Hari hari selanjutnya pasangan baru itu sepertinya sangat sulit, bagi Ten maupun bagi Taeyong, tapi sebisa mungkin keduanya berusaha saling ada untuk satu sama lain, saling mendukung dan saling menguatkan.
Bagi Taeyong, ini menakutkan, melihat orang tercintamu berbaring di tempat tidur, seharian, dengan infus dan juga harus mendapat suntikan 2 hari sekali, menemaninya begadang tiap malam karena selalu mengeluh sakit dan sesak, membopongnya ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya yang bahkan belum diisi makanan, belum lagi melihat orang terkasihmu diam diam menangis di belakangmu, karena mungkin sudah lelah mengalami pesakitanya. Ini terasi melelahkan bagi Taeyong, bukan melelahkan untuk mengurusnya, tidak...Taeyong bahkan akan dengan senang hati seumur hidupnya mau mengurus Ten, yang melelahkan adalah hatinya yang setiap kali dihadapkan oleh Ten, istrinya yang cerewet banyak omong, ceria dan penuh senyum itu kini hanya bisa merintih di atas tempat tidurnya, istrinya yang cantik dan menawan, Ten tetap sama, selalu menawan dan selalu terlihat cantik di mata Taeyong...selalu, apalagi ketika sedang hamil sekarang, aura Ten seperti berbeda...Taeyong bukanya mau lebay atau berlebihan, tapi di matanya sekarang setiap melihat Ten, seperti melihat malaikat tak bersayap, hanya saja kali ini...ketika menatap wajah cantik itu, Taeyong akan merasa satinya ditimpa ribuan ton beban berat, melihatnya saja sangat menyesakan.
"Hyung, ada sedikit yang janggal disini"
Taeyong menatap Jeno dengan kernyitan di dahi, menandakan dia sama sekali tidak mengerti maksud adiknya.
"Coba diingat, Jaehyun datang, bertepatan setelah Jennie masuk rumah ini, Jaehyun tau Ten, bertepatan setelah satu orang asing masuk ke dalam rumah ini, yaitu Jennie, well...seharusnya dia tidak mengancam dengan menggunakan Ten kalau dia tidak punya seseorang yang dia percaya di rumah ini. Aku sudah memeriksa semua data data anak buah kita, tidak ada yang bermasalah, jikalaupun ada Haechan dan Jungwoo pasti bisa tau, mereka mahir menemukan orang dengan gerak gerik aneh selama ini, maksudku...memang tidak ada bukti yang mengarah pada Jennie itu, hanya saja...dia satu satunya orang asing di rumah ini" ujar Jennie.
"Bukanya Mark juga orang asing?" Taeyong menatap Jeno dengan tatapan datar.
"Kau menuduh Mark?! Hey dude! Gunakan otakmu! Jikalaupun itu Mark dia tidak mungkin membocorkan masalah hyungnya sendiri!"
"Siapa tau? Kudengar, Mark sempat terlibat pertengkaran dulu dengan Ten, tidak menutup kemungkinan dia yang memberi semua informasi mengenai Ten pada Jaehyun, dan lagi...Jaehyun pergi k Canada sebelum dia mendarat di America" ujar Taeyong.
"Aku tidak tau apa yang salah dengan otakmu itu! Bis abisanya kau menganggap Mark tersangka? Dia bukan orang asing, dia adalah adik istrimu! Disini yang orang asing adalah Jennie!"
"Kenapa kau terlihat ingin sekali menyingkirkan Jennie? Kau ada masalah pribadi denganya? Lagipula Jennie masuk kerumah ini setelah aku tau semua tentangnya, selama belum ada bukti, kau tidak berhak menuduh Jennie"
"Kau juga tidak berhak menuduh Ma--
"Aku tidak menuduh, kau bicara mengenai pendapatmu bahwa Jennie bersalah, aku juga bicara mengenai pendapatku bahwa mungkin saja Mark pelakunya"
"Dasar bedebah sialan!"
"Aku bisa membunuhmu-
"Persetan dengan itu, akan kubuktikan padamu bahwa bukan Mark pelakunya"
Taeyong tersenyum miring menatap adiknya yang murka.
"Kalau begitu cari pelaku sesungguhnya"
"Ya! Aku akan mencarinya, aku akan menempatkan dia di depan matamu, dan yang jelas...itu bukan Mark"
Setelahnya Jeno pergi begitu saja meninggalkan Taeyong dengan raut marah, dia benar benar tidak setuju dengan omongan yang Taeyong sebut pendapat tadi, menyalahkan kekasihnya? Tidak, Mark tidak mungkin melakukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Mafia 《TaeTen》
Novela Juvenil"Aku juga berhak untuk mencintai dan dicintai hanya saja mungkin...takdir tidak membiarkan aku merasakan itu untuk selamanya, dia hanya membiarkan aku mencicipi rasa dari dicintai dan mencintai, hanya sekejap..." "Aku yakin kau tidak akan pergi, aku...