thirty

619 55 0
                                    


Rayna menutup pintu mobilnya dan tidak lupa untuk menguncinya sebelum memasuki bangunan temaram yang sangat sepi dari luar tapi Rayna yakin didalam sangatlah padat dan berisik.

Petugas keamanan memeriksanya sebelum memasuki bangunan yang bertuliskan Paradise Club.

Rayna sekali lagi menghela nafas sebelum meraih tasnya lagi dan melangkahkan kakinya untuk benar benar memasuki club itu.

Kalian benar, Loey menyewa sebuah tempat disana untuk merayakan ulang tahunnya yang ke duapuluh delapan tahun. Rayna sempat menolaknya dan menyuruh Loey agar ketempat yang lebih tenang. Ia tidak suka tempat ramai, apa lagi club malam yang tidak hanya ramai tapi juga berisik.

Rayna sedikit kesusahan untuk meraih tangga yang ada di pojok kiri ruangan. Berulang kali dia mengumpat kesal saat tubuhnya terhuyung kesana kemari karena manusia malam yang dengan gilanya menari nari mengikuti irama musik yang lebih pantas disebut polusi suara.

"Christian sialan Loey. Jika bukan karena ulang tahunmu, aku tidak akan membuang waktu datang kemari." Geramnya lalu selangkah kemudian dia bisa bernafas lega karena bisa menapaki tangga menuju lantai dua.

Rayna membuka pintu ruangan yang sebelumnya diberitahu Loey lewat pesan singkat.

"Welcome... princess." Sambut Loey memberi hormat ala pangeran.

"Hanya orang tidak waras yang menyewa tempat seperti ini untuk ulang tahun." Gerutu Rayna mengabaikan sapaan temannya.

Rayna langsung duduk disofa hitam panjang yang ada diruangan itu. Suasana didalam sini lebih tenang dibandingkan diluar tadi. Dan sepertinya ruangan ini kedap suara, pasalnya Rayna tidak mendengar musik gaduh dari luar yang betulan memekakkan telinga. Baguslah setidaknya telinganya tidak akan berakhir tuli setelah kembali dari tempat ini. Lampu temaram menambah suasana lebih terasa asing untuk Rayna, belum lagi banyak botol minuman yang tertata diatas meja.

"Kau yakin untuk mengajakku minum sebanyak ini?" Tanya Rayna sedikit protes.

"Oh tidak, kau bahkan tidak bisa menenggak satu seloki  soju. Bagaimana kau akan mentolerir minuman ini?" Ucap Loey yang diakhiri pertanyaan dengan nada mengejek.

"Kau selalu sombong dengan hal yang tidak penting." Balas Rayna sarkas.

"Okay, aku selalu kalah jika beradu kata denganmu." Loey memilih mengalah lalu duduk di samping Rayna.

"Mana hadiah ulang tahunku?" Loey menengadahkan tangannya meminta dengan tatapan yang dibuat seperti anak anjing.

Rayna memutar bola matanya dengan malas. "Hadiah apa? Kau punya banyak uang, kan? Untuk apa meminta hadiah dariku."

"Ck, kau ini. Setidaknya beri aku sesuatu dihari ulang tahunku. Aku ini kan oppa mu yang paling tampan."

"Hentikan Loey, wajahmu betulan membuatku ingin muntah." Ucap Rayna mendorong wajah Loey menjauh. Ia meraih gucci bag miliknya, mengambil sebuah kotak kecil dari sana.

"Ini, jangan membuangnya. Aku mengorbankan banyak hal untuk itu." Ucap Rayna menyerahkan kotak kado pada Loey yang langsung disambar olehnya.

"Tidak akan, pemberian darimu selalu aku jaga sepenuh jiwa dan raga." Ucap Loey hiperbola lalu membukanya. "Waaaaaaaaah!! Rayna!"

"Apa? Sudah ku bilan-"

"Kau serius? Ini edisi terbatas, bagaimana kau bisa mendapatkannya?" Loey memandang takjub pada hadiah pemberian Rayna yang ternyata adalah sebuah miniatur ironman limited edition. Asal kalian tau, Loey adalah penggila karakter avengers.

"Aku mencurinya." Jawab Rayna meraih kentang goreng dan memakannya.

"Apa temanmu hanya aku? Kenapa belum ada yang datang selain diriku?" Rayna bertanya pada Loey yang masih sibuk mengaggumi hadiahnya.

Healing You Mr. Gay (Kim Kai)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang