Rumah seorang keluarga di wilayah Jawa tengah berbahagia, karna dua sejoli sudah resmi bertunangan.
"Dengan ini Abimanyu Mahendra Asalam dan Sri Sawiji resimi bertunangan!"Ujar lelaki berumur 40 an itu, Sulaeman Lasran Asalam. "Alhamdulillah"Ucap para hadirin.
Acara tak berlangsung lama, karna esok sang lelaki harus maju ke medan perang. Ya, lelaki itu bernama Abimanyu Mahendra Asalam. Seorang perwira pertama.
Dan sang gadis, Sri Sawiji adalah gadis biasa yang kebetulan pernah bertemu dengan ibu sang lelaki. "Kamu lelah?"Tanya Abimanyu.
"Saya tidak lelah, Tuan. Anda sendiri? saya dengar anda harus pergi esok"Ujar Sri mengingatkan. "Saya tak apa, kamu istirahat lha duluan. Saya masih harus mengurus beberapa hal"Balas Abimanyu.
"Yasudah jika begitu, Tuan. Saya undur diri dulu untuk beristirahat, selama malam"Ujar Sri sambil berjalan pergi. "Sungguh gadis berbudiman, bukan?"Tanya lelaki disebelah Abimanyu.
"Ada apa? kau ingin mengambil calon istriku, hah? takkan kubiarkan!"Ujar Abimanyu ketus. "Saya tak bermaksud begitu, Abimanyu. Hanya, apakah wanita anda tak apa dengan ini?"Ujar lelaki itu yang membuat alis Abimanyu bingung.
"Apa maksudmu itu, Darma?"Tanya Abimanyu bingung. "Kau seorang tentara, Abimanyu. Apakah calon istrimu itu tak takut engkau tiada dimedan pertempuran?"Tanya lelaki bernama panjang Darma Gajendra Hengkara.
"Untuk masalah itu, aku masih belum bertanya dengannya. Lagi pula, tak ada angin tak ada hujan, kenapa kau bisa ada disini?"Tanya Abimanyu.
"Perwira tinggi Salman meminta dirimu untuk kembali subuh nanti. Ada tindakan aneh yang dilakukan oleh prajurit Belanda"Ujar Darma serius.
"Aku mengerti, kau kembalilha ke markas pusat. Aku akan datang ketika subuh nanti, aku harus berbicara dulu dengan tunanganku"Ujar Abimanyu dengan nada mengusir. "Baiklha, saya izin pergi, Tuan Abimanyu"Pamit Darma sambil berjalan pergi.
Setelah melihat kepergian Darma, Abimanyu pun berjalan menuju kearah kamar sang tunangan. Ia mengetuk kamar tidur wanita yang masih belum berstatus istrinya itu.
"Assalamu'alaikum, Sri. Apakah engkau sudah tertidur?"Tanya Abimanyu Sopan. "Waalaikum salam, saya masih belum tertidur. Tunggu sebentar tuan"Ujar suara lembut dari dalam kamar.
Selang beberap saat, pintu terbuka. Menampilkan gadis cantik dengan baju kebaya khas jawanya. "Maaf mengganggu tidurmu, Sri"Ujar Abimanyu.
"Tidak, itu bukan masalah.. jadi ada apa anda datang jam segini? apakah ada masalah?"Tanya Sri. "Alhamdulillah tidak ada, tapi ingin saya tanyakan"Ujar Abimanyu.
"Silahkan, saya akan mendengarkannya"Jawab Sri. "Jika saya mati, apakah kamu tidak takut?"Tanya Abimanyu.
"Hm? untuk apa saya takut? saya yakin engkau akan kembali dengan selamat, saya yakin itu.. tidak, saya mempercayai anda. Jadi saya tidak takut, karna saya percaya anda akan kembali"Ujar Sri dengan senyuman halus.
"Senang mendengarnya, saya akan sering sering mengirimkanmu surat. Kalau gitu saya pergi dulu, saya harus istirahat"Ujar Abimanyu pamit undur diri.
Baru lima belas langkah ia berjalan, Sri sudah memanggilnya. "Tuan Abimanyu!"Panggil Sri dengan nada agak kencang.
Abimanyu berbalik ke arah Sri. "Apa.. apa saya boleh mamemanggil anda dengan sebutan mas?"Tanya Sri malu malu.
"Silahkan, panggil saja saya dengan sebutan mas. Saya tidak masalah, saya juga akan memanggilmu kenariku"Ujar Abimanyu dengan senyuman yang telah terukir di wajahnya. Begitu pun sebaliknya.
***
Tolong vote, dan komen di cerita saya! karna saya sebagai penulis baru akan merasa bahagia walai hanya ada 1 vote dari kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat cinta untuk Sri
RomanceKekasih yang harus berpisah karna jarak. Mereka yang harus berusaha menghilangkan rasa ingin bertemu demi negara. Mereka yang tidak bisa bertemu karna perang, dan berjanji untuk bertemu ketika perang telah usai. Benang takdir yang telah diikatkan di...