Chapter 03

3 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
.
.
.

03. Restore hat

Kaela berjalan pelan kearah parkiran,
mencari seseorang yang ia yakini sedang berada disini. Melihat kekanan dan kekiri dan akhirnya dia menemukan seseorang yang ia cari.

Berjalan kearah ujung tempat parkir yang ada hanya satu orang yang sedang berdiri melihat-lihat, oh iya dia kan murid baru, pikirnya.

Memantapkan hatinya, dengan pelan ia mulai melangkah dengan jantung yang berdegup kencang seakan tengah berdisko.

"Ekhem, eh ini gue mau balikin topi lo? Tenang aja, gak bau kok." Kaela memulai pembicaraan tanpa menatap kearah orang yang ia temui.

"Ngomong sama gue lo?"

"Ya iyalah, emang ada siapa lagi selain lo disini?" Kaela menjawab dengan sebal.

"Kalau ngomong liat orang yang lagi lo ajak ngobrol,"

Dengan ragu-ragu Kaela mengalihkan pandangannya untuk melihat langsung kearah mata orang yang sedang ia ajak ngobrol.

Deg.

Jantungnya berdisko dengan lebih keras, sepertinya ia harus segera pergi ke rumah sakit untuk mengecek apakah jantung nya masih baik-baik saja atau tidak.

"Nih topi punya lo kan? Kalau gue nggak salah sih, kalau gue salah ya---kita bahas nanti gimana gue harus nanggung malu nya."

Orang itu mengangguk samar, lalu tersenyum tipis yang membuat Kay harus menahan diri agar tidak menjerit.

"Alay banget gue padahal dia cuman senyum, sial." Gumamnya dalam hati.

Kaela sekuat tenaga untuk menahan diri agar tidak berakhir mempermalukan dirinya sendiri, siapa sih yang bisa tahan saat bertatapan wajah dengan mas crush?

Kaela mendehem pelan, "nah, udah kan? Thanks ya gara-gara lo gue gak jadi dihukum."

"Lo pikir gratis?" Anggara, lelaki itu bertanya sambil mengangkat alisnya dengan wajah songong.

"Kalau gue nggak salah inget sih iya ya, lo sendiri yang bilang."

"Kalau gitu berarti lo salah, gue cuman bilang nggak usah bayar bukan berarti gratis kan?" Ucap Anggara sambil menyeringai.

"Terus lo pikir gue peduli gitu? Lagian itu lo sendiri yang bilang gak usah bayar, kalau gak usah bayar ya berarti gratis." Kaela menjawab sambil menyeringai juga.

"Oh berarti lo gak mau bayar hutang nih ceritanya?"

"Gue gak punya hutang ke siapa-siapa apalagi ke lo!" Kaela menjawab dengan geram, bisa-bisanya ada manusia semenyebalkan ini di dunia? Dan sialnya kenapa dia menyukainya!

Tanpa menunggu balasan dari lelaki dihadapan nya, Kaela berjalan dengan tergesa-gesa mengabaikan apa yang ingin lelaki itu ucapkan.

"Kay!" Teriak seseorang

Kaela yang merasa dipanggil pun mencari-cari siapa yang sedang memanggilnya, lalu pandangan nya jatuh kepada dua sosok sahabatnya yang sedang melambaikan tangan menyuruhnya mendekat. Ia pun berjalan kearah mereka dengan wajah sumringah melupakan manusia menyebalkan itu.

"Kemana aja lo? Kita nyariin dari tadi," ucap Calista dengan wajah cemberut menatap Kaela yang dengan santai berjalan kearah nya itu.

"Sorry, gue tadi ngembaliin topi yang tadi itu loh." Kay menjawab sambil menggerlingkan mata nya.

Nila menyipitkan matanya menatap curiga kearah Kay, "jadi topi punya siapa tuh?" Nila akhirnya bertanya dengan wajah penasaran nya.

"Anggara."

"WHAT?! ARE YOU SERIOUSLY?" Nila dan Calista spontan berteriak dengan wajah shock nya.

"Of course."

"Ekhem, jadi Cal ternyata temen kita ini sudah besar~" Nila menatap Kaela dengan wajah menggoda yang sontak membuat Kaela memutar bola matanya malas.

"Tentu saja," Kay menjawab dengan wajah penuh peringatan, mengatakan secara tidak langsung untuk tidak berbicara yang macam-macam.

"Oh, jadi lo suka sama dia?" Calista bertanya dengan suara yang terkesan tidak peduli.

"Hah? Suka? Kalau suka sih iyaa. Gue suka sama dia, lagian dia juga temen gue waktu sd. Suka bukan berarti cinta gengs." Kaela menjawab dengan santai, sementara Nila dan Calista memincingkan matanya tanda tak percaya jika ia tidak mencintainya.

"Lagian kenapa sih?" Kaela menjawab dengan heran.

"Ya ngga apa-apa sih, kalau cinta bilang aja sama kita-kita. Kita pasti dukung kok," Nila menjawab dengan wajah menggoda.

"Hmm," gumam Kaela malas meladeni kedua teman yang tidak memiliki akhlak itu.

"Dahlah, yo balik." Calista mengalihkan pembicaraan, jujur saja Calista tidak senang tentang pembicaraan ini.

Mereka pun berjalan keluar gerbang dan menaiki angkot untuk kembali ke rumah masing-masing.

Mereka pun berjalan keluar gerbang dan menaiki angkot untuk kembali ke rumah masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNDEMONSTRATIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang