bisa. pekerjaannya ada di sini.
jadi mau tak mau ia harus bawa flora kemari. ke rumahnya. di azzura.
jinyoung anggap azzura tak baik bagi flora.
em, terlepas dari lingkungan desa verde yang kurang bersahabat.
"kak, kak! ada parade! ayo lihat! kakak libur, kan?" gadis itu membuat jinyoung spontan melihat ke jendela, di luar sudah ramai sekali. ia membuat mata si sulung Park yang tadinya menutup kini terpaksa membuka; jinyoung baru saja ingin istirahat.
"tidak. di rumah saja. buat apa lihat begituan? buang-buang waktu."
"ayolah, kak. aku bosan di rumah. kalau kakak nggak mau, aku sendiri saja!" flora hendak berlari ke pintu utama, namun lengannya di tahan oleh jinyoung--membuatnya berhenti dan menoleh.
"oke, oke. sebentar saja," jinyoung lihat jelas wajah ceria flora. gadis itu berlagak seolah ia masih umur belasan, terkadang jinyoung kesal sendiri.
tibalah saat mereka keluar dari rumah sederhananya. orang-orang telah berjejer rapi di pinggir jalan setapak azzura, menanti kedatangan sang pangeran yang hendak membuka sekolah baru di ujung sana.
insan dengan kostum-kostum menarik mulai datang. ada yang menggunakan pakaian putri, menunggang kuda poni yang dihias sedemikian rupa, oh, lihat! bahkan ada yang menggunakan kostum elf!
suara terompet, drum, seruling, serta riuh penonton juga terdengar. parade sudah lama tak diadakan, antusias mereka jelas terasa.
tidak untuk jinyoung park. sedari tadi ia hanya diam bak pohon kelapa yang tetap tenang meskipun terkena angin kencang. jinyoung tak suka keramaian, ia sangat tidak suka.
"hey, lihat siapa yang ke sini!" pribadi lain masuk ke lingkup mereka, sosok tinggi dengan helai hitamnya yang rapih. ia datang dari toko roti di seberang, siapa lagi jika bukan taehyung kim. "kak jinyoung? sejak kapan kamu suka parade?"
"kamu jangan cari gara-gara, atau aku akan larang flora melarisi tokomu!" jinyoung sudah kesal dengan flora yang mengajaknya keluar. kini ia jadi sensitif.
"hei, aku cuma tanya. oke, biar kutebak. pasti flora yang mengajakmu, iya, kan?" taehyung menatap flora, menjentikkan jarinya kala gadis itu mengangguk antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
ethereal
Fanfiction[ bts x nct x got7 ] flora suka harum roti panggang di pagi hari. azzura jadi tempat yang hangat setelah ia pindah dari rumah lama. berteman dengan si elf pembaca pikiran, tinggal dengan kakak laki-lakinya, flora anggap dirinya bahagia. nam...