Surat cinta untuk Sri

IV : LDR

Sri dan Abimanyu kembali menjalani LDR atau Long Distance Relationship. Mereka kembali mengirim surat untuk pasangan mereka.

Abimanyu yang tidak kembali kembali membuat hati Sri takut, takut apakah ia akan kehilangan lagi. 'Ya Allah, hamba mohon lindungi dirinya'Ujar Sri takut.

"Wahai anak gadis ku, ada apa dengan kerutan di wajahmu itu?"Tanya Asrama ketika melihat kerutan didahi Sri. "Apakah engkau tak khawatir? Jendral tengah berperang digaris depan!"Ujar Sri dengan wajah gelisah.

"Aku takut, tentu. Dia anakku satu satunya, putra tunggalku.. Tapi aku percaya dia pasti akan selamat" Asmara pun memeluk tubuh Sri yang mengigil.

"Aku takut.. apakah ia akan meninggalkan ku seperti ayah? aku takut, sangat takut"Ujar Sri dengan air mata membasahi pipinya.

"Janganlha engkau menangis wahai wanita beriman, tersenyumlah seperti matahari. Ceria lha, Abi pasti tak nak engkau menangis"Ujar Asmara sambil mengelus elus pucuk kepala Sri.

"Aku akan berusaha, aku takkan menangis.. aku berjanji"Ujar Sri dengan senyuman dindingnya lagi.

Hari silih berganti, genap sudah setahun lamanya sang pujaan tak kunjung kembali. Bahkan surat surat yang ia kirimkan jadi jarang menerima balasan.

Ketika para prajurit garis depan kembali (-Darma), sang pujaan tak terlihat. Hatinya kalut dalam kegelisahan yang mendalam.

"Sri, apakah bunda boleh masuk?"Tanya suara yang sering bersamanya setahun ini. "Masuklha, bunda. Tak kukunci"Ujar sang gadis.

Ceklek

"Wahai anak kesayangan ku, apa kau tak percaya bahwa Abi akan kembali?"Tanya Asmara sambil memeluk tubuh kecil sang menantu.

"..Aku takut dia akan meninggalkan ku, ini sudah setahun lamanya dia tidak kembali. Memberi kabar saja sudah tidak ada, aku khawatir!"Ujar Sri sambil memeluk kembali tubuh sang mertua.

"Tahanlha sayang, Abi pasti kembali sambil membawa kemenangan. Kau percaya kepadanya bukan?"Tanya Asmara yang dibalas deheman dari Sri.

'Ya Allah.. tolong lindungi Abimanyu, tolong bawa kembali dia kepadaku'Ujar Sri dalam hatinya.