Halo rakyat raikantopeni !!!
I'm back nii kangen ga? Kangen dong, biar ai seneng.Sebelumnya maaf ya, soalnya aku agak gimana gitu kalau istrinya papi itu mami gun. Akhirnya, aku putuskan kalau istrinya papi ganti aja jadi mami rose, kalian boleh ngebayangin si mami rose ini siapa aja. Intinya istrinya papi itu mami rose <3
Udah, segitu aja.Okew gas ngueengggg!!!
Mwah [mas cimon]
Setelah beberapa menit berlalu akhirnya si papi kelihatan juga batang hidungnya. Wah, jalan aja udah kecium aroma uangnya sampai sini. Ia tidak sendirian, Mami Rose dan Nanon juga turut serta. Nanon hanya kepo saja dengan keadaan adeknya.
Papi gue nih! slebew :b
Bangga bangad punya papi kaya off jumpol, udah kaya, baik hati, tampan seperti oppa, awet muda, setia pada istri, loyal sama anak, hobi ngelawak. Kek bener-bener papi idaman semua anak. Itu batin Chimon kegirangan.
Enak beut iduplu Mon:(
Chimon meringis bangga menunjukkan rentetan gigi manisnya pada pak satpam. Sedangkan pak satpam yang dari tadi sangat menyebalkan tiba-tiba tatapannya menjadi sedikit ketakutan.
"Ada apa ini pak?" Tanya papi penuh wibawa pada pak satpam itu. Jaga image aja sih kayanya, soalnya ini kesan pertama biar kelihatan garang. Padahal mah aslinya bobrok nauzubillah.
"Anak anda membuat keributan di tengah taman sampai dikira orang gila." Nanon tertawa puas sekali lalu bergegas merangkul bahu adeknya yang lebih pendek itu.
"Pantes banget lu, dikira orgil! Wakakakakak" Celetuknya sambil menjitak kepala Chimon.
"Ish, dasar abwang laknat!" Balasnya menampis tangan besar Nanon yang merangkulnya.
"Dih, gue masih baik ya... Mau ikut nyamperin ke sini." Mata Nanon melirik ke arah gadis yang berdiri sambil menatapnya heran di samping Chimon. Seperti tidak pernah lihat orang tampan aja.
"Ih, Lo korban pelet adek gue ya?" Tanyanya tiba-tiba pada Cupi. Gadis itu masih terbengong-bengong melihat ketampanan Mas Nanon yang memang sungguh tak bisa disia-siakan untuk tak ditatap terus.
"Dih, malah bengong!" Ia kembali berdiri di samping mami rose. Tenang, mami rose masih nanti jadwal ceramahnya, sekarang mah diem bae.
"Oh gitu, saya papinya." Kata papi dengan bangga dan super santuys lalu mengeluarkan kartu identitasnya.
"Nih, buat bapak ya. Kalau belum ke transfer juga nanti silahkan hubungi nomor yang tertera di kartu itu." Seketika pak satpam tersenyum girang.
"Baik pak, terima kasih." Dih, mata duitan.
"Ya, anak saya sudah boleh saya comot?" Papi melirik ke arah Chimon, sedangkan bocah itu malah balik meringis. Ngeri, ngeri sedap.
"Silahkan pak." pak satpam tersenyum pada Chimon.
"Kalau ada uang aja baik!" Celetuk Chimon sembarangan. Nanon langsung menabok mulut Adeknya yang kurang asupan akhlak.
"Maaf pak, kami pamit." Selanjutnya ia menyeret si Chimon menjauh dari pos penjagaan itu. Tentunya Cupi juga ikut-ikutan jalan bersama mereka. Entah dianggap atau tidak yang menting caper yakan?
"Ih apaan sih Abang! Bau terasi." Si tengil berusaha melepas tangan nanon yang membekap mulutnya. Tangan nanon beneran bau terasi soalnya tadi makan ayam sama sambel terasi, enakk pol.
"Lah, emang." Balasnya sambil ketawa puas lihat adeknya meronta-ronta.
"Bang, kasian tuh mas CHIMONN." Akhirnya Cupi berani bersuara setelah sekian lama terbengong-bengong. Ternyata ini beneran bukan mimpi bisa ketemu rombongan Off Jumpol. Gila sih!!! Cupi harus caper terus ini pokonya biar di notice.
"AW! Najis bau jigong." Histeris Nanon ketika si Chimon menggigit jari jempolnya. Tak lupa ia mengibas-ngibaskan setelahnya supaya najisnya ilang, mungkin. Chimon udah ngibrit duluan berlindung sama papi.
"Ih, tolong ciumin tangan gue dong, baunya udah ilang apa belum?" Sedetik ia merasa jantungnya tak bedetak, dua detik ia lupa caranya bernafas, tiga detik ia hampir mati! Nanon menyuruh mencium tangannya?! Apa! Gaboleh disia-siakan ini mah.
Segera ia meraih uluran tangan Nanon, lalu menciuminya dengan gila.
"Gimana? Udah ilang belum baunya?" Nanon merasa geli saat tangannya diciumi Cupi, padahal maksudnya tadi mencium baunya jigong, bukan cium tangan layaknya suami istri.
"Jigong kak Chimon baunya enak!" Kayanya Cupi udah nggak waras. Ia masih meneruskan endus-mengendusnya.
"Ih, gila Lo!" Nanon terheran-heran dengan gadis di sampingnya. Ia khawatir otak gadis ini sudah dicuci oleh Chimon sehingga akal sehatnya error. Lalu menarik tangannya menjauh dari jangkauan Cupi.
"Hehehe." Malah ketawa si Cupi, kayanya bener akal sehatnya ilang.
"Makasih ya papi, cintakuh, sayangkuh, kasihkuh, mwahhh. Papi the best deh, pasti Chimon dukung papi sama mami. Chimon ga nakal ngijinin mami nikah lagi pokonya, sama papi aja." Cerocosnya di samping papi. Mami yang mendengar kata nikah lagi langsung melotot ke arah Chimon.
"Iya, Mon. Kamu harus dukung papi terus pokonya. Jangan sampai mami kamu nikah lagi," papi mulai menanggapi si Chimon. Dan chimon tersenyum bangga merasa sudah menjadi anak yang baik dan berbudi.
"Papi apa sih, orang mami gamau nikah lagi juga. Satu udah cukup untuk sehidup semati" cielah, mami rose bucin ae. Tuh, si papi jadi malu-malu gajah pipinya Semerah saus tomat.
Chimon hanya cekikikan berjalan diantara mereka berdua. Sedangkan Nanon dan Cupi tak mendengar percakapan mami dan papi karena masih sibuk membahas jigong Chimon di belakang.
Ahay gimana nih? Udah pada ketawa belum hari ini? Ketawa dulu dong, biar dikira orang bahagia. :)
Janlup vote ya, muawh <3
Eh, kalian masuk dunia raikantopeni lewat jalur apa? Kalau ai lewat jalur the gifted ada yang sama ga? Komen ya!!
Absen daerah dung!!
→me: blitar
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIKANTOPENI SQUAD
General FictionKelurahan papi Jumpol kedatangan anak pungut. Banyak yang ngira itu girlfriendnya Chimon soalnya kemana-mana nempel terus. Pokoknya ini lapak buat seru-seruan. Enjoy, semoga suka ya gengs<3 Mwah mwah [Chimon]