"Mom, dimana Ten?"
Taeyong melonggarkan dasi di lehernya lalu melepas jas kerjanya, dia baru pulang kerja sore ini, biasanya dia akan datang siang, tapi karena ada sedikit pekerjaan dengan Organisasinya jadi Taeyong pulang agak telat.
"Di kandang, kebetulan petugas sedang membersihkan Sela dan Selo di kandang" ujar Marry.
"Mwo?! Dengan siapa dia kesana?" Tanya Taeyong dengan wajah kaget.
"Dengan Lucas dan Jeno"
"Aish, anak itu benar benar, suka sekali mencari bahaya" ujar Taeyong.
Tanpa berkata apapun pada ibunya Taeyong langsung melenggang pergi menuju ke kandang kedua singanya itu, kandang singa letaknya di bagian manxion paling belakang, lumayan jauh, karena kandang singa terletak dekat dengan hutan pribadi Taeyong, jadi supaya bisa sesekali melepaskan kedua singanya ke dalam hutan untuk sekedar bermain main.
"Eh, Hyung!"
"Dimana Ten?"
"Bermain bersama Sela dan Selo"
"Apa kau sudah gila?! Meninggalkanya dengan binatang buas?!"
"Ck, jangan marah dulu, liat saja kedalam sana" ujar Jeno malas.
Taeyong masuk ke dalam kandang, kandang terbuka mirip hutan, hanya lebih kecil dan dikelilingi pagar besi agar singa tidak kabur.
Taeyong menganga tak percaya saat melihat istrinya malah tidur tiduran bersama singa di sisi kiri dan kananya. Sesekali kedua singa itu akan menggerakan kakinya untuk menyentuh Ten, atau menelengkan kepalanya saat Ten mengusap bulu bulu lebat di kepala singa.
Tidak ada rasa takut tergambar di raut wajah Ten, singa singa besar yang biasanya mengaum buas juga kali ini hanya menggeram rendah saja, tidak seganas biasanya.
Ten bahkan tidak takut untuk mengusap kening singa atau moncong singa, padahal mulut besar itu kapan saja bisa melahapnya, tapi anehnya, kedua singa itu malah terlihat tenang dan goleran santai di rerumputan.
"Sela, Selo kalian Lucu sekali hung" Ten berujar sembari membenturkan keningnya dengan kening sang singa.
Lucas yang menjaga bahkan antisipasi selalu di samping Ten, takut takut singa itu tiba tiba ganas, tapi sepertinya kedua singa itu tetap tenang, bahkan ketika Ten menepuk nepuk wajah sang singa.
Taeyong kembali tersadar dari acara terkejutnya dan mengampiri Ten, menarik Ten menjauh dari singa singa itu dan menyembunyikan tubuh mungil itu di belakangnya.
Tapi tanpa diduga, salah satu singa menggeram keras ke arah Taeyong, seakan tidak setuju kalau Ten dijauhkan.
"Hey, kau membuatnya marah Taeyong!" Pekik Ten.
"Ten! Ini berbahaya sayang! Kau terlalu dekat dengan mereka" ujar Taeyong.
"Tapi aku suka mereka, sangat suka"
"Tapi mereka binatang buas--
"Eiii...Selaa...mau bermain denganku ya? Ayo!"
Belum sempat Taeyong menyelesaikan ominganya, Sela, singa itu sudah lebih dulu menghampiri Ten.
Singa besar itu terlihat manja mengusak ngusakan kepalanya pada tubuh Ten, dan Tentu saja itu membuat Ten senang bukan main sampai tertawa terbahak bahak. Sedangkan Selo, singa yang satunya berbarik terlentang, dengan Ten yang mengusap ngusapkan tangan di perut Selo.
"Hyung, sepertinya anakmu akan lahir seperti devil nanti, kalau melihat Ten hyung seperti ini, aku agak ngeri" bisik Jeno yang tiba tiba sudah berada di samping Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Mafia 《TaeTen》
Teen Fiction"Aku juga berhak untuk mencintai dan dicintai hanya saja mungkin...takdir tidak membiarkan aku merasakan itu untuk selamanya, dia hanya membiarkan aku mencicipi rasa dari dicintai dan mencintai, hanya sekejap..." "Aku yakin kau tidak akan pergi, aku...