[3] Permaisuri Beracun yang Mengejutkan

Bab 445

"Ling Yuanhong!" Ling Chuxi dan Ling Yichen tahu siapa dia setelah mendengar suaranya.

"Kakak Yichen, Ling Chuxi. Ini benar-benar kalian. Aku belum mati?" Ling Yuanhong sedikit terbangun setelah diteriaki oleh mereka berdua dan segera mengubah cara dia menyapa Ling Chuxi juga. Dia hanya memiliki kekaguman yang mendalam terhadap Ling Chuxi sekarang dan tidak memiliki pikiran yang tidak pantas lagi. Dia berani memanggil Chuxi dua kata ini hanya dalam mimpinya juga.

"Apa yang terjadi?" Ling Chuxi bertanya dengan cemas.

"Kalian sebaiknya cepat dan cepat selamatkan Penatua Kedua. Akan terlambat jika kalian pergi lebih lama lagi." Baru saat itulah Ling Yuanhong sepenuhnya bangun dan berkata kepada mereka berdua dengan cemas.

"Penatua Kedua? Apa yang terjadi pada Penatua Kedua? " Ling Chuxi cemas dan memegang tangan Ling Yuanhong dengan erat. Dia telah menggunakan kekuatan naluriahnya dalam keputusasaan. Wajah Ling Yuanhong mengungkapkan nuansa rasa sakit dan mengerang.

"Chuxi." Ling Yichen menarik Ling Chuxi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Ling Chuxi melepaskan cengkeramannya dan bertanya.

"Kami datang untuk mengirimi Anda obat dan kami bertemu bandit di sepanjang jalan. Kami kalah jumlah dan Penatua Kedua membuatku datang ke ibu kota untuk mencari bantuan dari kalian. " Ling Yuanhong menjawab dengan dadanya yang naik turun.

"Bukankah Penatua Kedua mengatakan bahwa dia akan mengirim orang? Mengapa dia datang secara pribadi?" Ling Chuxi marah dan cemas pada saat yang sama dan bertanya.

"Penatua Kedua mengatakan bahwa dia tidak merasa yakin dan dia secara pribadi bertemu dengan Penatua Kelima nanti." Ling Yuanhong menjawab dan berkata.

Ling Chuxi akhirnya mengerti. Penatua Kedua pasti telah mendengar bahwa sesuatu yang mencurigakan sedang terjadi dengan Rumput Kupu-Kupu Salju. Dia pasti khawatir jika kecelakaan akan terjadi di sepanjang jalan, jadi itu sebabnya dia secara pribadi menyusul Penatua Kelima.

"Lalu di mana mereka sekarang?" Hati Ling Chuxi sedikit lebih tenang. Di antara lima tetua keluarga Ling, temperamen Tetua Kelima berapi-api dan membenci kejahatan seolah-olah mereka adalah musuhnya. Kultivasinya mungkin bukan yang terbaik tetapi pengalamannya bertarung dengan orang lain pasti jauh melampaui para tetua lainnya. Penatua Kedua akan jauh lebih aman dengan perusahaannya.

"Mereka melihat bahwa kami tidak tahan lagi dan lari ke arah Kota Wu Yan. Kalian sebaiknya cepat menyelamatkan mereka. Penatua Kedua sudah terluka parah untuk mengirim saya pergi. Dia mungkin tidak bisa bertahan lama sekarang. " Ling Yuanhong menopang tubuhnya dengan cemas dan jatuh lagi setelah dia selesai mengucapkan kata-kata ini.

"Luo Li, aku akan menyerahkannya padamu. Anda harus memastikan bahwa dia selamat." Ling Chuxi berkata kepada Luo Li.

Meskipun ada banyak ketidaknyamanan di antara mereka berdua sebelumnya, Ling Yuanhong adalah keturunan keluarga Ling. Dia telah mempertaruhkan nyawanya kali ini untuk bergegas ke ibu kota untuk mencari bantuan, dan dia juga memiliki keberanian seperti putra keluarga Ling. Ling Chuxi tidak akan membiarkannya mati hanya karena dia menyimpan dendam atas apa yang telah terjadi di masa lalu.

Beberapa dari mereka berlari ke bawah. Fu Chengyu sudah memerintahkan para pelayan untuk menyiapkan kuda-kuda. Hal ini terjadi karena dia, jadi tentu saja dia tidak akan menghindarinya.

Tiga kuda berangkat dari ibu kota di bawah langit malam. Mereka menuju dengan cepat ke arah Kota Shi Qu dan meninggalkan serangkaian suara kuku yang tajam.

Biasanya gerbang kota sudah lama ditutup saat ini. Tetapi ketika mereka melihat token di tangan Fu Chengyu, para penjaga yang menjaga kota segera menggunakan kecepatan tercepat mereka untuk membuka gerbang kota. Sebenarnya bahkan jika tanpa tanda ini, selama ada yang melihat ketiga orang ini, siapa yang tidak berani membiarkan mereka lewat dengan patuh?

Empat orang ini. Siapa di antara mereka yang bukan orang paling populer di Negara Nan Xia saat ini, dan bahkan menjadi orang yang sangat disukai kaisar di sisinya. Jika mereka ingin melakukan sesuatu, dianggap bahwa bahkan kaisar tidak dapat menghentikan mereka, apalagi mereka sebagai beberapa penjaga kecil yang menjaga kota.

Suara tapak kaki yang lebih lebat dari suara rintik hujan memecah kesunyian malam dan bergema cukup lama di antara pegunungan.

Angin di malam hari menyegarkan namun sedingin es. Tetapi beberapa dari mereka di atas kuda mereka benar-benar basah kuyup oleh keringat mereka. Mereka telah mencambuk kuda mereka untuk melaju lebih cepat di sepanjang jalan dan beberapa dari mereka tidak berhenti bahkan untuk sesaat. Bahkan kuda-kuda kokoh di bawah mereka yang telah dipilih di antara ribuan sangat lelah sampai mereka terengah-engah dan bisa runtuh kapan saja, tidak lagi bisa bangun, tetapi tidak ada yang berani melambat.