"Mas Chi, ada casan hape siomay ga?" Tanya Nana panik karena hapenya mati. Kebanyakan buat ngerekamin video tik tok.
"Ha? Ga ada. Emang kenapa?"
"Hape Cupi mati, Cupi mau kabarin temen Cupi takutnya nyariin."
"Yawdah, pakek hape gue aja dulu." Kata Chimon sambil memberikan ponselnya.
"Makasih bang." Katanya sambil tersenyum girang. Demi apa pegang hapenya mas chimon sampai buka wa. Duh, pegangin gue jangan sampai atapnya jebol.
Udah kaya istri ngecek hape suami. Wiw.
"Eh, temen Lo cantik nggak?" Bisiknya saat Cupi sedang mengetik.
"Enggak, dia b ajak ko. Masih cantikan Cupi. hehe."
"Idih, pede. Tapi, diliat liat lu emang cakep juga siih..." balasnya sambil nyengir. Oh, apa ini mas Chimon memuji dirinya. Dia sedang nge-fly sekarang. Lupa daratan.
"Tapi boong!" Lanjutnya sambil menjulurkan lidah. Lalu kabur sebelum gadis itu merenggut kesal.
"Hapenya balikin ke gue YAA KALO DAH SELESAIII!" Suara Chimon makin keras sembari makin jauh orangnya. Udah masuk kamar, kamarnya mas nanon. Biasa, iseng.
Gapapa yang penting udah pernah di bilang cakep sama mas chimon meskipun boongan. Ini suara harti si Cupi sambil senyum senyum sendiri.
"Btw, hapenya mas Chimon kok walpapernya pink anjir. Tema WhatsAppnya terang, font kecil dan wa original bukan yang lain. Tapi Cupi nggak hafal nomor WhatsAppnya Nana, jadi pakek line aja. Kira-kira tanya mas chimon dulu apa langsung buka line ya...." Gumamnya sendiri di ruang tamu.
"Eh, sawadikha" Tiba-tiba phi bai muncul di depannya, demi apapun jantung Cupi mau mati karena ketampanan phi bai yang ga ada habisnya.
"Nong?" Ucap phi bai sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Cupi karena gadis itu malah melamun.
"Eh, mas terang. Nyariin siapa?" Balasnya spontan sambil senyum sok manis.
"Ha? Mas terang?"
"Eh, maaf phi." kata Cupi sambil menelangkupkan tangan di depan dada. "Maksudku, phi bright kan sama dengan terang, maaf phi..." Tambahnya sekali lagi, kali ini sambil menunduk.
"Oh, iya..." phi bai tersenyum memaklumi dan malah mengelus puncak kepala Cupi. Oh, nyawanya dibuat hilang lagi. Dunia serasa berhenti. Andaikan ini mimpi Cupi gamau bangun.
"Eh! Phi BAII! Ucap Chimon heboh, ia baru saja keluar dari kamar Nanon. Spontan phi bai menghentikan aksi mengelusnya.
Ck ganggu orang bahagia aja si mas chimon. Ini batin cupi sebal.
"Eh, CHIMONN" Mereka berpelukan. Cupi gigit bibir saja sambil nyengir.
"Eh, eh ada yang ke sini ga ngasih kabar nih..." Dumel mami yang juga muncul dari pintu dapur.
"Oh... Bright! Sudah dibilang kalau mau kesini bilang dulu." Sahut pak adul alias off. Phi bai hanya tersenyum. Padahal kan mereka sudah ketemu tadi di depan.
"Eh, dia siapa?" Phi bai melirik Cupi, rasanya Cupi mau kejang-kejang.
"Oh, itu kena pelet Chimon om" jawab Nanon yang entah muncul dari mana. Lalu ia segera mencium tangan phi bai. Sopan sekali laki saya, batin cupi. Phi bai malah ketawa lalu mengacak rambut Nanon. Duh, jadi tambah terpesona kan.
Usai membuat video tiktok para bujang gmm memang pergi berkumpul di kafe depan. Kafe pribadi milik papi Adul. Tapi, Cupi memutuskan ikut kembali ke rumahnya papi aja soalnya di kafe ia belum terlalu kenal siapa-siapa. Eh, sebenernya kenal sama mas chimon juga masih tadi pagi. Tapi, mas chimon tuh beda, dia baik banget soalnya, orangnya juga santuys, humoris, pokonamah Cupi ngerasa nyaman kalau di Deket mas chimon.
Cupi masih memegang hape mas chimon, bunyi terus hapenya gabisa diem. Buanyak banget notifikasi yang masuk, liat aja udah pusing si Cupi.
"Gimana? Udah selesai belum?"
"Belum" Cupi menggeleng memasang tampang melas.
"Yawdah Lo pakek aja tuh hape, gw masih punya."
"B-be nerann?! Beneran mas chi?"
"Tapi, tuh hape berisik pusing gw liatnya. Gapapa Lo bales komentar atau chat di sana sekalian. Lagi males gw soalnya. Tapi yang anu-anu jangan Lo tanggepin." Jelas mas chimon yang diakhiri dengan jitakan di jidat di Cupi, seperti biasa si Cupi malah kesenengan.
"Behhh... Mas chimon baik bettt. Iyadeh. Makasih ya mas..."
"Iye!" Sambil sedikit mencubit hidung Cupi yang mancung ke dalam. Lalu kembali pergi ke belakang, sepertinya mau bergabung sama papi, mami, mas nanon, sama phi bai.
"Duh..." Histeris Cupi sepeninggalan Chimon. Ia memegang hidung bekas cubitan mas chimon sambil senyum-senyum sendiri di ruang tamu.
Sampai akhirnya ada panggilan masuk dari telefon mas chimon. Cupi panik, lalu berlari ke dapur untuk memberi tahu mas chimon.
Sesampainya di dapur ia langsung memberikan hape yang berdering itu kepada sang empu. Berkat kehebohan Cupi semua yang di dapur menoleh ke arahnya sekarang. Duh, jadi pusat perhatian orang ganteng. Mau terbang.
Halo! Gimana?
Jangan bosen baca cerita ini. Karena lapak ini memang bertujuan untuk menghilangkan kebosanan. Stay di sini jangan ke mana-mana.Bye! Mwah dari mas chimon.
Ikan tomat saus kacang
Udah gaenak gajadi pantun
By: chimonimut :b
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIKANTOPENI SQUAD
Aktuelle LiteraturKelurahan papi Jumpol kedatangan anak pungut. Banyak yang ngira itu girlfriendnya Chimon soalnya kemana-mana nempel terus. Pokoknya ini lapak buat seru-seruan. Enjoy, semoga suka ya gengs<3 Mwah mwah [Chimon]