Chapter 04

2 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

04. Chat


Sesampainya di rumah, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk dengan seprai berwarna hitam yang bercorak kotak-kotak.

Memejamkan matanya berharap ia akan tertidur, karena jujur saja ia sangat lelah sekarang.

Setelah setengah jam ia pun bukannya tertidur malah merasa gabut, lalu tanpa berpikir ia mulai mengganti baju menjadi baju santai.

Berjalan kearah dapur, karena merasa lapar ia ingin makan sesuatu. Tapi rasanya ia sangat malas untuk menggoreng.

Kembali ke kamar dan memakai hoodie ia pun berjalan keluar untuk membeli sesuatu yang bisa mengganjal perutnya yang sudah kekerebekan.

Memakai sendal dan menutup gerbang, ia berjalan kearah tempat tukang baso yang memang dekat dengan rumahnya. Dan memesan bakso untuk mengganjal perut sampai nanti maghrib.

Sembari menunggu bakso, ia membuka handphone nya dan membuka aplikasi chat. Matanya tertuju kepada chat paling atas dengan no yang tidak tersimpan.

______________

Chat

08xxxxxxxxxx :
Woy

Save no gue

Kay:
Siapa lo?

Anggara.

Oh

______________

Dengan senyum mengembang Kaela menyimpan nomor crush nya, siapa yang menyangka jika ternyata Anggara lah yang akan pertama menge-chat nya?

Tak lama bakso yang ia pesan sudah ada di depan nya, lalu tanpa banyak lama ia mulai memakan nya tanpa peduli sekitar. Sungguh, ia merasa sangat lapar.

Ia lalu mengambil air minum yang sudah tersedia, tentu saja tidak usah bayar lagi.

Setelah kenyang, ia kembali ke rumah untuk rebahan dan jika bisa ia ingin tertidur karena matanya sudah sangat berat.

Mendudukan tubuh di sofa ruang tamu, ia membuka lagi aplikasi chat sejuta umat itu.

__________________

Chat

Anggara A.P :
Lo pindah rumah?

Kay:
Iya

Ngapa?

Kagak, nanya doang.

UNDEMONSTRATIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang